xix

1.2K 267 34
                                    

Mingyu kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mingyu kaget. Ga mungkin dia ngelakuin hal tercela itu. Tapi, kenapa barang itu tiba-tiba ada di dalam tasnya?

"Oiya, bukannya tadi dia emang ga ikutan olahraga ya? Berarti memungkinkan banget kan kalo dia yang nyuri? Lagi butuh duit banget ya?" Sarkas Eric.

Hyunjin yang ga terima sahabatnya dikatain, langsung berdiri menggebrak meja. "Jaga ya mulut lo, anjing. Mingyu absen mapel itu gara-gara lagi sakit. Ga mungkin dia sampai ngelakuin hal hina kayak gitu."

Bukannya gentar, Eric malah bersidekap tangan menantang Hyunjin. "Loh, emang ga menutup kemungkinan kan? Lagian tadi pas kita datang, emang cuma dia sendiri yang ada di dalam kelas. Trus kalo bukan dia yang nyuri siapa lagi? Bukti juga udah ditemuin."

Tangan Hyunjin menggempal. Kalo gini caranya, bisa-bisa malah Hyunjin yang berantem sama Eric.

"Udah Jin. Gausah dilawan lagi." Ujar Mingyu menenangkan.

Tak.

Pak Byungchan menghentakkan tongkatnya diatas meja Mingyu. "Tunggu apa lagi? Cepat ikut keruangan saya!"

"Dan kamu Guanlin, ikut keruangan saya juga."

















Krystal mendengus sebal begitu mendapat panggilan dari sekolah Mingyu.

Ditatapnya tajam Mingyu disebelahnya. Sedangkan yang ditatap, tidak berani mendongakkan kepala.

"Kamu! Kenapa kamu sampai ngelakuin hal itu?! Apa yang selama ini saya kasih ke kamu, masih kurang?!"

Krystal tidak peduli, walau dihadapannya masih ada pak Byungchan.

"Maaf pak, maaf. Tapi saya berani bersumpah, bukan saya pelakunya. Saya daritadi dikelas cuma tidur, karena ga enak badan pak." Ucap Mingyu pelan.

"Lalu, bisa kamu jelaskan kenapa benda ini ada di dalam tas kamu? Trus kenapa kamu ga tidur di uks, kalo kamu emang ga enak badan?" Mata pak Byungchan menyipit, menyelidiki.

"Tadinya saya mau ke uks pak, tapi gara-gara uks penuh saya balik ke kelas. Soal jamnya Guanlin yang ada di tas saya, saya juga ga tau kenapa pak—"


Plak.



"Jangan bohong kamu! Udah ketahuan nyuri kenapa pakai alasan segala?! Kamu emang sengaja malu-maluin saya ya?! Ngaku, kenapa kamu berani nyuri barang teman kamu?!"


Krystal benar-benar sudah gelap mata. Wanita itu bahkan tidak memperdulikan pak Byungchan dan Guanlin yang terdiam, karena Krystal berani menampar anaknya di depan mereka.

"B--bukan Mingyu yang nyuri ma. Bukan Mingyu." Cicit Mingyu pelan.

Guanlin sendiri ga tega ngeliat Mingyu dituduh kaya gitu, karena pemuda itu juga ga yakin kalo Mingyu pelakunya. "P--pak, saya ga mau memperbesar hal ini. Saya pikir, Mingyu memang bukan pelakunya. Sepertinya ada yang sengaja menjebak Mingyu. Jadi saya minta, Mingyu gausah dihukum pak."

Pak Byungchan mengernyit, "Kamu yakin Guanlin?"

"Iya pak. Yang penting, jamnya juga udah ketemu." Guanlin mengangguk.

"Tapi peraturan tetap peraturan. Kamu memang lolos dari hukuman, Mingyu. Tapi saya akan tetap memberikan sp 1, sebagai peringatan." Ujar pak Byungchan.

Krystal mendengus. "Kalau begitu saya permisi, pak."

Ditariknya kasar kerah belakang baju Mingyu, "Cepat ambil tas kamu! Saya nunggu di mobil."








Diluar ruangan pak Byungchan, berkali-kali Mingyu meminta maaf ke Guanlin. "Guanlin maafin gue ya. Tapi beneran bukan gue yang ngambil jam tangan lo, gue juga gatau kenapa bisa ada di tas gue."

"Iya gapapa. Gue juga yakin kalo bukan lo pelakunya, Gyu. Nanti kita bisa sama-sama cari tau siapa pelaku sebenernya, yang sengaja ngejebak lo." Guanlin tersenyum.

✔️ Mère | Kim Mingyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang