Dia Fatamorgana (10)

3 1 0
                                    

Bahagia ini tidak abadi, bisa terkikis seiring berjalannya hari, kadang ingin menyematkan bahagia hari ini untuk hari selanjutnya. Namun itu tidaklah akan jadi nyata.
.
#Reinaya_Alida

Dear Diary....
Semua rasa tidak selalu sama.
Dan semua rasa mungkin bisa dijadikan sebuah cerita..

🍁🍁🍁🍁🍁
Semua rasa berbaur berirama..
Kala senja menangkis lara, kala jingga menghapus luka, kala bahagia bercampur air mata..
🍁🍁🍁🍁🍁
Ruang rindu yg menjadi saksi bisu, menatap dengan kerlingan sinar bernuansa kelam, menikmati sepi dipenghujung hari ditemani senja bernuansa jingga.
Kehangatan yg dilukiskan dengan senyum tipis..
Ketika hati merasa berbunga, yang tak bertahan lama, kala hari mengikis segalanya, melenyapkan tawa bahagia dan menciptakan tanda tanya, akankah hari esok akan datang lagi rasa bahagia.... 

#Reinaya Alida

⚛⚛⚛⚛

Reinaya menutup wajahnya dengan bantal, kini bertambah pula 1 oktaf kesedihannya.
Kakeknya yang dibanggakan sekaligus pahlawannya itu kini terbaring lagi diruangan bernuansa abu-abu ditemani bunyi tetes demi tetes infus yang berlinang, kini kakenya belum juga sadarkan diri semenjak kejadian dikebun.

Rasanya begitu berat bagi inaya hanya untuk bernafas, dadanya terasa sesak, terasa keadilan seakan menjauh dari hidupnya kini.

"Naya, teteh tau ada kesedihan yang kamu sembunyikan sebelum ini, teteh tidak meminta kamu menjelaskannya, tapi 1 hal yg jangan pernah kamu lupakan, bahwa setiap kejadian itu terselip hikmah yang terkadang tidak kamu sadari, dan kamu jangan pernah berpikir Tuhan tidak adil pada hidupmu"

"Kalau aku butuh teman bicara apa teteh mau mendengarnya"

"Jeeelaslah, kapanpun, teteh akan jadi pendengar yg baik oke"

"Makasi teh, teteh memang the best"

"Iya sayangkuuu"

Meski Rumana bukan kakak kandungnya namun kedekatan mereka melebihi kakak kandung inaya sendiri, terlebih lagi kini ia berpisah jarak dengan kakak kandungnya, bukan berarti mereka tidak dekat dan akur, selagi kecil kakak kandungnyalah yang paling dekat dengan inaya dibandingkan mamanya sendiri.

"Teh, aku mau pulang kerumah aja ya lama nggk nengok rumah, nanti kalo mamah papah kesini aku bakal ikut koq"

"Iya kasian juga kamar kamu ya, udah berantakan tambah penuh debu lagi nanti, issss isss isss"

"Ih teteh, aku gak sejorok itu ya"

"Hemm teteh harus percaya gitu"

"Sakarebmo teh"

"Haha apaan tuh"

⚛⚛⚛⚛⚛

Reinaya pulang kerumah mamah papahnya, mendadak kepalanya terasa pusing. dia merasa tak berdaya lagi gara-gara pertemuannya dengan sang mantan membuatnya kurang makan dan kurang tidur, kini ia terbaring lemah dikasur kesayangannya. Keadaan rumahnya lagi sepi kedua orang tuanya belumlah pulang, jam dinding menunjukkan pukul 3 sore.
Kriiuuukkkk kroookkk. Dan tebak bunyi apa itu. Ya menurutku sih itu bunyi perut inaya.

"Duhh laparr nihh" inaya pun menuju dapur dan ketika membuka tudung diatas meja makan yang ia lihat hanyalah piring kosong yang kotor.
"Ya nasib ya nasib begini banget" inaya bersenandung sambil membuka kulkas dan yang terlihat hanya ada sayuran dan ikan laut. Ikan yang bau dan rasanya yang dibenci oleh inaya. Lalu ia mencari benda yang dihasilkan ayam.

Dia FatamorganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang