[ CHAPTER 29 ]

1.7K 179 30
                                    

Hi!

Di sisa liburan ini, aku usahain update sering-sering

Soalnya aku udah nulis banyak chapter, tinggal direvisi dikit dan update aja

Terus bentar lagi masuk, waktu buat bikin storynya gak sebanyak sekarang. Apalagi aku kan mau kelas 12, pasti sibuk kan ya.

Gak tau sih kalo semester 1 udah sibuk apa belum, tapi aku usahain buat nerusin cerita ini.

Jangan lupa buat vote sama comment

Sebentar lagi konflik bermunculan

Selamat membaca!


Disinilah Biru sekarang, di tempat pertama kalinya ia melihat dunia, tempat ia dilahirkan dan tempat yang memiliki sejuta kenangan.

Biru menghirup udara yang cukup segar walaupun di musim panas itu.

" Gimana Bi? Setelah sekian lama kesini lagi?" tanya Jihoon saat mereka telah berada di Bandara Incheon.

Biru hanya menjawabnya dengan senyum tipis.

" Hoon, kita ke rumah Ibu kamu sekarang?" Danella muncul dengan koper dan beberapa bawaannya.

" Iya, pakai taksi gak papa kan?"

Danella tersenyum, " Ya gak papa lah."

Saat taksi sudah berhenti di depan mereka, Jihoon dan Danella mulai sibuk memasukan barang-barang mereka ke bagasi.

Biru yang melihat itu tak bisa diam saja, ia mengambil barang-barang itu dari tangan Danella.

" Loh? Mau ngapain Bi? Sini biar saya aja." Danella berusaha mengambil barang yang sudah di tangan Biru.

" Biar aku aja yang bawa." tukas Biru.

Danella tersenyum, lantas duluan masuk ke dalam taksi.

" Biru, kamu gak usah ikut-ikutan bawa, udah masuk aja sana!" titah Jihoon yang masih kerepotan memasukan barang bawaan.

" Emangnya kenapa sih? Appa kan punya anak cowok, harusnya gak papa dong kalau bantu-bantu bawa barang kayak gini. Emangnya aku cewek apa harus diem terus!" sungut Biru.

Jihoon tertawa kecil, " Ya udah, tapi hati-hati."

Setelah semua barang bawaan dimasukan ke dalam bagasi, Jihoon serta Biru masuk ke dalam taksi.

Mereka akan meluncur ke rumah dari ibu Jihoon pagi ini.

***

Biru mengedarkan pandangannya ke penjuru rumah sang nenek, dulu ketika ia masih sangat kecil, tempat ini sering digunakannya untuk bermain jika Jihoon dan Brianna sedang kerja.

" Biru, itu ditanya sama Halmeoni!" Jihoon menyikut lengan putranya yang sedari tadi diam saja.

" Eh? I--iya tadi Halmeoni nanya apa?" tanyanya linglung.

Don't be sad, Biru. ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang