Kris kehilangan segalanya, tapi ia menerima kasih sayang Daisy
Frans memiliki segalanya, tapi ia kehilangan cinta istrinya
Peach tidak pernah melihat dunianya, tapi kehadirannya membuat orang-orang menyadari dunia
Mereka bercerita tentang orang-oran...
Regrets and mistakes They're memories made Who would have known how bittersweet This would taste
-Someone Like You, Adele-
==
VOTE
==
Kris
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia imaji saya, semangat hidup saya.
Frans
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apa yang paling dekat dengan kelemahanmu? Jawabannya satu. Kesempurnaanmu.
Daisy
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dimaafkan dan memaafkan. Sulit tapi harus.
Also starring : Park Jungyeon (Park Haki's daughter, -unofficially- SM Rookies)
Peach
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah sembuh dari cacat kupikir semua akan lebih baik, tapi tidak juga.
======
My Universe
======
Denting alunan piano menggema di sudut ruangan. Nadanya harmonis. Jari-jari tangan kokoh menari di atas tuts. Si empunya tangan, duduk di atas singgasananya tampak begitu menikmati lagu River Flows in You yang ia mainkan. Wajahnya tenang dan teduh. Seperti malaikat subuh.
Tanpa ia sadari, sejak tadi seorang perempuan berambut panjang ikal, menatap sang pianis dengan kedua matanya yang indah. Perempuan yang lebih mirip boneka hidup itu membawa nampan di tangannya, tersenyum cantik. Ia enggan menghentikan si pemain piano, meskipun sekarang adalah jadwalnya makan siang.
Dentingan piano terhenti. Tiba-tiba pemilik wajah malaikat menoleh ke belakang, tepatnya ke arah si boneka hidup.
"Aku tahu kau di situ, Dee," ucapnya. Tentu saja gadis yang disapa Dee itu gugup tanpa bisa dicegah. Ia ketahuan. Kakinya buru-buru melangkah mendekati laki-laki tampan di dalam sana.
Laki-laki itu tersenyum manis saat si gadis dengan telaten meletakkan nampan berisi makanan di meja samping kecil piano.
"Jadwal makan siangmu Kris," gadis itu lalu menarik kursi roda -singgasananya laki-laki bernama Kris. Mengaturnya tepat di depan meja makan. Meja makan khusus untuk si laki-laki. Lalu ia sendiri menarik kursi kecil dan duduk di hadapan Kris.
Kris menatap senang makanan di depannya. Sup rumput laut dan sepotong daging stik beserta susu soya. Menu yang sangat sehat.
Ah, Kris bahkan tidak peduli kalau itu bukan makanan sehat. Asal gadis yang ia panggil Dee itu kokinya.
"Maaf aku terlambat. Aku terpesona dengan permainan pianomu," aku si gadis sembari memandangi Kris yang mulai menyuapkan makan siangnya. Kalau dilihat-lihat, mereka berdua seperti sepasang kekasih yang sangat romantis.
Dan begitulah kenyataannya. Gadis bernama Daisy itu, selalu menyayangi Kris bagaimanapun keadaannya. Meskipun kini keduanya tidak bisa saling memiliki. Di mata Daisy, tetap, Kris adalah kekasihnya. Satu-satunya.
"Hei, kenapa minta maaf? Tidak ada yang salah." balas Kris tidak terima. Daisy, Dee nya, adalah wanita berhati lembut yang Tuhan kirim untuknya. Daisy sangat sempurna di mata Kris.
Cantik? Jelas. Daisy lebih mirip boneka barbie versi nyata.
Baik? Tidak perlu diragukan. Kris tidak tahu dunia ini akan seperti apa kalau tidak ada Daisy di dalamnya.
Kaya? Ya. Keluarganya adalah pemilik perusahaan garmen terbesar di Korea Selatan. Dan Daisy adalah seorang designer yang merangkap sebagai eksekutif di perusahaan keluarganya meskipun ia sendiri sudah memiliki butik yang bercabang di penjuru negaranya.
Cerdas? Tentu. Pendidikan bachelornya di negara Peracis dimulai sejak usia 17. Ia mengambil fasttrack dan di usia 22 kurang, ia sudah menjadi MA Design.
Kris tersenyum-senyum mengingat kesempurnaan Daisy. Tuhan menciptakan Daisy saat sedang bahagia.
Dan Kris adalah laki-laki cacat yang beruntung ada Daisy di sisinya, meski tidak memilikinya. Hampir.
Kris segera mengenyahkan ketidakmungkinan yang ada di pikirannya. Ia tidak perlu mengingatnya lebih jauh. Baginya cukup Daisy ada di sini dan ia merasa akan baik-baik saja.
"Apa? Tidak." sergah Kris cepat. Anggap saja tidak ada. Tidak perlu ada. Daisy tertawa kecil.
"Ya sudah. Cepat habiskan makananmu," perintahnya. Kris mengangguk sambil terus melahap makanan buatan Daisy.
"Enak?" tanya Daisy begitu makanan Kris sudah habis. Laki-laki yang selalu ia anggap sebagai kekasihnya itu terlihat makan dengan lahap. Daisy sangat senang.
"Mmm. Sangat enak. Terima kasih, Sweetheart." ucapnya tulus. Daisy tersenyum, setengah tersipu. Astaga. Selain Kris yang cinta mati pada Daisy, perempuan itu rupanya juga sama saja. Mendengar Kris memanggilnya dengan panggilan kesayangan, selalu membuat hatinya berbunga-bunga. Daisy menunduk menyembunyikan rona merah di pipinya tatkala membereskan piring makan Kris. Kelakuannya persis seperti remaja SHS yang baru pertama kali jatuh cinta.
Atau memang Kris diutus Tuhan untuk membuatnya selalu serasa jatuh cinta seperti kali pertama? Mungkin iya. Tidak peduli status mereka, tidak hirau dengan kondisi laki-laki itu, Daisy akan selalu mencintai Kris dan memberinya kasih sayang setiap waktu. Tidak ada orang lain seperti Kris baginya. Hanya Kris. Satu-satunya.
======= ㅇㅇㅇㅇ =======
If you have ability to read, I don't hesitate that you have strength to vote. Please respect our work :)