5. Scared to Be Lonely

91 15 0
                                    

Do we need somebody just to feel like we're right?

-Martin Garrix ft Dua Lipa, Scared to Be Lonely-

-

















Tadi Peach izin padanya untuk menghabiskan waktu sendiri sambil menikmati permulaan musim semi. Sebenarnya Jessie tidak tega membiarkannya pergi begitu saja, namun gadis berambut pendek itu juga perlu mengurus beberapa kepentingan pribadinya. Peach tentu saja gadis yang mandiri terlepas dari kekurangannya. Hanya saja selama belasan tahun hidupnya, Jessie hadir di sisi gadis itu sebagai sahabat yang luar biasa tulus.

Dan sekarang Jessie tidak bisa menemukan gadis manis itu. Ia sudah mencarinya berkeliling, ke seluruh penjuru taman di Kota Seoul. Jessie juga sudah menghubungi Peach, dan berakhir dengan suara operator yang berbunyi "... the number you're calling is no active..." yang sebenarnya tidak Jessie ketahui artinya, selain kesimpulan bahwa nomor Peach tidak bisa dihubungi.

Kalau sudah begini, Jessie yang akan merasa bersalah meninggalkan Peach sendirian.

Ia memutuskan kembali ke flat. Ia akan mencari Peach kalau sampai lewat senja gadis itu masih belum muncul, atau minimal belum bisa dihubungi. Beruntung, belum lama ia masuk flatnya, sebuah suara yang amat familiar memanggilnya dari luar sambil mengetuk pintu, membuatnya bahagia dan lega sekaligus.

"PEACH!?"

"Peach! Kau kemana saja?! Aku hampir gila mencarimu! Huu-huuu..." Jessie menangis sambil memeluk Peach erat-erat, takut sahabatnya hilang lagi. Peach terkekeh sambil menepuk bahu Jessie. Awalnya Peach kira Jessie akan mengomelinya karena berada di luar dalam waktu yang lebih lama dari yang sudah-sudah. Ternyata justru gadis itu menangis kencang.

"Kau tidak terluka, kan? Tidak ada yang berbuat jahat kepadamu? Tubuhmu masih utuh?"

Peach membayangkan ekspresi bodoh Jessie setelah tangis gadis itu reda. Memeriksa seluruh tubuhnya sampai rasanya kepala Peach pusing.

"Tidak usah berlebihan, Jess. Tubuhku masih utuh."

Jessie memberenggut tapi tentu saja Peach tidak melihatnya. Jadi mereka masuk ke kamar dan Jessie membantu Peach meletakkan tas dan bukunya.

"Omong-omong, kau dari mana saja?"

Jessie menyajikan makan malam roti bakar untuk  Peach dan dirinya sendiri. Bukan apa, ia bingung mencari gadis itu dan tidak sempat membuatkan makan malam yang layak. Peach juga tidak protes.

"Aku dari taman maple. Menikmati datangnya musim semi dan yeah... membaca bukuku." Buku yang dimaksud Peach di sini adalah buku 'The Story of Helen Keller' yang dikirim oleh Ibunya tempo hari. Jessie melirik buku yang tadi ia letakkan di atas nakas tidak jauh dari tempat mereka duduk sekarang. Biasanya Peach bisa menghabiskan berlembar-lembar halaman saat membaca buku braile favoritnya. Jessie menebak Peach sudah membaca hampir separuh buku, mengingat lamanya gadis itu keluar. Namun yang Jessie lihat justru pita pembatas buku belum mencapai seperempat tebal buku.

"Kau pergi begitu lama dan hanya menghabiskan seperempat bagian buku? Apa kau sangat menghayatinya?" Sungguh. Jessie tidak punya maksud tertentu selain menanyakan penyebab Peach tidak membaca sebanyak biasanya. Namun justru gadis Peach memberikan ekspresi lain.

KRIS, PEACH, AND DAISY      [UNIVERSE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang