Naya duduk termangu di depan layar komputernya yang menyala, kedua matanya memandang kosong ke depan seolah baru saja melihat hal mustahil terjadi di abad serba canggih ini.
Tapi memang benar dirinya baru saja melihat pemandangan paling tidak ia duga akan terjadi pada kehidupannya saat ini. Fazran Azri Gunayudha, direktur utama baru di perusahaan tempatnya bekerja itu adalah seseorang yang tidak ingin dia lihat bahkan dikehidupan Naya selanjutnya. Cerita masa lalunya bersama pria itu jelas tak bisa dikatakan pantas untuk dikenang apalagi dinilai baik-baik saja.
"Astaga!" Naya terperanjat dari lamunannya kala mendapat tepukan lumayan keras di pundaknya. Dan ia menadapati Danita yang menjadi pelaku utamanya, sayangnya wanita itu justru yang menatap marah padanya.
"Napa sih?" Decak Naya, dia mengusap bagian pundaknya yang terasa kebas setelah dipukul oleh rekannya itu.
"Ck! Lo ngelamun dari tadi udah jam makan siangpun lo tetap nggak nyadar.. gue panggil-panggil juga!" Danita berkata dengan nada kesal karena temannya itu sangat lambat padahal di kantin sana ada pertarungan untuk bisa mendapat meja yang tak jauh dari meja tempat direktur mereka biasa makan di kantin.
"Lo mau makan siang atau nggak?" Tawar Danita dengan cemberut karena kekesalannya tak ditanggapi oleh Naya yang selalu saja mempunyai stok wajah pokerface.
Dan semakin kesal saat Naya tak menanggapi tawarannya malah langsung bangun dan meninggalkannya yang masih berdiri di kubikel Naya.
Mereka berdua akhirnya berjalan bersisian dengan sesekali obrolan timbul diantara mereka berdua. Kantin yang selalu menjadi tempat favorit memang semakin ramai, lorong-lorong bahkan tersi oleh beberapa karyawan yang hanya ingin berdiri menikmati pemandangan di lorong yang dibatasi oleh kaca dan mengarah ke taman kota yang berada tepat disebelah gedung ini sembari minum kopi atau teh dalam gelas kertas yang bisa mereka nikmati gratis.
Dan 2 wanita ini mendapat banyak perhatian selama mereka berjalan, seleain sama-sama cantik, mereka juga terkenal di kalangan pria. Mungkin Danita saja yang terkenal di kalangan pria, karena sifat wanita itu yang supel dan ramah, beda dengan Naya yang selalu menanggapi dingin perhatian lawan jenis. Jadilah pengemar Naya hanya bisa memandanginya dari jauh karena tak mungkin menggapai salah satu wanita cantik di kantor mereka itu.
Dan sudah menjadi rahasia umum pula jika Naya bahkan tidak pernah menanggapi pendekatan atau seseorang yang hendak menyatakan perasaan padanya. Selalin dingin, dia juga tertutup untuk urusan asmara, namun justru itu yang membuat pria-pria di kantor merasa penasaran dan tertantang untuk menaklukan sekaligus melelehkan dinginnya es dalam hati Naya.
Sampai di kantin mereka terkejut mendapati meja kantin yang penuh oleh karyawan yang didominasi wanita. Apalagi Danita yang merasa panik melihat tidak adanya meja terdekat dengan meja boss mereka yang masih kosong. Ini bencana. Batin gadis itu merasa kesempatanyya mendekati sang direktur pupus sudah siang ini. Dan ia juga baru sadar bahwa Naya baru saja meninggalkannya untuk mengambil makan siang.
"Lo kok ninggalin gue, Nay?!" Tanya Danita dengan bibir maju dan merengutkan wajahnya pada Naya yang berdiri disebelahnya yang tengah mengisi berbagai lauk ke dalam wadah makannya.
"Lo lambat, dan gue udah laper. Lo lihat sendiri sekarang kita kudu nyari kursi yang masih kosong." Naya menghela nafasnya melihat keadaan yang ramai bukan main, keadaan yang sangat berbeda dengan biasanya. Dia menghela nafasnya dan hendak beranjak dari kantin dan mencari tempat makan lain disekitar gedung kantornya sebelum kemudian suara seseorang memanggil namanya dan nama Danita.
Naya menoleh pada Danita dengan bingung saat melihat siapa yang memanggilnya namun ia nampak tidak familiar dengan seorang itu. Danita menaikan sebelah alisnya bertanya pada Naya yang di jawab gelengan olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss And His Past
ChickLit🔞 COMPLETE TERSEDIA DI Playbook & DREAME Naya tidak pernah berpikir akan bertemu dengan dia, yang menghancurkan mimpinya 5 tahun lalu. Tapi kini dia justru berhadapan dengan orang itu sebagai bos dan karyawan. Tapi, ada yang aneh dengan pria itu...