25. Bergandengan

12.8K 817 10
                                    

Selamat berakhir pekan~

Instagram: gorjesso

Fazran membuka matanya dan melihat keadaan ruangan di sekelilingnya bercahaya temaram. Dia melihat pada jam yang tergantung di dinding sudah menunjukkan pukul 6.30 pagi. Tidak seperti biasanya, Fazran bisa tidur selelap ini, tidak ada gelisah dalam tidurnya semalam. Mungkin karena dia memeluk tubuh Naya semalaman.

Beberapa kali Naya menggeliat dan berganti posisi memunggunginya namun kemudian akan kembali lagi mengadap Fazran dan ikut memeluk tubuh Fazran. Meskipun baru pukul 1 dini hari Fazran terlelap karena sibuk mengamati wajah Naya, Fazran tidak merasakan kantuk sedikitpun. Dia merasa segar untuk menyambut hari ini.

Fazran mengalihkan pandangannya lagi pada Naya yang menggeliat dalam dekapannya. Mereka dalam posisi berhadapan dan Fazran sepenuhnya memeluk tubuh mungil Naya dalam pelukan.

Naya perlahan membuka matanya, seperti biasa tidak ada yang beda dari pagi-pagi sebelumnya. Dia akan terbangun dengan keadaan kamar yang temaram. Tapi kenapa dia merasa seperti dibungkus sesuatu?

Pinggangnya terasa berat dan sebuah usapan di punggungnya membuat tubuh Naya menegang.

Naya membulatkan matanya begitu melihat siapa yang melakukan usapan di punggungnya. Naya langsung saja beringsut bangun dan memundurkan tubuhnya. Fazran ikut terbangun dan langsung meraih lengan Naya yang hampir jatuh dari ranjang karena menghindarinya.

"Hati-hati." Fazran menarik sekali lagi lengan Naya hingga Naya kini duduk di tengah ranjang.

Naya masih dalam keadaan terkejut, bahkan sangat. Dia melihat ke sekelilingnya memastikan bahwa ini memang kamarnya. Lalu melihat pada tubuhnya sendiri dan menemukan dirinya berpakaian lengkap namun pakaian kerja yang kemarin.

Kemarin?

Otak Naya memutar ingatannya tentang kemarin. Dan menemukan potongan ingatan dimana seharusnya dia masih berada di kantor dan tidur di.. kursi kerjanya. Lalu bagaimana bisa dia berada di kamarnya dan ada bos yang tidur seranjang dengannya?

Seberapa lama dia tidur? Bahkan sampai pindah tempat pun dia tidak bangun?!

Naya beringsut mundur sedikit dari Fazran yang masih mengamati segala perubahan ekspresi wanita di hadapannya ini. Fazran menyembunyikan senyum gelinya melihat Naya yang sepertinya tengah berpikir keras mengingat apa yang terjadi kemarin.

"Kamu tertidur di kantor dan sampai waktunya pulang pun sepertinya kamu tidak ingin bangun.. jadi aku mengantarmu pulang setelah aku lembur." Cerita Fazran mengingatkan tentang apa yang terjadi kemarin pada Naya.

"Hah?" Naya menundukkan wajahnya dan mencoba mengingat sekali lagi. Tapi dia tidak menemukan hal lain lagi. "Benarkah?"

"Apa perlu kutunjukkan CCTV-nya?"

Naya meringis lalu menggelengkan kepalanya lemah. Masa iya dia sampai harus melihat CCTV. Gumam Naya dalam hati.

"Lalu kenapa anda ada disini?" Tanya Naya.

"Maksudmu kenapa bisa aku tidur seranjang denganmu?" Fazran berbalik bertanya dan pertanyaan Fazran itu membuat Naya tersedak ludahnya sendiri.

UHUK UHUK

Fazran membantu mengusap punggung Naya ketika wanita itu terbatuk-batuk karena tersedak. Dan menahan tawanya karena melihat respon Naya atas pertanyaannya.

"Iya.. bagaimana bisa anda tidur disini?" Tanya Naya lagi setelah acara batuk-batuknya berakhir.

Bukannya menjawab, Fazran justru bergerak mendekat pada Naya dan berbisik pada wanita itu tepat di telinganya. "Karena lebih hangat tidur seranjang denganmu."

My Boss And His PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang