28 | Meyesal dan Kecewa

10.6K 765 19
                                    


Kalau ada satu hal yang

benar-benar aku tahu pasti dalam hidup,

itu adalah kemampuan waktu

yang sangat hebat untuk menyiksa kita

dalam rasa menyesal

-Dheean Reean-


Naya masih belum luluh dengan bujukan Fazran. Dia bertekad untuk tidak akan mempercayai setiap kata yang keluar dari mulut pria itu. "Katakan saja itu pada wanitamu yang lain!"

Setelah mengatakan itu Naya beranjak dari kursi dan melangkah menjauhi Fazran namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara Fazran.

"Aku mengidap kanker!"

Fazran berteriak keras, emosinya juga ikut naik melihat Naya memilih pergi dan tidak ingin mendengar penjelasannya. Sehingga dia tidak punya pilihan lain untuk mengungkapkan rahasianya detik itu juga.

Langkah Naya terhenti dan dia terdiam terpaku di tempatnya berdiri. Telinganya berdenging mendengar teriakan Fazran, namun bukan hanya itu saja yang membuat telinganya demikian. Pengakuan Fazran yang kemudian membuatnya merasa ini sesuatu yang sangat buruk.

Fazran mengidap kanker? Batin Naya.

Apa pria itu sedang bercanda dengannya? Melihat fisik Fazran yang sama sekali tidak terlihat sakit sudah cukup membuktikan bahwa itu adalah pengakuan yang hanya omong kosong.

Naya menoleh kebelakang dimana Fazran sudah ikut berdiri di belakangnya. "Kamu mau bohongi aku lagi?" Ucap Naya dengan nada sinis dalam suaranya.

Fazran menatap nanar, dia sudah memberitahu alasan yang sebenarnya kenapa dia pergi meninggalkan Naya waktu itu, namun..

Namun wanita yang dicintainya ini tidak mempercayainya.

"Untuk apa aku berbohong?"

"Karena sebelumnya kamu juga sudah menggunakan sebuah kebohongan padaku!" Timpal Naya. Matanya menyorot tajam tepat kepada mata Fazran.

Fazran tersenyum lemah. Dia memejamkan matanya saat ia merasa air matanya akan menyeruak keluar. Lalu dengan tiba-tiba Fazran berjalan cepat ke arah Naya. Pria itu berdiri dengan jarak satu langkah dari Naya lalu tanpa diduga Fazran menyentak kemeja yang digunakan dengan kasar sehingga kancing kemeja itu terlepas dan jatuh berhamburan ke atas lantai.

Kini dada dan perut Fazran terekspos.

Mata Naya membelalak terkejut melihat tindakan Fazran itu. "Apa yang kamu lakukan?!"

"Membuktikan jika aku tidak berbohong." Sekali lagi tanpa diduga Fazran menarik satu tangan Naya dan membawa tangan Naya itu untuk menyentuh bagian bawah pusar Fazran yang ada di sebelah kiri.

Naya sudah akan menarik kembali tangannya dan menolak untuk menuruti kemauan Fazran, tapi diurungkannya ketika tangannya menyentuh permukaan kasar di kulit Fazran. Naya kemudian mencoba meraba bagian itu. Bagian yang panjangnya kira-kira 10 cm. Dan dia terdiam kaku setelahnya.

"Bekas jahitan itu sudah hampir tak terlihat karena sudah 2 tahun yang lalu dibuat." Cetus Fazran.

Naya perlahan mendongak menatap Fazran. Berpandangan dengan mata Fazran yang saat ini terlihat putus asa setelah berbagai penolakan yang Naya lancarkan bahkan setelah pria ini mengakui kebenaran atas 5 tahun yang lalu.

My Boss And His PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang