Ana sangat sedih mengingat kata-kata wahyu tadi, Ana juga merasa kesepian karna biasanya wahyu selalu menelpon Ana tapi sekarang wahyu menghilang bagai ditelan bumi. Ana hanya bisa menangis Suara derasnya rintik hujan disertai alunan lagu yang ia dengarkan menenangkan Ana sampai tertidur lelap.
Keesokan harinya tepat pada pukul 15.00, Ana sedang berada dikamarnya, Ana masih sedih karna dia sangat merindukan sosok wahyu, biasanya setiap harinya wahyu selalu menelpon Ana tapi beda dengan hari-hari yang sekarang Ana lalui. Tiba-tiba terdengar suara “ tok tok tok “ suara ketukan pintu kamar Ana dan Ana langsung menjawab “iya ? “ saut Ana dengan penasaran
“ dek ada temenmu tuh di depan “ terdengar suara kakak Ana dari depan pintu
“ siapa Mas ?” tanya Ana
“ Temen Sma , keluarlah cepet kasihan udah nunggu “ jawab kakak Ana
Lalu Ana bergegas turun dari tempat tidur sembari memasang jilbabnya dan langsung membuka pintu
“ siapa sih mas ? “ tanya Ana lagi sambil berjalan
“ Lihat aja toh dek, nanya-nanya trus “ jawab kakak Ana sambil tersenyum
Ana langsung menuju pintu depan dan ketika Ana keluar ternyata Abi sedang duduk menunggu Ana diteras depan rumah Ana, Ana tentu saja kaget karna Ana lupa kalau hari ini Abi pulang.
“ Ehh, Masuk bi “ tingkah Ana seperti orang salah tingkah
Abi hanya tersenyum dan mengatakan “ Gak usah An, aku cuma mau ngasih kamu ini ( bingkisan dari jogja ), oh iya besok ke taman yuk ada banyak hal yang perlu aku omongi, bisa kan ? tanya Abi
“ oh iya bi, insya allah ya “ jawab Ana sambil tersenyum
“ yaudah aku pulang ya “ saut Abi
Abi pulang, dan Ana segera masuk . Ana hanya terdiam sambil memikirkan Apa yang akan Abi bicarakan ke Ana, dan Ana merasa hubungan mereka sedikit renggang karna sudah lama tidak berkomunikasi.
***
