Free Day

94 6 0
                                    


Hari ini hari Sabtu, di SMA Paffela free pelajaran. Siswa-siswi yang ikut ekskul mengikuti ekskul masing-masing. Sedangkan yang tidak ikut hanya bersantai di sekolah, ada yang di kantin, bergosip, dan berduaan sama pacarnya.

Deon, Didit, Cleon, dan Levin sibuk latihan basket. Begitupun dengan Alea dan Sheina, mereka berdua mengikuti ekskul basket perempuan.

Meira sendiri, tidak mengambil ekskul apapun. Kini ia duduk di bangku taman sekolah sambil membaca novel, tak lupa memasang earphone di telinganya. Tak peduli dengan teman-temannya yang suka berkumpul untuk bergosip, ia lebih memilih sendiri, sibuk dengan dunianya.

"Sendiri aja Mei?" Meira mendongakkan kepalanya saat tiba-tiba Alea dan Sheina datang menghampirinya. Meira mengangguk menjawab pertanyaan Alea
"Eh bentar ya gue ke kantin dulu
beliin Levin minum. Kalian mau nitip?" Meira menggeleng.

"Gue titip air mineral deh yang dingin ya, Na." Sheina mengangguk mendengar ucapan Alea kemudian berlalu ke kantin

"Lo kenapa gak ikut basket juga sih?"

"Gue gak bisa main basket Le,"

"Gue bisa ajarin kok, biar kita bisa satu ekskul lagi,"

"Atau lo ambil ekskul lain aja gimana? Daripada lo sendiri mulu tiap Sabtu kalo gak ada gue," lanjutnya

"Nanti aja. Gue lebih suka sendiri," tolaknya. Alea menggelengkan kepalanya. Orang lain kadang gak suka menyendiri, tapi kenapa Meira suka banget kalo sendiri? Tiap orang memang beda-beda.

Tiba-tiba Sheina datang. "Nih, Le. Ke lapangan yuk, sekalian gue mau kasih ini ke Levin," ajaknya ke Meira dan Alea.

"Thanks Na, ayok lah. Meira lo ikut juga ayo!"

"Gue disini aja." tanpa menunggu izin dari Meira, Alea dan Sheina menarik paksa tangan Meira membuat sang empunya pasrah.

"Nih Vin minum dulu." Sheina memberikan air mineral sambil mengusap wajah Levin menggunakan sapu tangannya.

"Makasih sayang,"  ujar Levin sambil mengelus kepala Sheina.

"Woi lo berdua jangan ngebucin disini curut. Udah tau pada jomblo semua," sahut Cleo sensi. 

"Dih sirik lo, cari pacar makanya. Jones amat." Levin menyombongkan diri, tertawa mengejek teman-temannya yang ngenes. 

"Sombong banget lu Bambang! Mentang-mentang udah ada gandengan yeuhh,"Deon ikutan sewot.

"Ngapa dah lu berdua irinya nampak banget bro. katanya most wanted tapi status jomblo masih aja nempel di lo lo pada Haha" Deon dan Cleon kompak menjitak kepala Levin membuat Levin mendengus. Sedangkan Didit, Alea,Sheina dan Meira memandang datar ke arah mereka.

"Hai Deon, nih, jangan lupa makan sama minum ya." tiba-tiba seorang gadis datang memberikan kotak makanan dan air ke Deon.

"Eh makasih Ta, gak usah repot-repot." gadis itu tersenyum manis saat Deon mengambil pemberiannya.

"Enggak kok,"

"Hai,Ta." sapa Cleon, sedangkan Rita hanya memandangnya sekilas.

"Ck Deon aja terus yang lo lirik. Gak nyadar si ada yang benar-benar tulus sama  lo tapi lo gak peduli"  ucap Cleon. Gadis itu memandang bingung ke arah Cleon, tak paham.

"Guys gue duluan ya." pamitnya kemudian berlalu, yang lain mengangguk. Sedari tadi Meira menatap gadis itu bingung.

"Namanya Rita, anak basket putri juga, cewek populer di sekolah ini, banyak yang suka sama dia bahkan kakel. Dia fansnya Deon, mungkin naksir juga," jelas Alea membuat yang lain menatapnya bingung. Siapa yang gak kenal Rita? Seantero sekolah pun hampir semuanya tahu gadis manis itu. Kecuali Meira.

"Gue jelasin ke Meira keles,"

"Gue gak minta lo jelasin." Alea hanya nyengir

"Sok tau lo, Le, dia gak naksir sama gue kali," kilah Deon menatap malas Alea.

"Idih terus apa namanya? Tiap hari dikasih bekal gitu, gue sering liat dia perhatiin lo dari jauh," ujar Didit yang diangguki Alea

"Au ah," jawab Deon cuek

"Heran juga sama tuh anak, yang cuek sama dia masih aja dikejar. Sedangkan gue yang beneran suka sama dia nggak dianggap sama sekali," ucap Cleon mendramatis

"Santai bro, gue gak akan nikung lo kok. Kalau lo suka ya perjuangin, ingat usaha gak akan mengkhianati hasil," sahut Deon sambil menepuk pundak Cleon.

"Tau tuh pak ketua gak usah galau soal cewek mah gak cocok," tambah Didit

"Sialan lo." Lantas mereka semua tertawa

"Hai, Mei."  sapa Deon dan Meira hanya tersenyum kikuk

"Vin temenin ke kantin yuk" ajak Sheina, Levin mengangguk dan mereka pergi dari sana.

"Le, temenin gue beli cilok deh kuy" Didit menarik tangan Alea menjauh dari lapangan

"Gue mau ke ruang guru dulu, ambil tugas yang tadi dikumpul. Udah diperiksa kayaknya," ujar Cleon seraya pergi juga.

Dan kini hanya tinggal Meira dan Deon. Suasana tiba-tiba canggung. "Lah tuh mereka kenapa ya? Kompak banget ninggalin kita." ujar Deon sambil mengusap tengkuknya. Meira hanya mengangkat bahunya.

"Yaudah ke taman yuk, mau makan gak? Bagi dua deh." Tawarnya

"Gak usah kan lo yang dikasih," Meira menolak tidak enak, meskipun dia lapar juga.

"Kan sekarang udah jadi punya gue, terserah dong mau makan sama siapa. Udah yuk!" Deon pun menarik tangan Meira dan mereka berjalan ke taman.


TBC ;)

IntroGirl & EkstroBoy✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang