20. Kasmaran

74 7 0
                                    

Pagi pagi sekali Deon sudah berada di depan rumah Meira. Rupanya ia semangat sekali menjemput kekasih barunya. Deon bercermin terlebih dahulu, merapikan rambutnya, kemudian turun dari motornya.

Tok tok tok

"Assalamualaikum." tak lama pintu terbuka, menampilkan Mama Clara di hadapannya.

"Waalaikumsalam, loh Deon?"

"Hehe iya Tante, inii Deon mau jemput Meira ke sekolah," ujarnya sambil mencium tangan Mama Clara.

"Wah udah lama ya kamu gak kesini. Ayo masuk, Meiranya masih di dalam." Deon mengikuti Mama Clara yang berlalu terlebih dahulu.

"Kirain siapa tamu yang datang pagi-pagi, ternyata kamu," goda papa Fero ketika Deon dan mama Clara sampai di ruang makan.

"Halo Om."Deon senyum,sambil mencium tangan papa Fero

"Apa kabar Deon?"

"Alhamdulillah baik Om,"

"Ayo makan dulu Yon, baru berangkat," sahut Mama Clara

"Eh iya makasih Tante." Deon kemudian duduk di samping Meira.

"Pagii pacar," sapa Deon, membuat Meira membulatkan matanya ke arahnya. Deon yang sadar pun segera menutup mulutnya. Melirik ke arah orang tua Meira yang menatapnya seolah meminta penjelasan.

"Ooh, jadi udah resmi nih? Dari kapan?" Goda pak Fero.

"Kok gak bilang-bilang?" Mama Clara ikut-ikutan menggoda keduanya, membuat Meira dan Deon salah tingkah.

"Nanti kalian gak ngizinin Mei," gumam Meira pelan, tapi masih bisa didengar oleh mereka.

"Ehm gini, Om, Tante, sebenarnya baru kemari Deon nembak Mei. Dan sekarang Deon minta izin sama Om dan Tante, buat pacaran sama Mei. Deon janji, bakal lindungin Meira sebisa Deon, dan gak bakalan nyakitin dia. Karena Deon sayang Meira," Meira terharu melihat Deon, benar-benar gentle.

Melihat muka papa Fero yang datar, membuat keduanya deg-degan. "Ada syaratnya,""Apa Om?" Sahut Deon cepat.

"Kalian pacaran yang sehat, jangan macam-macam. Untuk Deon, jagain anak Om baik-baik, jangan rusak kepercayaan Om. Kalau sampai Om tau putri Om satu-satunya kenapa-kenapa gara-gara kamu, Om gak akan kasih kesempatan kedua. Dan kamu akan tanggung akibatnya," Deon mengangguk mantap.

"Pasti Om, pegang ucapan Deon," ucapnya mantap.

"Ma, pa, kita berangkat dulu ya. udah jam setengah tujuh." Meira bangkit, saat makanannya sudah habis. Kemudian mencium tangan kedua orang tuanya,diikuti oleh Deon.

✨✨✨

"Gue kira papa bakal marah pas tau kita udah pacaran," ucap Meira cukup keras, karena suaranya beradu dengan angin. Deon tersenyum, mengusap tangan Meira yang melingkar di perutnya.

"Deon gitu loh, ngambil hati lo aja gue bisa kan. Dan minta izin ke ortu lo itu tanggung jawab gue. I'm a gentlemen," ucap Deon bangga, Meira hanya mencibir mendengar ke pdan pacarnya. Ia pun mencubit pelan perut Deon. Kemudian mereka tertawa bersama.

💦💦💦

Sesampainya di kelas seluruh temannya menggoda mereka

"Cielah couple baru masih hangat aja yee,"

"Tau nempel mulu kek ayam sama emaknya,"

"Idih tuh tangan kek ada lem nya ya,"celetuk teman-temannya

"Bacot lo semua" ucap Deon tertawa, kemudian menarik Meira ke bangkunya, ia pun duduk di sampingnya.

IntroGirl & EkstroBoy✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang