Part 2

175 2 0
                                    

Baru sekali ikut latihan Kia sudah bosan. Kia type wanita yang gampang bosan. Entah kalau soal hubungan. Setiap hubungan pasti akan ada rasa bosan. Tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Rasanya hari ini Ia enggan sekali ikut ekskul tersebut. Karena ngantuk dan jenuh.

"KIAAAAAAA" terika salah satu teman Kia di kelas Ak-2
"Biasa aja gak usah tereak. Berisik" jawab Kia
"Temen gue ada yang minta nomor lo tuh" Tari memberitahu Kia
"Siapa?" Tanya Kia kepada Tari
"Daffa, dia kemarin liat lo pas ekskul"

Kia bingung harus kasih atau tidak, karena ada perasaan Rey yang harus dijaga. Tetapi, ia pun penasaran ada apa Daffa minta nomor nya.

"Hm terserah lo deh Tar" pasrah Kia
"Oke gue kasih yaaaa eheh, eh udh gue kasih juga si sebenernya" jawab Tari dengan polos

Kia meninggalkan Tari dan menuju kelasnya, Ak-1.

*drrrtt drrrtt

085612347885

Assalamualaikum Kia

Waalaikumsalam
Maaf siapa ya?

Gue Daffa hehe
Save no gue ya

Kia menyimpan nomor Daffa.

Hari berganti hari Daffa sering berkomunikasi dengan Kia. Hubungan mereka semakin dekat. Keduanya sama sama menyimpan rasa. Bahkan waktu itu Kia dijemput oleh Daffa untuk pergi ke sekolah bersama. Kia sangat bodoh saat itu, bisa bisanya Kia menerima tawaran Daffa tanpa memikirkan perasaan Rey.

Hubungan Kia dan Rey pun renggang. Kia merasa nyaman, ia mendapatkan apa yang tidak ia dapatkan di diri Rey.

Sampai suatu ketika Rey tahu semuanya. Dengan sabar dan tulusnya Rey, Rey hanya menegur. Meskipun ia kecewa tetapi ia tidak bisa marah kepada Kia, ia terlalu menyayangi Kia pada saat itu.

Akhirnya pun Kia sadar dan memutuskan komunikasi dengan Daffa. Sejak saat itu ia jarang bertemu dengan Daffa meskipun kelasnya berdekatan.

Rey memaafkan sikap Kia, mungkin Kia bosan saat itu.

Flashback off

🍁🍁🍁

Akhirnya pulang juga. Biasanya Kia dan teman-temannya jajan terlebih dahulu sebelum akhirnya mereka pulang. Tapi, tidak saat ini. Entah ada angin apa Kia tiba-tiba ingin segera pulang dan tidur. Rey pun mencoba untuk mengerti. Mungkin Kia capek atau pusing dengan pelajaran hari ini.

Berbanding terbalik dengan Kia, Kia tidak merasa capek atau pun pusing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbanding terbalik dengan Kia, Kia tidak merasa capek atau pun pusing. Kia tiba-tiba ingat Daffa dan kisah singkatnya saat itu.

Kia tidak berpacaran dengan Daffa dibelakang Rey. Kia hanya sekedar dekat tetapi tidak ada status apa-apa dengan Rey.

Mood Kia kini berantakan bahkan ia tidak ingin membalas chat Rey yang khawatir kepada dirinya.

Rey🖤

15.15 : Kia
15.45 : Kia
16.30 : Kamu kemana?
17.00 : Kia kamu gak kenapa-napa kan?
17.45 : Kia kamu sakit?
18.15 : Kia, solat maghrib ya.
19.45 : Yaudah kalau kamu lagi ingin sendiri, kamu jangan lupa makan malam ya.

Entah apa yang ada di pikiran Kia saat itu. Kia hanya tidak ingin menjadi cuek kepada Rey. Meskipun cara Kia salah.

🍁🍁🍁

Rey🖤

Rey, kamu gak usah jemput aku ya
Aku diantar hari ini.


Tidak ada balasan satu pun dari Rey.

Setiba di sekolah, Rey sudah berdiri menunggu Kia didepan sekolah.

"Rey?" Sapa Kia"Kia, kamu kenapa ga balas pesanku kemarin? Sakit? Atau ada masalah? Terus kenapa tadi tiba-tiba kamu gak mau aku jemput

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rey?" Sapa Kia
"Kia, kamu kenapa ga balas pesanku kemarin? Sakit? Atau ada masalah? Terus kenapa tadi tiba-tiba kamu gak mau aku jemput. Ada yang salah dari aku?" Tanya Rey karena tidak mengerti akan sikap Kia.
"Rey, masih pagi. Kemarin aku cuma gak enak badan aja kok. Maaf kalo gak balas pesan dari kamu karena aku tidur sejak pulang sekolah." Alibi Kia
"Yaudah kamu masuk kelas gih, udh mau bel" Rey mengalihkan pembicaraan
"Iya, kamu juga ya"

Rey masih tidak mengerti apa yang terjadi dengan Kia. Tetapi Rey terus meyakinkan diri kalau apa yang Kia ucapkan memang benar bahwa dia hanya tidak enak badan.

HURTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang