Setiap kali hatimu terluka karena patah hati, sebuah pintu terbuka menuju dunia yang baru dengan kesempatan yang baru -Patti Roberts ____________________________________
Hari ini, hari dimana teman-teman jurusan Kia mengadakan pesta di salah satu cafe. Acara mulai pada pukul 20.00.
Kia dan teman-teman nya sudah rapih dengan dress mini dan ditutupi oleh sweater rajut. Make up yang tipis menghiasi wajah mungilnya.
Kia pergi bersama dengan teman-temannya menggunakan taxi online.
Sesampainya di sana, ada Amel yang sedang duduk di atas panggung mini. Ingin rasanya Kia kembali ke rumah, tetapi tidak mungkin.
Menurut info yang Kia dapat, bahwa Rey sudah tidak dekat dengan Amel. Tapi, Kia tidak ingin membahas itu. Kia ingin menghabiskan waktunya hari ini bersama teman-teman nya.
Setelah cukup lama berada di acara tersebut, datanglah laki-laki dengan baju putih dan celana jeans pendek, laki-laki berkulit sawo matang dengan hidung yang mancung dan wajah yang manis, yaitu Daffa.
Daffa tersenyum manis ke arah Kia, dan Kia membalas dengan senyuman tulus.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tatapan Daffa kepada Kia sangat berbeda. Teman-teman Kia sangat usil dan jahil. Mereka terus menggoda Kia.
"Cieee Kia, biasa aja kali ngeliatin Daffa nya. Awas matanya copot" Ucap Hanum menggoda Kia "Apaansi lo num" jawab Kia dengan pipi yg merona "Merah tu pipi lo kayak udang" goda Billa "Berisik ih kalian apansi" tegas Kia untuk menutupi rasa malu nya.
Daffa masih terus menatap Kia tanpa mengedipkan mata. Entah apa yang ada dipikiran Daffa saat itu.
"Halo Kia" sapa Daffa kepada Kia "Oh hai" jawab Kia dengan senyuman "Gue kira lu ga ikut ke acara ini" Daffa meraih gitar dan duduk di depan Kia "Ikut kok eheh" jawab Kia gugup "Gue denger-denger lo udah gak sama Rey, ya?" Pertanyaan Daffa yang membuat Kia malas menjawabnya "Oh iya, lo tau dari mana?" Kia bertanya heran kepada Daffa karena menurut Kia tidak banyak yg tau tentang hubungan Kia dan Rey yang sudah selesai "Ya tau aja, kan gue salah satu penggemar lo" alibi Daffa "Apan si lo" Kia masih malu-malu untuk menjawab setiap pertanyaan Daffa "Berarti lo sekarang udh single dong, ya? Gue bebas deketin lo lagi ya?" Daffa terus menggoda Kia, Kia hanya anggap Daffa bercanda. "Apasi Daff, udah deh" jawab Kia dengan nada sedikit tinggi
"Duduk disini, gue punya lagu buat lo" Entah apa yang ada dipikiran Daffa saat itu.
Tanpa sadar, Kia terbawa suasana dan pipi Kia merona. Kia sangat malu karena dilihat banyak teman-temannya.
Kia tidak tahu maksud Daffa apa menyanyikam lagu tersebut. Tapi, Kia sangat terhibur.
"Makasih ya Daff" ucapan yang pertama kali Kia utarakan "Untuk apa?" Jawan Daffa dengan senyum "Lagunya, enak" alibi Kia "Jadi, gimana?" Pertanyaan yang menjebak buat Kia. Bagaimana mungkin Kia membuka hati nya secepat itu sedangkan luka lama belum aja sembuh. "Maaf Daf, gue gak bisa. Gue gak siap buat buka hati saat ini. Gue takut" jawab Kia dengan hati-hati "Gapapa Kia, gue ngerti. Gak usah di pikirin. Liat lo senyum aja udh bikin gue seneng" Jawaban Daffa membuat hati Kia lega..
Hari semakin larut, dan waktu sudah menunjukan pukul 00.15. Kia segera pulang tetapi ia bingung pulang dengan siapa, ia takut kalau naik taxi online karena sudah larut malam.
"Kia, pulang sama siapa?" Tanya Daffa yang kebetulan belum pulang "Belum tau Daf, mungkin nebeng Ojan" jawab Kia dengan ragu "Udah ayo sama gue, Ojan juga pulang sama Hanum. Gak usah gak enakan. Buru naik" Daffa menawarkan untuk pulang bersama.
Akhirnya Kia pulang bersama Daffa.
"Makasih ya Daff" ucap Kia kepada Daffa "Sama-sama, udh masuk sana. Udah malem nanti dimarahin" jawab Daffa dengan tulus
Kia masuk kerumah dan sepanjang malam ia terus memikirkan sikapnya Daffa yang lagi-lagi membuatnya sulit untuk melupakan Daffa.