Selamat Jalan Temanku

784 71 26
                                    

Tidak Ada Salahnya untuk Berdo'a dan mengucapkan Selamat Tinggal
.
.
.

Kejadian ini terjadi kemarin 12 JUNI 2019.

Aku kaget dan shock ketika melihat group angkatan SMP ku.

Martinus Hartadi, teman terbaik ku. Sudah pulang lebih dulu ke sisinya.

Banyak sekali dari teman seangkatan ku yang tidak percaya dengan kepergiannya.

Aku hanya melihat dan membacanya, tidak mengucapkan sepatah katapun untuk mendo'akan dia.

Dia sering mengirim WA ke Aku, ya tapi kadang aku tidak membalasnya. Karena ya aku dan dia tahu, bahwa kita memiliki kesibukkan masing-masing.

Dan tepatnya agak sorean kondisi badan aku menurun dan amandelku kumat. Jadi ku putuskan untuk istirahat terlebih dahulu.

Dan malamnya aku sudah tidur dari jam 11.03.
Dan setelah itu, cerita baru di mulai.

Dia mendatangiku, memang lewat sebuah mimpi. Tetapi itu sangatlah nyata.

Tiba-tiba aku ada di sebuah ruangan yang luas. Ruangan dimana aku menyembuhkan si Dara dari kerasukkannya.

Dan aku kaget saat dia tiba-tiba datang ke padaku.

"Eh,sekarang sudah sombong ya. Jarang balas WA aku dan gak sering WA an lagi"
Dia bercerita sambil ketawa-ketawa ya seperti dia yang dulu. Tetapi ada yang berbeda, dia sangat kurus dan pucat.

"Ah, masa sih nggak kok"
Aku hanya membalasnya singkat.

Kemudian gak lama setelah itu, dia menggandeng tanganku dan mengajakku pergi keluar dari ruangan.

"Ayo ikut aku"
Sambil berjalan.

"Kemana?"

"Ikut aja, keburu telat nanti"
Dia menggandengku dengan erat.

Dan di saat itu pula, aku teringat sesuatu dan bergumam di dalam hati.

"Bukannya, dia sudah meninggal ya. Kenapa bisa nemuin aku! Tapi ya sudahlah itung-itung bayar hutang nemeni jalan, karena lama gak ketemu"
Sambil ku pandang lekat wajahnya yang sangat gembira.

Dan tibalah kami di sebuah toilet.

Memegang gagang pintu dan melihatku.

"Ayo masuk, keburu telat"

Saat dia membuka pintu, bersamaan pula aku terbangun karena teman sekamarku membuka pintu, kemudian dia menutupnya kembali dan mematikan lampu.

Aneh kurasakan karena mengapa dia melakukan hal itu. Dia gak keluar kamar. Ya cuma buka terus tutup pintu. Kemudian dia kembali tidur.

Kulihat Handphone di sebelahku.

Sudah menunjukkan pukul 04.45 pagi.

Dan aku bingung kok, tidak ada pemberitahuan masuk sama sekali. Ku check ternyata dataku mati. Kebingungan kedua, siapa yang mematikan data internetku.

Karena aku masih ngantuk, jadi ku lanjutkan untuk tidur kembali.

***

Setelah aku mandi dan beres-beres, aku bersiap untuk menjadi panitia penerimaan siswa baru di sekolah gratis ini.

Dan waktu itu juga aku mendapatkan notifikasi FB yang kebanyakan mereka teman sekelasku dulu meng update postingan dengan berbela sungkawa kepada Martinus.

Dan detik itu juga aku teringat akan mimpi semalam.
Badanku merinding semua.

Dan tanpa pikir panjang, aku membuat sebuah postingan di FB ku.

Jadi buat kamu, di saat kamu memiliki teman atau siapapun orang yang kamu tahu meninggal.

Aku sarankan kamu untuk setidaknya, memberikan sebuah ucapan dan do'a kepadanya.

Dan disaat kamu tiba-tiba bermimpi seperti kejadian di atas atau apapun ceritanya. Aku sarankan kamu untuk segera bangun dari tidurmu.

Karena sesuatu yang tidak kamu inginkan bisa saja terjadi.

.
.
.
Selamat Jalan Teman
Rest In Peace
"Martinus Hartadi"

We Love You

KASAT MATA (#2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang