14 #Mandi Sore

8 0 0
                                    

Kamu Tidak Akan Pernah Tahu Siapa Yang Mengganggumu, Sampai kamu Benar-Benar Tahu.
--------------------
.
.
.

Aku langsung memutuskan untuk turun mandi dibawah. 

Baru saja aku mau melewati tangga, dua sosok anak kecil berlari menaiki tangga dan melewatiku tanpa menghiraukanku.

Kasihan kadang-kadang, ya mereka berdua masih berpikir bahwa mereka masih hidup. Dan bermain seperti anak seusianya.
Aku turun dan duduk di ruang makan.

"Mas Ejh tadi kemana aja!"

Gerry datang dan langsung duduk di pangkuanku.

"Iya, tadi habis dari pantai. Gimana sekolahnya hari ini?"
Tanyaku halus

"Mantai ae og senengane mas Ejh mbek mas Zahid... Sekolah ya koyok biasane to mas. Hehehe! Mas Ejh peyan gak usah mantuk ya, disini ae"
Manja Gerry sambil mencubit-cubit pipiku.

"Haha iya iya"

Aku hanya mengiyakan apa yang dia minta, ya biasalah anak kecil.

"Hmm sana sayang-sayangan sama mas Ejh pokoke aku sayang mbek bapak!"

Aku menoleh saat Ellem datang sambil ngomel-ngomel hehe.

"Kenapa to dek Ellen"
Tanyaku manja padanya

"Embuh wis, aku mau masak jadi jangan ganggu aku ya!"
Sambil menyalakan kompor

"Iya iya, dek Ellen mau masak apa toh?"

"Pentol to mas, ini lo pentol!"
Sambil menunjukkan beberapa biji pentol yang ada di mangkuk.

"Wih, dek Ellen udah jago masak loh"

"Yaya, to mas namanya cewek ya harus bisa masak!"

Aku hanya mengiyakan jawabannya hehe biasa anak kecil. Tapi dia mirip banget sama kakanya, Tirza.
Kayak foto kopian wes.

"Kak mandi!"
Seru Zahid sambil keluar dari kamar mandi.

"Ok"

"Gerry, Ellen kaka mandi dulu ya!"

"Yoo kak mandio sana"
Seru Gerry

"Alah kak mandi kok garek taren, yowes ndang mandi!"
Seru Ellen menambahkan

Haha, aku langsung bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

Pada waktu sudah berada di dalam kamar mandi hawanya kok tiba-tiba beda ya.
Hmm aku langsung bergegas untuk mandi.

Aku rasa seperti ada yang memperhatikan aku di pojokkan dari belakang pintu kamar mandi ini.
Tapi aku tetap fokus mandi.
Ku cuci mukaku, pada saat aku menutup mata aku merasa seperti ada yang melihatku pas di depan wajahku. Ku bilas dengan segera dan ku melihat sekeliling.
Dan kembali lagi aku menyiramkan air di kepalaku, karena aku berniat untul keramas sore ini.

Pada saat aku siramkan air di kepalaku, aku sengaja tidak menutup mataku dan dengan samar-sama pula aku bisa melihat bahwa ada sosok hitam bermata merah sedang memelototi ku sekarang...

Kusudahi menyiram kepalaku dan ku usap wajahku dengan tanganku untuk menghilangkan air yang masih bercucuran mengalir.

Saat ku lihat lagi, sosok hitam bermata merah itu sudah tidak ada lagi.

Ku ambil sambun untuk membersihkan kaki dan seluruh badanku.
Saat aku jongkok, aku melihat sosok kaki hitam itu berada di pojokan pintu kamar mandi ini. Ku memalingkan wajahku dan ku ambil gayung untuk mengambil air...

Kok berbulu?

Ku melihat lagi gayung yang ku ambil, namun tidak ada bulu.
Sebelumnya aku rasa kalau aku memegang bulu kasar pada saat mengambi gayung.

KASAT MATA (#2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang