Jiwa Yang Hidup Di Dalam Sebuah Karya
.
.
.Hari ini seperti biasa aku merapikan tempat kerjaku. Dan aku perluas, kusingkirkan banyak barang-barang. Dan ku kumpulkan jadi satu di sebuah ruangan kosong.
Karena tempat kerja ku ini akan di jadikan tempat sementara untuk lukisan. Banyak lukisan.
Karena akan di adakan sebuah pameran disini di tempat ini.Lukisannya bukan hanya satu. Melainkan pameran ini bertabuhkan seribu lukisan.
Dari ukuran kecil hingga sagat besar.
Tentunya yang melukis bukan aku.Ada seorang pelukis terkenal bernama Jasnen Jansien dia berasal dari Surabaya. Dan lukisannya sudah sangat mendunia. Karena ada lukisnnya dia yang di pajang di museum Belanda kalau gak Eropa. Hmm aku rasa begitu.
Kami lebih kerap memanggilnya dengan sebutan ayah JJ.
Lukisan ayah JJ ber alurkan Ekspresionis, abstrak dan lain-lain.Dan satu lagi, lukisannya beliau kebanyakan berbau ke arah yang mistis. Maaf tapi tidak semua, cuma beberapa saja. Kamu bisa langsung searching di Google ya lebih lengkap nya.
Setelah lukisan datang semua anak pada sibuk menata lukisan itu di tempat kerjaku. Tempat kerjaku sangatlah luas.
Asrama Putri di lantai dua ini masih belum di gunakan yang bagaimana. Jadi tempatnya masih longgar banyak.Setiap lukisan yang di bawa masuk. Aku bisa merasakan bahwa ada hawa lain di dalam beberapa lukisn.
Hmmm gak tahu beda aja rasanya.Seolah lukisan itu hidup. Tidak semua, cuma beberapa lukisan saja.
Yang paling aku rasakan hawa yang sangat aneh adalah di lukisan yang menggabarkan ada seorang perempuan yang sedang menaruh sebuah sesajen di bawah pohon.
Jadi memang thema dari pameran ini adalah"BUDAYA INDONESIA"
Jadi banyak sekali yang di gambar olehnya. Mainan Jawa, candi, sumur, orang numbuk padi, pergi ke pasar, lima agama, dan masih banyak lagi.
Tetapi saat ini aku hanya terfokus dengan satu lukisan ini saja.
Tidak terlalu besar, mungkin berukuran satu setengah meter kali satu setenga meter. Jadi lebih tepatnya persegi.Ada seorang perempuan, yang sedang menaruh sesaji di bawah pohon dengn ada dupa nya gitu, aku rasa.
Hmmm ku mendekati dan ingin rasanya aku menyentuhnya merasakan kasarnya cat yang ada di kanvas tersebut."Kak Ejh!"
Kurang sesenti saja aku sudah menyentuh nya. Tetapi ada yang memanggilku.
Kubalikan badan dan melihat siapa yang memanggilku."Eh, Anis ada apa?"
Aku jawab sambil tersenyum.
Ternyata si Anis yang memanggilku. Tumben banget."Eh gak papa kak, tak kira kaka sedang ngobrol sama orang barusan!"
Sambil melihat sekeliling."Sama orang?"
Aku bertanya kepadanya."Iya kak tadi aku lihat kak Ejh sama orang gitu di depannya kaka berdiri di sebelah lukisan"
Dia diam sebentar."Hmm mungkin aku salah lihat kak. Maaf ya kak, aku duluan"
Masih sambil melihat sekeliling dan kemudian turun pergi.Apa yang dia maksud?.
Aku sama seseoarang?.
Aku nggk lihat dia, tetapi kok Anis lihat dia. Apakah memang benar ada yang bersamaku saat ini.
Aku berbalik badan dan melihat ke arah lukisan tadi. Hmmm aku rasa ada yang aneh.Kuputuskan untuk pergi ke bawah makan siang terlebih dahulu.
"Hai kak Ejh"
Joty menyapaku"Hai juga Joty"
Aku membalasnya dengan senyuman.

KAMU SEDANG MEMBACA
KASAT MATA (#2)
Horror#CERITA KEDUA DARI INDIGO Jadi kalau mau baca cerita ini, baca dulu yang pertama karena ceritanya nyambung. Sekali lagi aku JELASKAN ❗❗❗ [REAL STORY] ❕ [KISAH NYATA] ❗ [Update Sewaktu-Waktu] {Maaf Ada Part Khusus Yang di PRIVATE, Mau Baca...