Part #7 Balas Dendam Dan Suasana Baru

888 56 2
                                    

Saat bel pulang sekolah, Syifa menunggu Ilham di basement, saat Ilham menghampiri Syifa, Syifapun memberikan kabar yang tidak enak buat Ilham, "Ham, mamah ilham masuk rumah sakit" Ucap Syifa, "Kata siapa?" Ucap Ilham, "Tadi ada yang nelepon ke bk" Ucap Syifa, "Yaudah iham ke rumah sakit" Ucap Ilham, "Ifa ikut ham" Ucap Syifa, Syifapun langsung menaikin motor Ilham, engga menunggu Ilham ngejawab ucapan Syifa, Ilham langsung berangkat menuju rumah sakit tanpa pamitan kepada Faisal, Setelah sampai dirumah sakit, Ilham melihat saudaranya sedang menunggu, dan Ilhampun menanyakan ruangan dimana Mamahnya dirawat, "Bi ai mamah di ruangan naon?" Ucap Ilham, "Ham sabarnya" Ucap Bibinya "Kunaon bi?ngomong" Ucap Ilham, "Mamah tos te aya" Ucap Bibinya "Naha bisa bi?" Ucap Ilham sambil menahan air mata, "Mamah Ilham di todong di jalan pas bade uih ka rumah" Ucap Bibinya, "Jalan mana bi?" Ucap Ilham "Jalan pahlawan" Ucap Bibinya sambil memeluk Ilham, "Sabarnya ham" Ucap Bibinya sambil mengelus kepala Ilham, Ilham keluar untuk menelepon Faisal, "Peting barudak titah kumpul, kudu aya kabeh tehayang nyaho!" Ucap Ilham saat menelepon Faisal lalu mematikan teleponnya, Ilham mencari informasi siapa yang telah menodong Mamahnya, lalu Syifa menyusul Ilham sambil membuat Ilham tenang, lalu Ilham pergi ke ruang mayat, dan saat hari itu jasad sang Mamah di kuburkan, Ilham tidak bisa berhenti menangis, Ilham menjadi anak yatim piatu dengan adiknya yang baru berumur 6 tahun, Hari itu Syifa menemani Ilham dan menenangkan Ilham, Ilham menitipkan adiknya kepada saudaranya, Ilham mengantar Syifa pulang, lalu Ilham berangkat ke tempat dimana Ilham sudah janjian bersama teman temannya, saat sudah sampai di tempat tongkrongan biasa, Ilham mencari informasi siapa yang menodong Mamahnya, "Sahanu apal kajadian bie berang nu nodong di daerah pahlawan?" Ucap Ilham dengan nada yang keras, "Barudak si joni etamah ham, urang apal" Ucap salah satu geng motornya, Tanpa banyak bicara Ilham mencari ke Jalan Pahlawan ke tempat biasa anak anak si Joni berkumpul, Ilham sudah mendapatkan informasi ciri ciri yang menodong Mamahnya, saat di tempat tongkrongan si joni, Ilham mendapatkan orang yang ia cari, dan sama dengan ciri ciri yang saudaranya bilang, tanpa banyak bicara Ilhampun menyerang orang yang menodong itu, "Sia bangsat wani maehan indung aing, nyawa di bayar nyawa" Ucap Ilham sambil terus memukuli penodong, Joni dan kawan kawan tidak berani melawan Ilham, mereka tau Ilham sang panglima, Joni jadi tidak berani melawan Ilham, apalagi teman Joni ini salah, Joni kabur dan teman temannya, Ilham terus memukuli penodong tanpa ampun sampai sampai Faisalpun datang bersama teman geng motornya, "Istigfar ham" Ucap Faisal sambil menahan Ilham yang sangat marah saat itu, "Cicing sia sal, maneh te ngarasakeun jadi aing" Ucap Ilham yang masih memukuli, sang penodong sudah kritis, tetapi Ilham masih memukulinya sampai benar benar ia meninggal di tempat, penodong meminta maaf kepada Ilham, tetapi Ilham menghiraukan permintaan maaf itu, dan akhirnya penodong meninggal di tempat, lalu Ilham membawa penodong itu ke polsek terdekat, saat sudah di polsek Ilham memberikan jasad penodong Mamahnya, dan Ilham bertanggung jawab atas kejadian itu, Ilham mengaku salah dan Ilham hanya di tahan beberapa bulan, saat berada di sel, Syifa terus menjenguk Ilham yang dimana Ilham sedang butuh support, Setelah Ilham keluar dari penjara, Ilham mencari sekolah untuk dia bersekolah lagi, Ilham mendapatkan suasana baru dan teman baru di sekolah, tetapi Ilham tidak melupakan sekolahnya yang dulu, Ilham saat mau pergi sekolah ia menitipkan adiknya kepada saudaranya.

Saat Hari Minggu Ilham mengajak sang adik lelaki satu satunya pergi main ke alun alun kota bandung, saat mau pergi, Syifa datang.

"Hai ham, mau kemana?" Ucap Syifa, "Mau main jeung adik" Ucap Ilham sambil menaiki motornya, "Ifa ikutt" Ucap Ifa, "Teteh ikutyah boleh?" Ucap Syifa sambil mencubit adik Ilham, saat di jalan Ilham banyak bercerita, Ilham sudah meng'ikhlaskan kedua Orang Tuanya.

"Fa tauga kenapa adik iham namanya Bohemian Rhapsody?" Ucap Ilham sambil melihat Syifa di kaca spion motornya, "Gatau kenapa emang?" Ucap Syifa, "Karena si ayah suka lagu queen, terus pas ngidam, si mamah teruswe dengerin lagu itu sampe tiap hari nepika bosen iham mah ngadengena" Ucap Ilham sambil mengelus sang adik, Syifa hanya tertawa mendengarkan Ilham yang bercerita tentang kejadian lucu di keluarganya, "Bang nanti naik ulilnya" Ucap sang Adik, "Ke urang neang basonya" Ucap Ilham kepada Adiknya, setelah sampai di alun alun Ilhampun memarkirkan motornya di pinggir jalan tepat dengan mall, "Nitip kewnya" Ucap Ilham kepada juru parkir yang dimana dia adalah teman Ilham, "Siap pa" Ucap Akew.

Lalu Ilham pergi ke mall, lalu menuruti kemauan sang Adik, ia fokus kepada adiknya, Syifa menemani Adik Ilham yang bermain, Ilham merasakan kesenangan, Ilham bisa kembali tertawa dimana Ilham sudah kehilangan kedua orang tuanya, dan telah membuat dosa yang paling besar, ia menyesali telah melakukan itu, Ilham hari itu tertawa lepas dan bahagia, Ilham melupakan masalah masalah di masa lalunya, Ilham kembali bangkit dari masa terpuruknya, Syifa dan Faisal selalu menemani Ilham yang kesepian, yah mereka berdua telah men'support Ilham sampai saat ini, Ilham merasa senang mempunyai teman seperti Faisal, Ilham mulai mempunyai rasa kepada Syifa, tetapi Ilham bingung, ya bingung, Ilham baru pertama kali mempunyai rasa kepada Perempuan, setelah beberapa taun Ilham mencuekkan perempuan yang mendekatinya.

Setelah Adiknya merasa puas bermain, sang Adik kelaparan, lalu mereka bertiga mencari tukang bakso untuk meng'ganjal perut, "Ham ai kamu sekolah sambil kerja?" Ucap Syifa, "Engga, ada tabungan ayah sama ibu cukup meren buat Ilham sama adik sekolah sama hidup, kalau kurangyah iham kerja" Ucap Ilham, "Semangaatt panglima" Ucap Syifa sambil memberi hormat kepada Ilham, Ilham hanya tertawa, setelah memesan bakso, Syifa menyuapi Adik Ilham makan bakso, Ilham merasa senang, begitupun dengan Adiknya, mereka berdua tidak merasakan kesepian saat itu, mereka di temani Syifa yang bisa menghibur mereka berdua.

Ilham sudah tidak aktif di geng motornya, ia mau fokus untuk mengurus Adiknya yang beranjak mulai masuk sekolah.

Kisah Cinta PanglimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang