2 Bulan kemudian.
Setelah Ujian Nasional, Dan hari senin adalah hari pemberitahuan kelulusan dan nilai tertinggi, Ilham berangkat ke sekolah dengan rasa penasaran apakah Ilham akan lulus atau tidak, setelah di sekolah, sudah banyak siswa yang berkumpul di papan mading, Ilham langsung menuju mading ingin melihat hasilnya, "Eh ham, selamatnya ham" Ucap Ines, "Mane geus nempo hasilna?" Ucap Ilham, "Udah ham" Ucap Ines, "Anter urang lah, lier loba jelema, kan manehna awewe pasti di berean jalan" Ucap Ilham, Inespun membimbing Ilham untuk melihat hasil Ujian, dan saat di papan mading Ilham mencari namanya apakah Ilham lulus? atau tidak.
Setelah mencari cari, dan akhirnya ketemu, Ilhampun lulus dengan nilai terbaik di sekolah, Ilham gembira dan langsung memeluk Ines yang berada di sebelahnya, Ines hanya bisa berdiam diri merasa kaget Ilham memeluknya, "Alhamdulillah nes te sia sia urang diajar" Ucap Ilham, "Heeh lepas aimaneh tong nangkep bau kelek" Ucap Ines bercanda, "Yamaap atuh" Ucap Ilham, tidak lama Syifa menelepon Ilham dan menanyakan hal yang sama, Ilham lulus atau tidak, setelah mendengar Ilham lulus Syifapun merasa sangat sengat saat itu, tidak lama guru BK memanggil Ilham ke ruangan, Ilhampun pergi ke ruangan BK, saat di ruangan BK Ilham di kasih surat oleh BK, "Yeh ham surat, buka ayena" Ucap Guru BK, Ilhampun membuka surat tersebut, saat di buka, ternyata isi surat itu adalah surat beasiswa kuliah di Universitas Negeri di Kota Bandung ini, Ilham merasa tambah gembira sehingga tidak bisa menahan air mata, Ilham memeluk Guru BK dan mengucapkan banyak terima kasih, Ilhampun langsung bergegas menjemput Syifa ke sekolah, saat dijalan Ilham seperti orang gila, Ilham berbicara sendiri dan senyum senyum sendiri, sampai orang yang melihatnya tertawa.
Setelah sampai di sekolah Syifa, Ilhampun memberi tau Syifa kalo Ilham mendapatkan beasiswa kuliah, "Fa ilham dapet beasiswa" Ucap Ilham sambil mengasih surat, "Ini suratnya? ifa bukayah" Ucap Syifa, Syifapun langsung membuka surat itu, dan Syifa merasa bahagia, yaps Syifa juga mendapatkan Beasiswa, dan Beasiswa itu sama satu Universitas dengan Ilham, merekapun bahagia akhirnya bisa bersama sama lagi mengejar ilmu, tidak lama datang faisal, "Ham dek ngilu konvoi kelulusan moal?" Ucap Faisal, "Sokwe ham, urangmah dek ka kuburan" Ucap Ilham, Faisalpun langsung pergi bersama teman sekolahnya untuk merayakan kelulusan mereka, Ilham hanya diam di warung sambil bercanda dengan Syifa, Ilham tidak menyangka akan mendapatkan Beasiswa, dan satu Universitas dengan Syifa, "Hayu katanya mau ke kuburan" Ucap Syifa, "Bentar sebatang dulu" Ucap Ilham, "Ngaroko wae bodo" Ucap Syifa, "Hente ah, ini gening bisa dapet beasiswa berarti meroko menyebabkan kepintaran hahaha" Ucap Ilham sambil mengejek Syifa, Syifa langsung menonjok Ilham karena Syifa telah di ejek oleh Ilham, setelah rokonya habis, Ilham dan Syifapun langsung berangkat menuju makam kedua Orang Tua Ilham. saat dijalan Ilham dan Syifa melihat orang lain merayakan kelulusannya dengan coret coret baju di jalan dan saling berpelukan, Ilham tidak merasa ingin ikutan, Ilham hanya ingin mengkabarkan kedua Orang Tuanya bahwa Ilham lulus dan mendapatkan Beasiswa, setelah berada di makam Ilham mendoakan Mamahnya, lalu ia bergegas ke makam Ayahnya, Ilham hanya bisa mendoakan dan mengucapkan terima kasih, setelah di makam, Ilham berkeliling Kota Bandung dengan Syifa, memakai motor Vespanya yang begitu butut, Motor jadul yang suka mogok.
"Nantimah di kampus banyak perempuan yang gelis hayoh ham" Ucap Syifa, "Ya bagus atuh, jadi mereka teh ngejar Ilham, kan Ilham mah ganteng hahaha" Ucap Ilham, "Uluh uluh ganteng, percuma ganteng kalo suka nyakitinmah" Ucap Syifa, "Tapikan nya baeweh mumpung ngora keneh" Ucap Ilham bercanda, "Yaudah ditu sama yang cantikwe" Ucap Syifa, "Carimah yang jelek, terud biayain biar jadi cantik" Ucap Ilham, "Terus ifa jelek kitu?" Ucap Syifa, "Saetiksih hahaha" Ucap Ilham, Syifapun menonjok Ilham dan menggelengkan kepala Ilham karena kesal, "Ke saparua yu" Ucap Faisal, "Ngapain ai iham? mau lari pake seragam?" Ucap Syifa, "Iyaa mau lari, biar tau siapa yang ngejar iham" Ucap Ilham, "Ifa ngejar ngejar iham kitu? hah? gelehhh" Ucap Syida menonjok Ilham, Ilham hanya tertawa, lalu Ilham menuju ke saparua untuk bertemu temannya yang sudah menunggu di sana, setelah sampai di saparua Ilham bertemu dengan temannya yang sedang bermain Skateboard, "Ehh ham kumaha lulus?" Ucap Fery, "Lulus kew mantapnya aing te diajarge bisa lulus" Ucap Ilham sambil tertawa, "Tah teh ilham mah bohong, dek ulangan ge kadon maen skateboard didie, mun di tanya ham naha te diajar, ah jan naon sakola ai masih belajarmah, terus urang nanaonan 3 taun sakola ai pas dek ulangan belajarmah" Ucap Fery, Syifapun langsung melototi Ilham, Ilham hanya bisa membuang muka karena ketahuan berbohong, "Hammm" Ucap Syifa, "Ifaaaa, kameeekamehaaa" Ucap Ilham sambil memegang tangan Syifa, "Dodol ih" Ucap Syifa, "Pinter di lahir kalemwe haha" Ucap Ilham, Syifapun tertawa, Ilham tidak pernah marah kepada Syifa, karena Ilham tau, memarahi perempuan sama saja memarahi Ibunya yang telah melahirkannya, Ilhampun bermain skateboardnya yang sudah di bawa oleh Fery, Syifa hanya melihat Ilham bermain sambil memakan sebuah makanan telor gulung, yang waktu itu makanan favorit anak bandung.
Setelah Ilham merasa cape, Ilham beristirahat untuk menemani Syifa yang terus menerus jajan makanan, "Dahar wae, ai iham te di bere" Ucap Ilham, Syifa langsung memberikan Ilham minum, dan sambil mengusap keringat Ilham dengan tisu, "Tuh ada cuanki" Ucap Syifa, setelah mendengar kata Cuanki, Ilham langsung membeli cuanki, "Ham boga rokote?" Ucap Fery, "Aya fer di kantong, ngomongwe ka si ifa" Ucap Ilham sambil berteriak, Ilham membeli Cuanki, lalu makan cuanki, setelah kenyang Ilham duduk di pinggir Syifa, Syifapun bersender di pundak Ilham, Ilham mengelus rambut Syifa, "Eleuh aing nempo sinetron" Ucap Fery, Ilham dan Syifa langsung tertaea setelah mendengarkan Fery bilang seperti itu, "Mau pulang? tunduh kitu" Ucap Faisal, "Gamau ah mau disini dulu" Ucap Syifa, Suasana hari itu sore yang sejuk dengan angin angin melewat di kepala.
"Yaudah pindah di bawah pohon, meh enak, pake jaket iham" Ucap Ilham merayu Syifa agar ketiduran di bawah pohon, Syifa menuruti ucapan Ilham, dan benar, Syifa ketiduran di pangkuang Ilham, Ilhampun langsung mengganti kantongnya untuk menjadikan sebuah bantal, Ilham lanjut bermain skateboard dengan Fery, "Kew nginjem jaket maneh, jang nutupan rok si ifa bisi ayanu noong" Ucap Ilham, Fery memberikan jaketnya, dan Ilham menutupi rok sekolah Syifa, agar tidak ada orang yang melihat pemandangan indah dari Syifa. Ilham lanjut bermain Skateboard sampai Syifa terbangun dari tidurnya, Jam menunjukkan pukul 17.30, Ilham langsung menghampiri Syifa yang baru terbangun dari tidurnya, "Ihh naha kos peyem di tutupan kabeh" Ucap Syifa, "Bisi ayanu noong" Ucap Ilham sambil memberikan minum kepada Syifa, "Hayu pulang mau malem" Ucap Syifa, "Kela ifana keur lulungu kitu ngajak pulang" Ucap Ilham, sambil mengambil Skateboardnya, Ferypun bersiap siap untuk pulang, "Dek makan hela moal? da karumah mah deket ie atuh, 5 menitge sampe didiemah" Ucap Ilham, "Gamau makan wae sien gendut" Ucap Syifa, "Kumaha ifalah lier" Ucap Ilham sambil melototi Syifa, "Ihh sien kos beurit hahaha" Ucap Syifa, Ilhampun sengaja melototi Syifa, Syifa hanya tertawa saat itu, sampai akhirnya mereka pulang kerumah Syifa, Ilhampun langsung berpamitan dan menitipkan Skateboardnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Panglima
Teen FictionHanya penulis pemula yang belajar menceritakan, mohon maaf kalo banyak yang typonya. Sebelum membaca alangkah baiknya, berdoa terlebih dahulu agar membacanya khusu. Dan jangan follow untuk support.