Saat pulang sekolah, Ilham langsung berangkat menuju sekolah Syifa, karena Ilham sudah janji akan mengantar Syifa beli buku, setelah sampai di gerbang sekolah Syifa, Ilham menunggu sekolah Syifa bubar, sambil menunggu Syifa bubaran, Ilham menunggu di warung depan sekolah, sambil menyalakan rokonya Ilham berbicara dengan Ibu Warung, menanyakan kabar si ibu dan anaknya.
Tidak lama Syifapun datang dengan gembira bersama Faisal dan Anggi, "Ham, mana atuh pajak jadian na" Ucap Anggi "Heeh sateh pajakna mana, aing geus mantuan yeh" Ucap Faisal sambil tertawa, "Pujak pajak marukan aingteh naon" Ucap Ilham, "Diem duluwe disini, bisi iham kangen sama sekolah yang dulu hahaha" Ucap Syifa sambil tertawa, mereka bertigapun saling bercanda di warung itu, dan satu persatu teman Ilham menghampirinya, yaps seperti reuni kelas entah sekolah, sampai warung itu penuh dan tidak muat, mereka saling menanyakan setelah lulus sekolah akan melanjutkan kemana.
Waktu tidak terasa hampir sore hari, Ilham memutuskan untuk mengantar Syifa membeli buku, karena takut pulang ke malem'an, "Hayu fa sekarang" Ucap Ilham, Syifa dan Ilhampun berpamitan kepada teman temannya, lalu mereka berangkat ke Gramedia yang berada di dekat BIP, karena Gramedia disitu tidak jauh dengan tempat sekolah Syifa, jadi tidak lama mereka dijalan, hanya beberapa menit waktu itu, karena bandung dulu tidak se macet jaman sekarang.
"Mau beli buku apa fa?" Ucap Ilham, "Beli buku puisi hehe" Ucap Syifa, Jaman itu sedang ramai ramainya dengan Puisi, Saat mencari buku Ilham hanya melihat lihat, Ilham tidak tertarik membeli buku, Ilham hanya tertarik dia menulis di buku, Ilham tidak berminat membaca buku buku seperti itu. tidak lama buku yang diinginkan Syifa ada, Syifa langsung ke kasir untuk membeli buku itu, "Makan dulu hayu" Ucap Syifa, "Gamau KFC, gasuka" Ucap Ilham, Ilham tidak suka makan ayam KFC, Ilham lebih suka makan di warteg atau dirumah, entah irit atau memang tidak suka, irit sama tidak suka gabeda jauh hahaha.
"Terus mau dimana?" Ucap Syifa, "Warteg aja, ada tahu tempe sambel enak" Ucap Ilham, "Warteg yang waktu itu atuh" Ucap Syifa, "Ohh warteg si bibi" Ucap Ilham, "Bibi iham ituteh? enak ih" Ucap Syifa, "Iyaa bibi iham nu dagangna" Ucap Ilham, Ilham dan Syifapun berangkat menuju warteg untuk mengisi perut mereka, saat di jalan Ilham dan Syifa melihat orang yang bertengkar di tengah jalan, Ilham berniat membantu tetapi Syifa melarang, karena khawatir Ilham kenapa napa, "Ham, jangan yah" Ucap Syifa, "Tapi itu kasian, di pisahin aja" Ucap Ilham, "Jangan ham, kamu gatau permasalahannya apa, nanti kebawa bawa, inget bohe ham" Ucap Syifa, "Yaudah iyaa hente" Ucap Ilham dengan nada kecewa, Ilhampun hanya melewati dan melihat siapa yang bertengkar, mungkin Ilham mengenali wajahnya, tetapi Ilham tidak kenal siapa itu.
Setelah sampai di warteg, merekapun memesan makanan kepada Bibi Ilham, "Ham tong baong ayenamah, karunya ka si bohe" Ucap Bibi Ilham, "Enya bi" Ucap Ilham, "Neng jagain Ilham jangan sampe berantem lagi" Ucap Bibi Ilham, "Siap laksanakan bi" Ucap Syifa. Setelah makanan siap, Syifa dan Ilhampun langsung menyantap makanan itu, mereka sangat lapar sehingga tidak lama untuk menghabiskan 1 piring makanan, "Bi nambah dei hehe" Ucap Ilham, lalu Bibi Ilham memberikan nasi tambahan, Ilhampun makan lagi, Syifa hanya melihat Ilham sambil tertawa, "Beteng karet dasar" Ucap Syifa, seperti biasa Ilham tidak menjawab omongan orang lain ketika Ilham sedang makan. setelah makan Ilham menjemput bohe yang titipkan ke rumah saudaranya di daerah Kiara Condong, Syifa ikut menjemput Bohe, setelah menjemput Bohe, Ilham mengantar Syifa pulang kerumah.
Saat sampai rumah Syifa, Ilham tidak mampir untuk masuk kedalam, karena Ilham tidak enak waktu sudah malam hari, Ilham merasa bertamu saat malam hari mengganggu waktunya istirahat, Ilham langsung berpamitan, Bohe yang waktu itu tertidur di motor Ilham, Ilham merasa kasihan dan langsung menuju ke rumah.
Setelah sampai rumah, Ilham menggendong Bohe ke tempat tidurnya, setelah mengantar Bohe ke tempat tidur, Ilham langsung bergegas membersihkan diri, lalu Ilham menelepon Syifa dan menanyakan besok mau di anter sekolah atau tidak, "Gausah ham, besok ifa libur, gurunya rapat ngurusin buat nanti ujian" Ucap Syifa di telepon, lalu merekapun berbincang di telepon sampai ketiduran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Panglima
Teen FictionHanya penulis pemula yang belajar menceritakan, mohon maaf kalo banyak yang typonya. Sebelum membaca alangkah baiknya, berdoa terlebih dahulu agar membacanya khusu. Dan jangan follow untuk support.