Part #10 Sekolah

916 56 2
                                    

Hari senin, sudah waktunya untuk kembali sekolah, Ilham menjemput Syifa kerumahnya untuk mengantar sang kekasih sekolah, setelah sampai dirumahnya Ilham menunggu Syifa yang sedang bersiap siap berangkat sekolah, "Ibuuuuuu mau makan" Ucap Ilham kepada Ibu Syifa, "Sini masuk ham, sarapan dulu" Ucap Ibu Syifa, "Engga ketang bu bohong hehe, syifanya mana bu?" Ucap Ilham, "Teteh ini ada ilham nungguin" Ucap Ibunya berteriak ke kamar Syifa, "Iyaa bentar bu lagi pake jaket" Ucap Syifa membalas teriakan ibunya, Ilham menunggu di halaman rumah, sambil menunggu Ilham memainkan gitar yang ada di halaman rumah, tidak lama Syifa datang, "Ayo ham" Ucap Syifa sambil menarik tangan Ilham, "Bentar ih keur maen gitar" Ucap Ilham, "Hayu bisi kamu kesiangan" Ucap Syifa, Ilham menuruti Syifa, mereka berpamitan lalu berangkat ke sekolah Syifa, saat dijalan Syifa banyak bercerita tentang jalan jalan di bandung saat Ilham mengajak Syifa keliling waktu itu.

Saat berada di depan gerbang sekolah Syifa, "Udah nyampe bos" Ucap Ilham, "Ga kerasa ah sebentar, mau ke dalem dulu? baru jam 6 ini" Ucap Syifa, "Engga ah males, mau dijemput ga pulangna?" Ucap Ilham, "Jemput, anter syifa beli buku nanti ke gramed" Ucap Syifa, "Yaudah assamualaikum ya ahli surga" Ucap Ilham, "Waalaikum salam ya ahli kubur" Ucap Syifa sambil tertawa, Ilhampun tidak mampir dulu ke Warung Ema, Ilham langsung bergegas ke sekolahnya, karena Ilham sekarang sudah rajin, tidak seperti dulu, saat sampai di sekolah Ilham disapa oleh semua teman teman sekolahnya yang baru dan satpam sekolah, Ilham langsung memparkirkan motornya, "Wess ie si panglima" Ucap Satpam, "Geus tong nyebut urang panglima dei, geus lain panglima maraneh" Ucap Ilham sambil memegang pundak Satpam, Satpam di sekolahnya adalah teman geng motornya yang dulu masih di bawah perintah Ilham, "Nitip si jagur" Ucap Ilham, "Siap kapten" Ucap Satpam.

Ilham langsung masuk ke kelasnya, menyimpan kantong, lalu menunggu bel berbunyi yang menandakan sekolah sudah masuk, sambil menunggu bel Ilham memainkan gitar di kelas, yang saat itu teman kelasnya kebetulan membawa gitar. saat main gitar, Ilham di kelilingi oleh semua siswa di kelas, "Ihh suka deh sama ilham, udahmah kasep, jago maen gitarnya lagi" Ucap salah satu Murid Perempuan. Ilham menghiraukan ucapan mereka, Ilham hanya ingin menjaga hati Syifa, Ilham tidak mau kehilangan sang kekasih pertamanya.

Ilham tidak badboy lagi, banyak sekali perubahan dari diri Ilham semenjak kehilangan kedua Orang Tuanya, "Ham maneh dek di lanjut kuliah?" Ucap Jubed teman sebangkunya, "Ah urangmah kumaha waktuweh, aya rejekinya kuliah, mun hentemah nya gawe" Ucap Ilham, Jubed dan Ilham berbicara tentang nanti mereka lulus sekolah akan kemana, karena Ujian Nasional bulan depan, Ilham tidak ambil pusing setelah lulus akan kemana, Ilham hanya fokus hanya bisa lulus sekolah saat itu agar bisa mempunyai Ijasah SMA, bel pun berbunyi, menandakan pelajaran akan dimulai, Ilham bersiap siap untuk belajar, Ilham semangat belajar dia ingin mendapatkan nilai yang puas saat nanti Ujian Nasional, Ilham tidak bolos pelajaran lagi, selalu mengikuti pelajaran sekolah bahkan eskul.

Saat bel istirahat berbunyi, Ilham hanya berdiam di kelas, ia ingin sekali bermain gitar saat itu, dia rindu teman teman sekolah yang dahulu, saat bermain gitar, Ilham di panggil ke ruangan BK, entah kenapa Ilham bisa di panggil oleh BK, Ilham menuruti panggilan itu dan menuju ruangan BK, saat diruangan BK, Ilham di tanyai segala tentang kehidupannya dahulu, entah Guru BK merasa sangat risih atau gimana saat Guru tau bahwa Ilham adalah mantan tahanan, "Ham, ibu tau ilham dulu pernah di penjara, ibu liat ilham yang dulu sama sekarang beda, ilham gaboleh bikin kesalahan sedikitpun saat ini, usahain, biar ilham bisa lulus sekolah" Ucap Guru BK, "Iyaabu makasih juga udah percaya sama ilham, iham janji bu gaakan bikin masalah" Ucap Ilham, Ilham dan Guru BK membuat perjanjian saat itu, karena semua Guru di sekolah sudah tau bahwa Ilham adalah mantan tahanan saat itu, setelah membuat perjanjian Ilham di perbolehkan untuk pergi, saat Ilham mau ke kelas, Ilham di panggil oleh teman geng motornya, "Ham hayu kantin" Ucap Ines, yaps dia adalah perempuan, "Teboga duit sokwe" Ucap Ilham, "Aku traktir, sekalian mau cerita ke maneh" Ucap Ines, Ilhampun meng iyakan ajakan ines, saat di kantin Ilham memesan bakso, "Ham naha maneh te aktif dei?" Ucap Ines, "Geus lain waktuna nes" Ucap Ilham sambil menunggu pesanannya datang, "Bedaweh ayenamah ham, eweh manehmah asa te rame" Ucap Ines, "Aya urang atau eweh sarua nes, balik deiweh ka diri masing masing, maraneh can biasa eweh urang, ngkege maneh kabiasaan, urang ayenamah boga tanggung jawab, urang ngajagaan adi, lamun urang balik dei ka jalanan terus urang kunanaon, sahanu ngurus adi urang?" Ucap Ilham, Pesenan Ilhampun datang, Ilham langsung menyantapnya tidak banyak bicara karena Ilham rindu makan bakso, walaupun bukan bakso di sekolah yang dulu. "Heehsih maneh bener oge ayenamah, nahasih maneh loba pisan rubahna" Ucap Ines, "Cing urang dahar hela" Ucap Ilham sambil menutupi bibir ines oleh tangannya yang udah di usap ke ketiaknya, "Geleh ilham aisia bau kie" Ucap ines, Ilham tidak menjawab ucapan Ines, setelah makan Ilham lalu menjawab pertanyaan ines yang tadi, "Hirupmah kudu robah nes, tong kitu wae, ayenamah mikirna kaharepwe tong cicing di zona aman moal baleg hirup moal maju" Ucap Ilham, "Ngkege maneh karasa mun geus eweh kolot, ayenamah maneh bagjakeun hela kolot sok insya allah maneh hirup eweh beban, komo maneh teh awewe" Ucap Ilham, Ines hanya bisa berdiam diri saat Ilham menjawab pertanyaan yang tadi, entah Ines memikirkan ucapan Ilham atau karena bau asem ketiaknya yang tadi. "Urang ka kelas heeh dk maen gitar, nuhun nes maneh emang anak bawang" Ucap Ilham sambil meninggalkan meja.

Kisah Cinta PanglimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang