The Avengers (?)

403 64 2
                                    

"Paman Doctor! Paman Doctor!" Alice berlari di dalam New York Sanctum, sambil berteriak dengan antusias.

Stephen yang tengah bermeditasi, menghela napasnya dengan kasar. Harusnya dia tahu, jangan pernah bermeditasi di jam-jam Alice pulang sekolah. Atau saat Alice tidak bersekolah.

"Paman Doctor, kau tahu, aku akan pergi menemui Paman Tony dan Avengers besok!" ucapnya sambil melompat kecil, karena Stephen masih melayang. Jika sedang bermeditasi, posisi Stephen pasti akan seperti itu.

"Oke. Baguslah." balas Stephen mulai berdiri di tanah. Alice pun duduk disebuah sofa, lebih tepatnya membanting tubuhnya pada sofa tersebut.

"Akhirnya, aku bisa bertemu dengan Paman Tony dan Avengers." pekik Alice sambil mengangkat kedua tangannya ke atas dengan senyuman yang lebar.

"Tunggu. Kau tak pernah bertemu dengannya?" tanya Stephen sambil mengangkat sebelah alisnya, lalu memberikan Alice segelas teh. Berharap gadis tersebut bisa lebih tenang.

"Uhm ... Ya ... Bisa dibilang belum." Alice menyesap tehnya. "Aku hanya pernah melihatnya dari jauh. Tak pernah mengobrol atau saling sapa. Dia orang yang sibuk dan begitupun denganku." sambungnya.

Stephen hanya bisa mengangguk sambil membulatkan bibirnya, tetapi juga mengerutkan dahinya. Apa dia harus sebegitu senangnya? pikirnya, heran.

Bagaimana tidak, sejak dulu ia sangat ingin sekali bertemu dan bergabung dengan para Avengers. Itu merupakan mimpi terbesarnya.

Alice yang menyadari mimik tidak biasa pada wajah Stephen, ikut mengerutkan dahinya. Jika dipikir-pikir, wajah Stephen sudah seperti itu sejak ia datang kemari. Tetapi sebelumnya Stephen tak pernah terlihat seperti ini.

Mungkin Stephen memiliki tatapan mata yang tajam dan juga alis yang hampir bertautan, membuatnya tampak hanya memiliki satu ekspresi wajah, tetapi Alice bisa tahu jika Stephen tengah merasa heran, kesal atau bahkan bingung.

"Apa kau baik-baik saja, Paman Doctor?" tanya Alice, mencondongkan tubuhnya ke depan.

"Aku baik-baik saja. Memangnya kenapa?" Stephen balik bertanya. Dia sendiri bingung dengan pertanyaan Alice.

"Tak apa. Hanya bertanya." balas Alice, sambil menyandarkan tubuhnya pada sofa. Stephen mengangkat kedua alisnya, tetapi tak lama kembali mengerutkan dahinya.

Stephen merasa jalan pikirannya begitu rumit, saat ini.

* * *

Esok hari pun tiba. Alice pun pergi ke tempat para Avengers, dengan mobil jemputan yang Tony kirimkan.

"Jadi kau, adik dari Peter?" tanya supir dari mobil tersebut, saat kedua kakak beradik tersebut masuk ke dalam mobil.

"Ya, namaku Alice. Senang bertemu denganmu, Paman Happy." balas Alice dengan senyuman yang lebar. Supir bernama Happy tersebut hanya mengangguk pelan.

Mereka pun segera meluncur ke tempat tujuan mereka. Sepanjang jalan, Peter terus menceritakan petualangannya bersama para Avengers. Menceritakan setiap orang anggota Avengers disana, membuat Alice semakin tak sabar untuk menemui mereka.

"Nah, kita sampai." ucap Happy sambil membuka pintu mobil.

Peter yang pertama keluar, diikuti oleh Alice dibelakangnya, terkagum melihat bangunan besar berwarna putih tersebut. Ditambah logo huruf A besar, membuatnya semakin terlihat keren di mata Alice.

 Ditambah logo huruf A besar, membuatnya semakin terlihat keren di mata Alice

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[End] Alice and Uncle Doctor : Daily LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang