❣2❣

1.3K 80 3
                                    

Pagi-pagi Alisa sudah bangun untuk berpamitan kepada mereka, dirinya sengaja tidak memberitahu sepupunya Nic karena bagaimana pun dia baru saja menikah, jadi Alisa tidak mungkin menganggunya.

"Om, Alisa pamit dulu."

"Ya, hati-hati di jalan. Jangan lupa hubungi kami jika butuh sesuatu," ucap Alderick sambil menatap tajam keponakannya. Setiap Alisa kembali kepada keluarganya, setiap waktu juga hatinya tidak pernah tenang karenanya. Mungkin jika orang tidak tahu mereka akan mengatakan dirinya kejam. Adiknya tinggal di sebuah rumah kecil dan sederhana, sedangkan dirinya tinggal di rumah yang mewah.

Alderick sudah beberapa kali memberikan rumah untuk Jerome, tapi selalu dia jual. Saat dia memberikan sebuah tempat usaha untuknya, tempat usahanya bangkrut karena tidak ada yang mengurus. Mereka semua hanya sibuk berjudi dan berjudi. Apa pun yang dia berikan akan mereka jual atau gadaikan. Hingga suatu hari renternir datang ke rumahnya dan hampir membuat mereka celaka dan sejak itu dia memutuskan hubungannya dengan Jerome. Apa pun yang terkait dengan hutang Jerome tidak akan dia lunasi dan pedulikan lagi. Hanya Alisa saja yang masih dia pedulikan dan sayangi selayaknya putri kandungnya.

***

Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan, Alisa akhirnya sampai di depan rumahnya. Rumah yang tampak sederhana dan tidak bisa dibandingkan dengan rumah Alderick, ia tidak bisa menyalahkan Alderick karena selama ini Alderick sudah membantu mereka begitu banyak. Tapi kedua orang tuanya memang tidak bisa ditoleransi lagi. Ia bahkan menolak jika Alderick ingin memberikan uang padanya karena semua uang itu hanya akan diambil oleh keluarganya untuk berjudi.

Ia berjalan ke pintu depan dan mengetuknya pelan.

"Alisa!" seru Sheila saat melihat putrinya sudah di depan. Dengan terharu dan air mata yang mengalir dirinya menarik Alisa ke dalam pelukannya. Kemudian dari dalam keluar Jerome dan Thomas yang juga memeluknya dengan erat.

"Maafkan kami, kami janji akan berubah mulai hari ini. Ayo...kita makan, Mama sudah menyiapkan semuanya."

"Terima kasih, Ma. Alisa senang mendengarnya," timpal Alisa dengan air mata bahagia dan mengikuti Sheila ke dalam.

Mereka kemudian mulai makan dan Sheila begitu perhatian dengan Alisa. Menyiapkan semua makanannya dan memberikan makanan yang ada untuknya. Begitu bahagia ia rasanya, baru kali ini dia merasakan mendapatkan keluarga bahagia dan harmonis seperti ini.

"Sekarang kamu mandi dan ganti bajulah, kami akan mengajakmu ke sebuah tempat untuk merayakan semua ini."

"Kemana, Ma?"

"Rahasia, Sayang. Jika Mama katakan bukan kejutan lagi namanya. Mama sudah menyiapkan pakaianmu di ranjang."

"Baiklah, Ma," timpal Alisa dengan gembira sambil bergegas masuk ke kamarnya.

Alisa menemukan sebuah gaun berwarna hitam di sana, ia bergegas mandi dan setelah selesai dengan cepat ia memakai dress-nya dan dengan segera agar keluarganya tidak menunggu lama.

Dress itu membungkus tubuhnya dengan pas dan hanya dihiasi dengan seutas tali dibahunya sedangkan panjangnya hanya sampai di atas lututnya saja. Setelah memakai sandal high heels-nya ia bergegas menemui keluarganya.

"Wah...kamu sangat cantik sekali."

"Terima kasih, Papa. Ayo...kita berangkat."

"Tunggu dulu, kamu harus memakai penutup mata ini karena ini adalah kejutan."

"Haruskah, Kak?"

"Tentu."

Sesaat Alisa sempat ragu tapi mereka keluarganya jadi tidak mungkin mereka akan mencelakakannya.

Sold To You (Wayne Family, #2) by Yessy Lie (TERSEDIA VERSI CETAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang