Mark menatap Alisa yang duduk di atas ranjang terlihat begitu waspada saat dirinya masuk dan bagaimana tubuh wanita itu langsung kaku begitu dia masuk. Bahkan wanita itu terlihat begitu menderita saat ini karena mungkin tahu jika dia kembali untuk bercinta dengannya dan itu memang benar. Dia penasaran ingin membuat wanita itu berteriak nikmat, merintih dan menjerit nikmat memanggil namanya.
"Buka pakaianmu!" perintah Mark.
Alisa turun dari ranjang dan berbalik membelakangi Mark mulai membuka pakaiannya hingga tidak ada sehelai benang pun lagi ditubuhnya.
"Berbaliklah!"
Dengan enggan Alisa berbalik menghadap Mark dan menutup bagian-bagian penting tubuhnya menggunakan tangannya.
"Lepaskan tanganmu, aku ingin melihat semuanya seutuhnya!"
"Bisakah kamu segera melakukannya tanpa harus menyiksaku seperti ini dan menekankan maksudmu jika aku hanya pelacurmu?! Aku sudah mengerti tanpa kamu harus memintaku melakukan semua itu!"
Mark tersenyum malas mendengar ucapan Alisa dan dia sudah menebak jika wanita itu tidak akan bertahan lama mencoba menurut padanya. Entah kenapa dia sangat suka membuat wanita itu kesal.
Dia kemudian duduk di kursi yang ada di ruangan itu dan menatap Alisa tajam dengan senyum tipis di wajahnya.
"Menarilah!"
Alisa terperangah mendengar perintah Mark padanya, "Membusuklah di neraka, bajingan!" bentak Alisa saat sudah tersadar.
Dia tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Alisa karena sesuai tebakannya jika wanita itu tidak akan menurut terus padanya walau ada perjanjian di antara mereka.
"Kemarilah!" perintah Mark lagi saat dirinya sudah selesai tertawa.
"Apa yang kamu inginkan?"
"Kamu tahu apa yang aku inginkan karena sudah ada perjanjian di antara kita akan hal itu dan kamu masih harus melayaniku sekitar 89 hari lagi," ucap Mark tersenyum.
Dengan enggan Alisa mendekat pada Mark masih dengan tangan yang menutupi bagian-bagian penting tubuhnya.
Saat ia mendekat Mark menarik tangannya hingga tubuhnya terpampang di hadapannya dan dia memuaskan matanya menatap semuanya tanpa apa pun yang menghalangi pandangan matanya lagi.
"Sangat menggiurkan," ujar Mark.
"Aku bukan makanan," timpal Alisa kesal dan berusaha melepaskan lengannya dari cengkreman tangan Mark.
Mark kemudian merapatkan kakinya dan menarik Alisa semakin dekat padanya serta mendudukkan Alisa di pangkuannya dengan paha yang terbuka lebar mengangkangi paha Mark.
Alisa merasa risi akan posisi itu apalagi dengan wajah Mark yang begitu dekat padanya hingga dia berusaha turun dari paha Mark.
"Diamlah atau perjanjian kita batal dan aku tidak akan melepaskanmu walau pun sudah tiga bulan," ujar Mark saat Alisa terus berusaha untuk turun. Mau tidak mau ia terdiam mendengar ancaman Mark padanya.
Dirinya memejamkan mata saat Mark mulai mencium bibirnya dengan brutal dan menghisap serta mengigitnya dengan kasar, ia merasa sangat ingin memalingkan wajahnya tapi ia menahan diri dan tetap menerima perlakuan Mark padanya meski ia tidak menyukainya.
Ia merasa tidak sanggup lagi menerima semua itu hingga dengan refleks ia meletakkan kedua tangannya di bahu laki-laki itu dan meremas dengan erat bahunya.
Dia tersenyum senang karena mengira Alisa mulai menikmati cumbuannya hingga dirinya memperlakukan Alisa semakin kasar dan bagaimana jari-jarinya juga mencoba menemukan inti Alisa yang terletak di antara kedua pahanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sold To You (Wayne Family, #2) by Yessy Lie (TERSEDIA VERSI CETAK)
RomanceSequel My Husband is Not My Husband Bisa di baca terpisah Yang mau beli versi cetak bisa via WA 081398520888 or Shopee : Angelvin Hanya ada versi cetak. Gk ada ebook Sinopsis : Alisa memiliki keluarga yang kecanduan akan judi. Ia berusaha membantu m...