❣8❣

1K 66 0
                                    

Mark masuk dengan perlahan ke kamar Alisa dan terkejut saat menemukan Dila juga berada di sana. Wanita itu tidak berusaha kabur dengan memanfaatkan Dila bukan? Aku harap tidak karena aku terpaksa akan menghukumnya jika itu yang coba dia lakukan.

Mark memberikan perintah pada Dila dengan isyarat agar gadis itu segera pergi dari sana. Dia tahu jika Alisa belum menyadari kedatangannya saat ini.

Saat Dila beranjak keluar dengan perlahan, dia berdiri di tempatnya bersedekap memandangi wajah Alisa yang terlihat begitu bersedih.

Sontak wajah Alisa berubah saat mendengar bunyi pintu yang di tutup Dila. Dengan cepat ia berpaling menatap tempat di mana Dila berada dan menemukan Dila sudah tidak ada di sana melainkan Mark yang saat ini berdiri di sana.

Ia hanya bisa terbelalak memandangi Mark dan ia bergeming di tempatnya tidak tahu harus melakukan apa.

Dengan pasrah ia menunggu apa yang akan Mark lakukan, walau pun ia sudah mengetahuinya tapi hal itu tidak membuat dirinya merasa siap.

"Kemarilah," ujar Mark.

Dengan perlahan Alisa bangun dari duduknya dan berjalan pelan menghampiri tempat Mark berada.

Saat ia akhirnya sampai di hadapan Mark, dia meraup tubuh Alisa ke dalam pelukannya dan menciumnya dengan penuh gairah. Dia berusaha membuat Alisa merespon perbuatannya tapi wanita itu tetap bergeming di tempatnya dan hanya diam membiarkan dia menciumnya tanpa ia membalasnya.

"Balas ciumanku!" perintah Mark.

"Tidak tertulis di perjanjian kita jika aku harus membalasnya, aku hanya tidak boleh menolak saja," ujar Alisa bergidik jijik saat memikirkan dia harus membalas dengan senang hati perlakuan laki-laki itu. Berusaha tidak melawan saja sudah terasa berat baginya hingga ia harus mengepalkan kedua tangannya dengan erat.

"Baiklah, aku suka tantangan, aku akan membuatmu membalasnya dengan senang hati dan suka rela."

Ia hanya bergeming diam dan tidak menjawab ucapan Mark padanya.

Dengan kasar dan penuh nafsu, dia kembali memagut bibir Alisa hingga ia merasakan jika bibirnya berdarah bahkan terasa bengkak. Dirinya tanpa sadar kembali menangis karena apa yang dia lakukan padanya dan Alisa semakin kesal karena ia tidak bisa melawannya.

Dia terus mencumbu Alisa dengan penuh gairah. Dia menuruni leher Alisa mengigit, menghisap dan mencumbunya dengan kasar karena selama dia bercinta dengan para wanita kaya yang haus belaian itu mereka sangat menyukai perlakuan seperti itu. Dia cukup pemilih soal wanita, dia tidak akan meniduri wanita jalanan atau pun istri orang. Hanya wanita-wanita yang sudah terjamin kebersihannya, janda-janda kaya atau wanita-wanita kaya yang ingin melakukan one night stand dengan pemilik kasino.

Dia menuruni leher Alisa menuju payudaranya dan menghisap putingnya dengan keras hingga Alisa meringis karenanya dan ia merasakan perasaan tidak nyaman dan kesal merasa sangat ingin mendorong Mark menjauh dari tubuhnya tapi ia ingat jika ia sudah berjanji atau dia tidak akan melepaskannya.

Saat akhirnya Mark membuka seluruh pakaiannya dan membaringkannya di ranjang, laki-laki itu juga segera membuka seluruh pakaiannya dan saat selesai dia mengarahkan miliknya pada milik Alisa, ia bersiap-siap merasakan rasa sakit kembali tapi beruntung dirinya tidak merasakan hal itu saat dia menerobos kehangatannya, hanya perasaan tidak nyaman dan hampa apalagi saat dia mengerakkan tubuhnya keluar masuk tubuh Alisa dengan keras, cepat dan kasar.

Ia merasa lega karena akhirnya semua itu berakhir dan dia selesai memainkan tubuhnya, dirinya bergegas bangun menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhnya dari sentuhan Mark. Ia kembali menangis tapi kali ini dalam diam karena tidak ingin dia mencari alasan untuk membatalkan perjanjian mereka.

***

Mark merasa begitu frustasi karena tidak tahu kenapa dirinya kembali tidak bisa menahan gairahnya lebih lama. Tiga kali dirinya bercinta dengan wanita itu dan dia tahu jika wanita itu masih tidak menikmatinya.

Dia jadi meragukan kehebatannya karena tidak bisa membuat wanita itu merintih kenikmatan di bawah tubuhnya. Apa yang salah sebenarnya?

Dia berbaring di ranjang itu menunggu Alisa keluar dari kamar mandi. Dia ingin kembali menikmatinya dan berusaha mencari tahu kesalahan apa yang sudah dilakukannya hingga dirinya tidak sehebat biasanya. Belum pernah ada wanita yang tidak menikmati saat bercinta dengannya dan dia merasa tertantang akan hal itu.

Saat menunggu dua puluh menit dan Alisa masih juga belum keluar, dia memutuskan masuk ke dalam kamar mandi untuk mencari Alisa. Dia menemukan Alisa tertidur di dalam bathtub yang tidak terisi air.

Apa dia menghindariku dengan tidur di sini?

Dia kemudian mengangkat tubuh Alisa ke dalam pelukannya dan membawanya ke ranjang, menidurkan Alisa perlahan di sana. Setelah itu dia memutuskan keluar dari kamar itu setelah menyelimuti Alisa dan membiarkan Alisa beristirahat.

***

Alisa terbangun dengan kaget saat menyadari jika dia berada di ranjang saat ini, ia bergegas mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Mark. Dirinya lega saat tidak menemukan laki-laki itu di kamarnya. Ia kemudian memutuskan untuk mandi karena hari sudah sore.

Saat ia keluar dari kamar mandi, ia menemukan Dila di kamarnya sudah mengantarkan makan malam untuknya.

"Makanan Anda, Nona."

"Terima kasih," timpal Alisa berpakaian dan kemudian mulai makan.

"Saya sudah makan kali ini, Nona, dan saya tidak berbohong," ucap Dila saat Alisa menatapnya dan ingin bertanya padanya karena Dila sudah tahu apa yang ingin Alisa katakan.

"Baiklah," ujar Alisa dan mulai makan semuanya.

"Saya permisi dulu, Nona," ucap Dila saat Alisa sudah selesai makan dan dirinya bergegas keluar dari sana membawa sisa makanan Alisa. Kali ini Dila tidak berlama-lama karena Mark memintanya segera keluar setelah Alisa selesai makan.

Saat Dila sudah keluar, Alisa bergegas kembali ke ranjang dan menunggu kapan Mark akan kembali mengunjunginya karena dia tahu tidak lama lagi laki-laki itu pasti akan datang lagi dan ia berusaha mempersiapkan dirinya akan hal itu.

Ia bergidik saat mengingat jika dia harus kembali menerima sentuhan kasar dan ciuman brutal laki-laki itu pada tubuhnya. Ia semakin gelisah saat memikirkan jika dia juga harus kembali menahan rasa tidak nyaman saat Mark memasuki miliknya dengan keras dan kuat.

"Arghh! Baru satu hari aku sudah tidak tahan rasanya," ucap Alisa kesal.

Saat itulah pintunya kembali terbuka dan Mark kembali masuk ke dalam menatap padanya. Ia langsung merasakan rasa waspada pada dirinya dan menunggu dengan perasaan merana karena tahu apa yang sebentar lagi akan kembali terjadi padanya.

Sold To You (Wayne Family, #2) by Yessy Lie (TERSEDIA VERSI CETAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang