Mark merasa dirinya sangat beruntung karena masih bisa mendapatkan seorang gadis perawan dan dia tidak menyesal harus kehilangan 100 juta untuk itu. Sejak pertama kali menatap wanita ini di foto yang Thomas berikan, dia langsung ingin memilikinya. Bahkan saat menatapnya langsung, dia semakin menginginkannya.
Insting Mark memang benar, tubuh wanita ini terasa begitu nikmat untuknya dan itu bahkan dirinya belum mencapai kepuasan. Dia tidak sabar lagi ingin mendapatkan kepuasan itu tapi dirinya harus bersabar menunggu agar wanita itu terbiasa. Dia tidak suka bercinta dengan wanita yang berteriak kesakitan tapi dirinya akan sangat senang jika wanita itu merintih dan berteriak kenikmatan karenanya.
Dia menatap wajah wanita itu yang berlinang air mata bahkan terus menangis karena dia sudah merengut keperawanannya tapi dia bukanlah orang baik, dirinya hanya seorang bajingan dan dia tidak akan merasa kasihan pada barang yang sudah dibelinya.
Saat dia merasa sudah cukup bersabar dan menunggu dirinya mulai bergerak dengan perlahan dan terus menatap wajah wanita itu yang enggan membuka matanya. Dia tahu jika wanita ini pasti sangat membencinya terlihat dari tubuhnya yang kaku.
Dirinya tidak peduli jika wanita itu membencinya tapi dia nanti akan membuat tubuh wanita itu menyukai sentuhannya dan menyukai miliknya yang memasuki tubuhnya. Saat ini dia hanya ingin melampiaskan kebutuhannya sebelum dia meledak karena harus menahannya sejak tadi. Sejak dia mencicipi bibir indah itu dengan bibirnya.
Mark terus bergerak dengan perlahan dan kemudian dirinya memagut bibir Alisa saat melihat ia mengigit bibirnya dan baginya hal itu tampak begitu seksi.
"Tidak!" jerit Alisa memalingkan wajahnya dan berusaha mendorong Mark tapi laki-laki kembali membungkam bibirnya dengan ciuman tak peduli apakah ia menginginkannya.
Air mata terus mengalir dari kedua mata Alisa, ia hanya bisa pasrah saat Mark terus memompa tubuhnya dan rasa sakit yang tadi dirasakannya mulai menghilang.
Alisa mengerang kesal dan terus menangis saat laki-laki itu masih juga belum selesai memerkosanya. Isakan terus ia keluarkan, berbeda dengan Mark yang mulai menggeram nikmat dan kembali memagut bibirnya yang menangis agar diam. Bahkan Mark mengigit-gigit bibir Alisa serta menghisapnya kasar.
Alisa begitu jijik merasakan ciuman paksa laki-laki itu di bibirnya, ciuman laki-laki yang bahkan tidak dikenalnya, dia mulai merasakan mual menghinggapinya hingga dia menutup mulutnya dan terisak saat Mark selesai menciumi bibirnya. Ia jijik harus menerima semua ini tanpa bisa melawannya lebih maksimal. Ia juga begitu kecewa pada keluarganya yang membuat dia mengalami ini semua.
Saat akhirnya Mark mendapatkan kepuasannya dan menumpahkan benihnya di dalam tubuh Alisa. Ia segera beringsut ke kepala ranjang menjauhi laki-laki itu yang saat ini sudah turun dari ranjang.
"Minum ini," perintah Mark padanya setelah mengambil sesuatu di laci.
"Apa itu?" tanya Alisa.
"Ini obat agar kamu tidak hamil."
Dengan cepat Alisa menerimanya dan mengambilnya serta menelannya tanpa menunda lagi.
"Dan ini pil kontrasepsi agar dirimu tidak hamil selama melayaniku. Minumlah dengan teratur, aku tidak mau kamu hamil benih dariku karena aku tidak akan menerimanya dan tidak akan menikahimu tentu saja."
"Aku juga tidak sudi mengandung benih darimu apalagi menikah dengan manusia bar-bar sepertimu," timpal Alisa sinis.
Mark juga tersenyum sinis mendengarnya.
"Bersihkan tubuhmu dan beristirahatlah. Besok aku akan kembali untuk menikmatimu dan kali ini aku janji kamu juga akan menikmatinya," ujar Mark tersenyum pada Alisa sambil kembali memakai pakaiannya. Dirinya kemudian berjalan keluar dari sana meninggalkan Alisa sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sold To You (Wayne Family, #2) by Yessy Lie (TERSEDIA VERSI CETAK)
RomanceSequel My Husband is Not My Husband Bisa di baca terpisah Yang mau beli versi cetak bisa via WA 081398520888 or Shopee : Angelvin Hanya ada versi cetak. Gk ada ebook Sinopsis : Alisa memiliki keluarga yang kecanduan akan judi. Ia berusaha membantu m...