❣10❣

1.1K 68 0
                                    

Alisa merasa heran saat perasaan ingin pipis yang dirasakannya sudah hilang dan ia lega saat Mark sudah selesai menikmati tubuhnya serta bergegas keluar dari kamarnya. Ia masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya dari sisa-sisa aroma Mark. Ia membersihkannya dengan seksama karena dia tidak ingin aroma laki-laki itu masih melekat di tubuhnya. Saat selesai, ia kembali ke ranjangnya dan kembali melamun memikirkan apa yang sudah terjadi padanya beberapa hari ini. Perlahan air matanya kembali mengalir saat ingat akan om dan tantenya, dia sangat merindukan mereka saat ini.

"Om, Tante, aku merindukan kalian," lirihnya dengan air mata berlinang dan saat lelah dirinya tertidur di sana.

***

Dengan kesal Mark membanting pintu ruang kerjanya dan meninju meja kerjanya melampiaskan rasa marahnya. Dirinya tidak mengerti kenapa dia begitu ingin membuat Alisa menjerit nikmat karenanya. Tapi saat dia tidak berhasil melakukannya, dia merasa begitu marah dan egonya seolah-olah terhempas ke bumi dan diinjak-injak oleh ribuan orang.

"Shit!" maki Mark kesal dan duduk untuk menenangkan dirinya.

"Apa yang salah sebenarnya? Aku tahu jika dia tidak frigid tapi kenapa aku tidak bisa membuatnya mendapatkan orgasmenya."

Dia tahu jika Alisa sempat terangsang karena dirinya bisa merasakan cairan gairah Alisa. Sebelumnya dia sempat mengira jika Alisa frigid hingga dia merasa penasaran dan mencoba mencumbu wanita itu di area intimnya karena dia tahu wanita menyukainya saat laki-laki mencumbunya di sana walau pun dia tidak pernah melakukannya pada wanita lain karena dia merasa jijik melakukannya pada mereka tapi Alisa tidak membuatnya jijik karena dia tahu dirinya adalah laki-laki pertama untuk Alisa.

Dia menyugar rambutnya dengan kesal, dia tidak pernah merasa begitu frustasi karena seorang wanita, akhirnya dia memilih minum-minuman keras saja untuk menghilangkan frustasinya dan saat mabuk dia tertidur sampai keesokan harinya.

***

Keesokan malamnya Mark kembali mencoba membuat Alisa menikmati bercinta dengannya tapi sama seperti sebelumnya Alisa masih terlihat tidak nyaman dan hal itu membuat dia semakin frustasi dan melampiaskannya pada semua karyawannya hingga dia merasa putus asa dan selama satu minggu kemudian dirinya hanya menjadikan Alisa tempat pelampiasan kenikmatannya saja tanpa mencoba membuat ia menikmatinya lagi karena semakin dia mencoba dan saat dia gagal semakin egonya terluka dan jatuh.

Sampai akhirnya dia berhenti mengunjungi Alisa selama tiga hari dan hal itu membuat Alisa merasa heran penyebabnya walau pun ia senang karena tidak perlu melayani nafsu Mark selama beberapa hari ini dan ia terus menghitung hari di mana dia akan segera terbebas dan tanpa terasa sudah 12 hari dia berada di tempat ini.

Saat ini Mark sedang berada di ruang kerjanya bersama salah satu pengawal kepercayaannya dan merupakan orang yang berani menegur Mark jika dia melakukan kesalahan atau tidak bisa mengendalikan emosinya seperti sekarang.

"Ada apa dengan Anda, Bos? Anda bersikap seperti singa jantan yang tidak mendapatkan kepuasan beberapa hari ini. Bahkan aku tidak pernah melihat Anda seperti ini sebelumnya begitu mudah terpicu marah hanya karena hal kecil," ungkap Juan.

"Apa karena perempuan itu? Apa yang sudah dia lakukan pada Anda hingga seseorang seperti Anda bisa bersikap seperti ini? Semua orang bahkan tahu jika Anda sudah tiga hari ini tidak mengunjunginya dan hal itu membuat mereka takut berada di dekat Anda. Apa Anda sudah merasa bosan padanya? Anda bisa memberikannya pada rumah bordil jika memang sudah bosan," tambah Juan.

"Aku sama sekali tidak merasa bosan padanya bahkan aku malah semakin menginginkannya," ungkap Mark.

"Lalu? Apa masalahnya?"

Sold To You (Wayne Family, #2) by Yessy Lie (TERSEDIA VERSI CETAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang