⛵ Onna-Yuzu
Jika aku bisa menemuimu, aku akan mengajakmu naik angkong. Akan aku buat kau bahagia bisa duduk di sana bersamaku. Mari kita keliling mengitari kota ini, melihat betapa indahnya Dia telah memberi persembahan pada kita, ya meski mungkin bagiku kau jauh lebih indah. Tak perlu risau tentang orang yang menghela kita, akan kusebarkan bahagia milik kita padanya. Bagaimana? Apa kau masih ragu?
Bagiku kau seperti alamas dengan warna yang luar biasa indah. Sebuah intan mewah dengan sinar yang sangatlah sempurna. Kau mampu menarik siapa saja yang menatap meski dalam waktu singkat. Membuat semua orang ingin merengkuhmu dalam kepemilikan.
Atau seperti aftab dengan sinarnya yang mampu menyinari jagat raya, sebuah rajanya hari yang sering disebut mentari. Menghangatkan diri yang baru saja menarik diri dari mimpi yang menghantui. Ah, kau begitu indah untuk hanya sekedar dipandang mata.
Orang bilang, aku gadis beloh yang belu-belai, gadis bodoh yang terlalu banyak bicara. Ya, mungkin benar begitu. Karena, sejak saat namanya yang kau akui sebagai gadis yang kau cintai, mesti terluka, aku tetap memilih untuk menganggap tak ada yang terjadi. Walau sebenarnya tetap saja, jangankan untuk membawamu naik angkong, bertemu tatap denganmu pun aku langsung lari. Ya, mungkin karena kau telah menjadi intan yang terlalu sempurna, jadi aku tak sanggup untuk hanya sekedar menatap sebagai bentuk menikmati. Atau, kau sedang begitu terik, hingga untuk keluar rumah saja rasanya begitu sulit.
Semoga suatu masa, kau menemukan sebuah asa untuk menjadi sempurna tanpa menyakiti siapa-siapa. Menjadi luar biasa tanpa harus membuat yang lain terluka, walau sebenarnya 'kami' terluka sebab rasa yang 'kami' punya. Biarlah, semoga bahagia.
⛵⛵⛵
Berlayar di Padang pasir, untuk mendapatkan mu
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEGI KISAH UNTUK KEKASIH
RandomKasih kekasih menjadi kisah. . Aroma Atsiri, Cendana, dan Petrikor tercium bersamaan dengan asinnya tangis di ujung jurang kekecewaan. Aku bertanya-tanya pada Tuhan, mengapa di jalan ceritaku ada objek yang selalu memalingkan pandang dua bola mataku...