🌺 Sendu Tentangmu

115 17 0
                                    

🌺 Muara Senja

Aku teringat akan masa itu, tubuh serasa membisu,diam lalu membatu. Saat dua bola mataku terpaku kepadamu, semua yang tertangkap di atas radar kekaguman. Aku tak tahu apa yang membuatku seperti itu. Lekuk senyum yang sulit terukir. Ucapan yang sulit terlontar. Tak seperti perangai yang biasa ku buat bersama yang lain.

Lantas, tatapan kosong yang kau beri. Seolah berisyarat bahwa kau sudah tak peduli. Apakah itu tanda benci? Entah hal apa yang membuat kita begitu kaku saat bertemu, padahal dahulu kita pernah bersatu. Tidakkah rindu mengusik mu? Apa benar bahwa kau sudah memilih hati baru?

Ah rupanya aku yang bodoh. Menganggapmu benar-benar hadir untukku, padahal itu semua hanya khayal ku yang tengah mengajak hati ini bermain kedalam kata-kata dan perlakuan manis mu, dan membuat ku benar-benar jatuh dalam dasar jurang kekecewaan.

Kata orang, tak boleh berburuk sangka. Lalu aku bisa apa? Berangan bahwa kau pun menaruh rasa? Cukup! Tak ingin diri terus terpaut angan. Tak mau hati terus terusik kenangan. Aku tak mau jika harus berderai air mata (lagi) ~

Aku tak pernah tau pada detik keberapa hati ini terpaut rasa, rasa yang tak pernah kau hiraukan sekalipun. Aku pun tak tau alkisah milik siapa yang kau kisahkan, kisah kasih masa lalu mu, ataukah wanita baru? Yang aku tau, tak mungkin ada aku di alkisah mu itu, sebab menjadikan ku figuran pun tak pernah terlintas dipikiran mu. Namun, kau tau? Menjadikan mu peran utama dalam kisah sendu ini telah menjadi candu bagiku.

Sumpah seperapah, kau tak pernah salah, dasar hati ini saja yang mudah patah. Inilah aku, seorang pendongeng sendu tentangmu, dan maafkan aku atas keterbatasanku dalam hal melupakanmu.

🌺🌺🌺
Memandang dari kejauhan hatiku sangat ramai, bertemu depan pandang hatiku terdiam.

Sahabat pena, bermuara pada senja.

ELEGI KISAH UNTUK KEKASIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang