⛵ Onna-Zuyu
Sangat deras, ya begitulah yang bisa ku gambarkan tentang hujan kali ini. Baiklah, aku akan coba mulai melangkah. Sebelumnya maaf jika ternyata kesalahanku kelak terlalu banyak. Setelah sekian lama aku memilih berhenti, ada orang bodoh yang menarikku untuk kembali.
Sebenarnya ia tak pernah memaksa, hanya merasa akan lebih baik jika aku kembali. Dan alasan itu juga sebenarnya tak mampu menggoyahkan pilihanku. Namun, pada nyatanya bukan tangannya yang menarikku, bukan lisannya yang menghipnotisku, tapi sajaknya. Setiap aku membaca, judulnya saja, aku merasa terluka. Karena aku tahu, inilah bahagiaku, bahagia yang sempat aku tinggalkan.
Akhirnya aku memilih kembali, ya, mungkin terlalu selangit jika aku berharap akan kembali dengan hal yang luar biasa. Ah bahkan untuk hal yang biasa saja rasanya aku tak akan bisa. Pasti tulisan kali ini tak akan berhasil, tak akan seindah dulu, dan bahkan mungkin tak akan bernyawa seperti dulu.
Terserah bagaimanapun nanti hasilnya, izinkan aku mencoba.
☔☔
Bolehkah aku menarik raga yang namanya dulu pernah mengangkasa bersama para asa dalam panjatan doa? Tak akan lama, aku hanya ingin mengajaknya mendaki bukit yang sedikit saja tinggi itu, atau menyusuri pantai dengan ombak yang menderu. Walau sebenarnya, tujuanku hanya satu, menatap bagaimana dengan hebatnya sang surya mencipta jingga.
Bagaimana mereka menyebutnya? Senja? Benarkah begitu? Terserahlah, intinya, aku salut pada setiap goresan jingga yang dengan luar biasanya itu mampu menjadikan langit bagai atap dunia yang berbeda.
Pernahkah kau mendengar kisah ikan yang berubah menjadi manusia demi bersama pria kecil yang memberinya daging isian burger? Saat ikan itu dipaksa kembali, pria itu percaya ia akan menemukannya lagi. Mungkin seperti itu yang langit lakukan bukan? Demi menunggu surya kembali, ia menjadi begitu indah agar para makhluk tahu bahwa dia sedang tak apa-apa, dan ia yakin, surya pasti akan kembali. Meski nyatanya, dunia siapa yang tahu?
Tapi, apa bisa aku melakukannya? Ya walau seharusnya begitu, tapi itu tidaklah mudah. Berubah menjadi hal yang lebih hebat, saat dengan nyata diberi peri. Menunggu walau tak tahu nanti apa yang akan terjadi. Tapi intinya, aku menjadi lebih baik tak hanya untuk orang yang pernah ada lalu menyisahkan tanya. Aku melakukannya karena aku tahu, aku ingin peneduh hebat yang membimbingku, dan aku paham, pria baik akan dibersamakan dengan wanita yang baik, dan wanita yang baik adalah hadiah terbaik tuhan untuk mereka.
Pada dasarnya, aku hanya ingin mendapat pria hebat, dan jadi hadiah luar biasa untuk pria hebat yang tengah memantaskan diri. Pria yang merapalkan doa, menodong tuhan dengan ibadah yang terus dilakukannya. Aku menantinya, tuhan. Aku akan terus mencoba memperbaiki diri dan hati untuk cintaMu dan ciptaanMu itu. Ya, semoga aku seberuntung senja yang kemarin begitu indah. Semoga saja.
⛵⛵⛵
Sahabat pena. Sahabat dia.
Sebuah kebangkitan menulis, kebangkitan senyum manis.
.
.
Terimakasih alamat rahasianya ya.
Sahabat pena.
.
Kuy join lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEGI KISAH UNTUK KEKASIH
RandomKasih kekasih menjadi kisah. . Aroma Atsiri, Cendana, dan Petrikor tercium bersamaan dengan asinnya tangis di ujung jurang kekecewaan. Aku bertanya-tanya pada Tuhan, mengapa di jalan ceritaku ada objek yang selalu memalingkan pandang dua bola mataku...