[11] Your Favo, My Favo

343 63 8
                                    

"Jadinya lo kemarin balik pake taksi gitu? Apa grab?"

Fira sedang menyapukan brush di area pipi Alesya hingga memunculkan rona kemerahan dari blush powder sebagai finishing untuk make up-nya pagi ini. Seperti biasa, Alesya akan disibukan oleh berbagai kegiatan pemotretan untuk Woman Magazine terbitan terbaru di setiap bulannya. Tapi karena Woman Magazine memiliki banyak kind of theme yang dibahas di dalamnya, maka Alesya sebagai model akan selalu sibuk mengejar target perusahaan. A little bit hectic but this her job.

Masih dengan menatap cermin di depannya, Alesya bergumam lalu melirik Fira yang sudah selesai memberikan blush di pipi. "Enggak, gue dianter sama Arsya. Nggak sengaja ketemu di JCo GI."

"Arsya?" Fira kelihatan kaget saat Alesya menyebut nama Arsya. "Arsyad anaknya Tante Talisha? Yang bener lo, Sya?"

Alesya mengangguk cepat. "Iya, Fir. Seriusan kemarin gue dianter Arsya pulang. Bareng adeknya juga malah."

"Loh Arsyad punya adek? Gue kira dia semata wayang loh?"

"Punya dia. Gue juga mikirnya dia anak tunggal. Ternyata punya adek cewek, namanya Ersya apa ya, iya deh. Masih SMA kayanya." Jawab Alesya agak tidak yakin Ersya masih sekolah atau tidak. Tapi seingatnya kemarin Ersya memakai seragam SMA. Kalau tidak salah.

Fira berdecak lalu mencibir, "Seneng dong dianter cowok ganteng."

"He's not the first who drives me home, Fir." Jawab Alesya tenang, lalu memainkan ponsel. Sejenak, matanya terfokus pada notif yang baru saja masuk dan membuatnya sesaat terdiam.

"Alright, alright. Gue mah kentang gini bisa apa? Kenal Arsyad juga gara-gara elo." Ucapan Fira kali ini tidak Alesya dengarkan sungguh-sungguh. Sampai Fira mondar-mandir ke sudut private roomnya untuk mencari pakaian yang hendak dia pakai pun Alesya masih bergeming dengan ponsel di tangan.

Kalau bukan karena pesan singkat ini, mungkin Alesya tidak akan mendadak beku seperti patung.

From : Arsya
Ada pesan dari Mama, bisa ke kantor buat pemotretan? She tried to call Fira, sadly it doesn't work. I know it seems so sudden. But she needs you

Sebentar, apa iya ini permintaan Tante Talisha? Bukannya Tante Talisha memiliki nomer ponsel Fira ya? Bisa saja Tante Talisha langsung menghubungi Fira, bukan lewat Arsya seperti ini. Ah tapi yasudahlah. Mungkin ini sangat mendesak hingga Tante Talisha bingung harus bagaimana menghubungi.

"Fir, hape lo dimana deh?" Tanya Alesya, memutar kepalanya untuk melihat Fira yang sibuk memilah baju yang akan dipakainya seharian ini.

"Hape gue mati. Tadi malem nggak sempet di cas, jadi baru sekarang gue cas. Tuh, hape gue pinggir meja lo."

Dan benar saja Alesya menemukan ponsel Fira sedang tergeletak lemah pada meja yang berada persis di sebelah meja riasnya. Sesaat, Alesya memahami kenapa Tante Talisha menitip pesan pada Arsya. Karena jujur, ia sendiri pun tidak memiliki nomor wanita yang juga atasannya itu.

To : Arsya
Iya, hp dia lagi di charge jadi gabisa dihubungi. Jam berapa anyway?

From : Arsya
This afternoon, could you?

To : Arsya
Alright. Aku usahain ya

From : Arsya
Photo shoot juga di WM?

To : Arsya
Iya, tapi aku janji bakal dateng sore ini. Tolong bilangin ke Tante Talisha ya, maaf kalo nanti aku dateng telat

From : Arsya
It's okay. I'll pick you there

To : Arsya
No, you don't have to. I'm with Fira

Gadis SampulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang