Niatnya untuk menyusul Seongwoo setelah mengutus Trisno lenyap sudah.
Daniel mengedikkan bahu, mungkin lain kali, mungkin juga dia bakal tanyain Trisno maksudnya apa. Yang pasti bukan apa yang otaknya pikirkan.
Seiringan dengan bunyi motornya yang khas dan berbelok arah berlawanan dengan Seongwoo, lelaki bertahi lalat tiga itu menoleh ke arah ke belakang dan mengeratkan kekencangan tali tasnya.
"Trisno, ini aku doang yang ngerasain atau emang tadi tuh motor moncongnya ke arah sini ya?"
"Heeh? Moso?" Trisno, yang mungkin lupa alasannya kemari karena dipotong duluan omongannya oleh Seongwoo, ikut menoleh ke belakang dan merasa ada yang ganjil. "Ra tau aku, mas'e. Daritadi kan aku ngebelakangin sekolah."
"Oh iya juga ya," Seongwoo melanjutkan langkahnya masih sambil merenungkan apa yang salah dan apa yang kurang. "Eh nggak deh, perasaanku gak enak gitu. Yakin gak ada urusan lain, No?"
Lah ini gimana si bapak kebanggaan medan kita kan dia yang keluar kelas gak bilang bilang ya:))
"Nggak deh, mas, kok jadi saya ikut ngerasa gak-YA ALLAH GUSTI!"
Yang teriak Trisno, yang jantungan sampe ke tulang Seongwoo sampe dia terlompat-lompat.
"Anu, itu a-kang Daniel nyariin mas! Tapi nyuruh saya ngasih tau dulu ada jurig-eh dedemit biar nungguin bentar si akang keluarin motor tapi tadi keburu dipotong sih. Hayoloh salahnya mas Seongwoo! Ngapain pake lompat-lompat segala."
Ya, ini kan lo kagetin markonaaaah ah capek aku
"Loh kok malah jadi aku sih?!" seru Seongwoo sewot. Sudah dikagetin, ditimpa tangga pula. "Yang diamanahin siapa?"
Trisno memasang wajah bingung. Karena dia menganggap itu pertanyaan yang harus dijawab, menjawablah dia. "Saya."
"Terus yang lupa sekarang siapa?" tanya Seongwoo separuh jahil separuh kesal.
"Saya ju-Gak gitu mas cara mainnya!"
"Mbuh, gak tau ya aku gak ikut campur," Seongwoo mengangkat kedua tangannya sampai ke atas kepala, melepas 'tanggung jawab'nya. "Tapi yaudah lah, gapapa, Daniel doang. Napa juga dia cariin aku."
"Saya gak tau, mas. Cuma disuruh."
"Itu bukan pertanyaan, plis, jangan dijawab lagi."
"Hooh gitu ya, oke, mas. Emangnya ada apa sama a-kang Daniel, mas?"
Seongwoo menepuk dahinya. Stress juga lama-lama dia sama makhluk sejenis Trisno. Malah pake nanya balik segala......
Melihat wajah Seongwoo kembali tak bersahabat, Trisno meralat pertanyaannya. "Berantem ya mas? Tumben udah pulang duluan jam segini mas Seongwoonya."
Oh
Mungkin juga karena itu
Hah, demi apaan, dia baru sadarnya sekarang?
:))
"Daniel gak punya tampang orang bully," Seongwoo mengerucutkan bibirnya sambil berpikir keras agar Trisno gak lemot-lemot amat nyernanya. "Tapi dia galak itu bener. Dongho aja kalah loh. Gak suka aku orang galak."
"Jahat gitu, mas?"
"Ya nggak juga," Tuh kan. Baru juga dikata. Pemuda itu menggaruk pipinya."Rumor dia sama sifat galaknya gak ada hubungannya."
"Oh...lagi ngebela ceritanya, mas?"
"Harusnya bener nih, aku tinggal aja ya kamu tadi sama si dedemit," dengus Seongwoo dengan wajah antagonisnya. "Apa dari sekarang aja kutumbalin ya? Ngeselin banget heran."
![](https://img.wattpad.com/cover/126503979-288-k700189.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
daniel?! - ongniel
Hayran Kurgu#913 in Fanfiction →11/11←#531 in Fanfiction >18/11< "ssst, katanya ada anak pindahan loh" "siapa siapa?" "namanya daniel kalo gasalah" Seongwoo tertawa sumbang. Seongwoo punya banyak kenalan bernama Daniel sejak TK. Bahkan dalam satu kelas bi...