The Perfect Husband [15]

5.5K 252 26
                                    

Ada yang nunggu?
Silakan baca, siapa tahu ada yang kesal sama Kania.

Happy Reading semua❤

Malam ini, Aleta tengah mempersiapkan beberapa potong baju untuk suaminya yang mengikuti workshop di Bandung selama tiga hari. Sebenarnya Aleta tidak menginginkan Rafa pergi, apalagi jika ada Kania. Entah mengapa dirinya tidak suka jika Rafa berdekatan dengan Kania, meskipun hanya sebatas rekan kerja.

"Sayang?" Rafa mendekat pada Aleta dan memeluknya dari belakang.

"Iya mas, ada apa?" tanya Aleta. Dirinya merasa senang kala suaminya itu memeluknya dari belakang.

"Sebenarnya aku tidak mau meninggalkan kamu" bisik Rafa tepat dibelakang telinga Aleta, sontak hal itu membuat Aleta meremang.

"Aku juga mas. Apalagi kamu perginya ada Kania" balas Aleta lirih dengan nada cemburu.

Rafa tersenyum simpul, ternyata istrinya cemburu pada Kania. "Kamu cemburu?" tanya Rafa dengan nada menggodanya.

"Iya, aku cemburu mas. Apalagi Kania, dia itu sering mencuri pandang ke kamu. Sepertinya dia suka sama kamu" jawab Aleta, kini mereka saling berhadapan dan mengikis jarak diantara mereka.

"Dengarkan aku, Al. Aku mencintaimu, aku tidak akan berpaling darimu" Rafa merapikan anak rambut istrinya lalu menyilakan di belakang telinganya.

"Aku juga cinta sama kamu mas" Aleta memeluk Rafa erat dan bersandar di dada bidang milik suaminya. Nyaman, satu kata yang mewakili hatinya sekarang.

"Coba ulangi" pinta Rafa.

"Gak ada replay" balas Aleta.

Aleta mendongakkan wajahnya dan menatap lekat sang suami. Rafa memperkikis jarak antara mereka sehingga membuat napas saling beradu.

Cup. Satu kecupan lembut mendarat di bibir ranum milik Aleta. Rafa melumat bibir ranum itu hingga mendapat balasan dari sang empunya.

"Kita bikin Rafa junior" bisik Rafa dengan nada sensualnya.

Aleta mencubit perut suaminya gemas. Suaminya ini berbicara dengan vulgarnya.

***
"Aku pergi dulu ya, begitu sampai di Bandung aku akan menghubungi kamu" ucap Rafa lembut, mata Rafa senantiasa menatap sang istri. Rafa tahu jika Aleta tak rela dirinya pergi.

"Iya mas, akan ku tunggu telepon dari kamu" balas Aleta. Tangan Rafa masih mengelus rambut basah sang istri dengan lembut.

'Cup' satu kecupan sayang mendarat di kening Aleta.

"Aku pergi, Assalamualaikum"

"Waalaikum salam" balas Aleta.

Aleta menatap kepergian sang suami. Sekarang dirinya sendiri, Ia bingung apa yang harus di lakukannya. Aleta duduk termenung di sofa, mengapa dirinya segalau ini akan kepergian Rafa. Terbesit keinginan untuk menyusul Rafa karena Ia tak mau jika Kania menggodanya.

Aleta menghubungi Leya, ingin rasanya berjalan-jalan dengan sahabatnya itu. Dirinya juga ingin berbelanja kebutuhan pokok sekaligus ngopi dengan Leya.

Me
Ley, kita jalan yuk. Aku kangen😚

Leya
Kapan Al, jangan sekarang ya ini masih pagi. Nanti saja jam 10 an.

Me
Iya Ley, lagian mana ada mall jam segini yang buka😑

Leya
Iyaiya. Nanti jemput aku ya, mobilku di bengkel😥

Me
Iya nanti aku jemput kamu, kamu tinggal siap-siap saja.

The Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang