The Perfect Husband [24]

4.4K 249 55
                                    


Kuyyyy, eksekusi....
Tandai typo nya yaw😍





"Kamu!" ucap pria itu dan Aleta bersamaan. Intan menatap keduanya dengan penuh pertanyaan.

"Kalian saling mengenal?" tanya Intan, gadis itu menatap Aleta dan calon suaminya dengan bergantian.

Arkan duduk di samping Intan, pria itu menatap calon istrinya dengan tenang. "Kamu ingat nggak? kalau aku pernah cerita sama kamu tentang Aleta?" tanya Arkan lembut.

Intan mengangguk pelan, "Oh, jadi ini yang namanya Aleta. Ternyata dunia sempit banget." ucap Intan.

Aleta terdiam, mengapa harus bertemu dengan Arkan? Ia merasa tidak enak hati kepada Intan. Semoga saja gadis itu tidak cemburu kepadanya.

"Jadi Aleta yang akan merancang gaun pernikahan untuk kamu?" tanya Arkan.

"Iya mas, sumpah bagus banget rancangan mbak Aleta." jawab Intan.

"Btw, kok kamu ada di sini Al? Di mana suami kamu?" tanya Arkan.

"Aku kesini untuk menenangkan diri Ar. Dan akhirnya aku bertemu dengan Intan." jawab Aleta menatap sekilas Intan.

"Oh iya mas, aku akan membantu mbak Aleta buat mengembangkan potensi yang di milikinya." ucap Intan.

"Maksudnya?" tanya Arkan.

"Gini, kan mbak Aleta pinter banget design baju dan kebetulan mama juga cari designer. Dan Alhamdulillah mama setuju." ucap Intan.

"Hmm iya." Arkan terdiam sejenak, waktu berpacaran dengan Aleta Ia tak tahu jika mantannya itu bisa mendesign baju.

***

"Maaf mbak, bisakah kami bertemu dengan bapak Andre?" tanya Dino pada resepsionis.

"Sebentar, saya telpon sekretarisnya dulu. Silakan duduk dulu." ucap sang resepsionis, Dino dan Ratna duduk di ruang tunggu.

"Pak Andre ada di ruangan pak, bu. Mohon mengisi buku tamu terlebih dahulu." ucapnya.

Tidak lama dari itu, Dino dan Ratna sudah berada di ruangan Andre. Ratna mengamati sekilas wajah Andre, bahkan pria itu sama tampan seperti putranya. Tapi mengapa Kania begitu keukeh mendapatkankan Rafa.

"Selamat siang pak Andre!" sapa Dino dengan sopan.

"Selamat siang. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Andre.

"Ada. Dan Anda harus membantu kami." ucap Ratna menatap Andre.

Wanita paruh baya itu mengeluarkan benda pipih dari dalam tasnya. "Anda mengenal wanita ini?" tanya Ratna langsung.

Andre mengangguk, "Kania?" ucapnya.

"Iya. Wanita ini adalah pelakor. Dia sudah merusak rumah tangga putraku." ucap Ratna.

"Bahkan dia memfitnah putraku jika putraku menodainya. Dan meminta untuk dinikahi." ujar Ratna.

Andre terdiam, Ia teringat akan malam itu. Jika Kania hamil, berarti malam itu Ia berhasil menanamkan benih dalam rahim wanita yang dicintainya.

"Jadi Kania?"

"Iya, saya harap jika Anda mau membantu kami membongkar kejahatan Kania." ucap Dino kemudian.

"Baiklah, saya akan membantu kalian." ucap Andre cepat. Sungguh apa yang dilakukan oleh Kania sangatlah tidak benar. Tak lama lagi Ia akan bertemu dengan Kanianya, miliknya.

"Terima kasih pak." ucap Ratna senang.

***

Rafa duduk di teras depan dengan secangkir kopi buatannya. Ia melamun, bahkan tanpa sadar air matanya mengalir begitu saja. Ia merindukan Aleta, merindukan cintanya. Separuh hidupnya pergi begitu saja.

The Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang