13

648 72 1
                                        

Sooyoung sedang memilih salah satu kue di toko langganannya, hari ini ibu sooyoung akan datang ke apartmentnya. Sebisa mungkin sooyoung pulang lebih cepat dari biasanya. Saat memilih akan membayar kuenya sooyoung bertemu dengan Sulli yang sedang memilih kue

"oh Park Sooyoung-ssi"

Sooyoung hanya membalas sapaan sulli dengan senyuman dan berniat pergi meninggalkan sulli

"chakkaman! kau tau kue kesukaan sehun apa? Aku ingin membelikan sehun kue kesukaannya" Sooyoung menoleh menatap sulli

"kau kan mantannya sehun, kau pasti tau bukan apa yang sehun suka ?"

"mengapa kau tidak tanyakan langsung pada sehunmu itu?" sooyoung menjawab datar dan menahan emosi

"aku ingin bertanya padanya.. Tapi untuk apa bertanya padanya kalau aku bertemu dengan mantannya disini? Benar bukan?"

Dalam hati sooyoung sudah sangat ingin membalas perlakuan sulli tapi ia menahannya, sooyoung segera membayar kuenya agar segera pergi. Ketika sooyoung akan keluar dari toko tersebut sulli menahannya

"sadar dirilah Park Sooyoung-ssi, sebesar apapun usahamu untuk kembali dengan sehun itu semua akan sia-sia. Lebih baik kau mundur dan menyerah saja, aku bicara ini untuk kebaikan hati dan dirimu. Aku harap kau paham maksudku"

Sooyoung tidak dapat menahan emosinya lagi saat sooyoung mencengkram bahu kanan sulli

"kau benar-benar tidak tahu malu!" ucap sooyoung

Saat itu ada seorang pelanggan yang masuk ke toko tersebut dan ternyata orang itu ada Oh Yuri. Sooyoung masih mencengkram bahu sulli, yuri yang melihat kejadian tersebut segera menghampiri sooyoung dan melepas cengkraman tangan sooyoung

"apa yang kau lakukan sooyoung-ssi?"

Sooyoung menoleh menatap yuri yang sudah menatapnya marah

"kau keterlaluan sekali! Kau pikir kau siapa sampai mencengkram tangan calon adik iparku?!"

"eonnie.. Aku hanya"

"eonnie ini yang disukai oleh Oh Sehun? Bagaimana bisa sehun menyukai wanita kasar seperti ini?!"

Sulli seakan melihat sebuah kesempatan untuk lebih memojokkan sooyoung, ikut berbicara memperkeruh suasana

"aku sudah bicara padamu baik-baik bukan sooyoung-ssi? Jauhi adikku dan jangan lagi ganggu kehidupannya"

Sooyoung tak dapat menahan air matanya, sooyoung pergi toko tersebut tak lupa memberikan salam pada yuri.

Sooyoung berlari kearah halte, saat menunggu bus sebuah mobil berhenti depan sooyoung. Sooyoung masih belum mengenali siapa orang yang mengendarai mobil tersebut, tak lama sooyoung melihat sungjae yang menghampirinya dan segera memeluknya

"sooyoung-ah! Kau kenapa menangis dipinggir jalan?"

Sungjae memeluk sooyoung dan segera membawa sooyoung masuk kedalam mobil. Sungjae tak langung menjalankan mobilnya, karena sooyoung masih menangis bahkan semakin menjadi dan semakin keras

"sooyoung-ah kau kenapa? Bilang padaku"

Sooyoung masih menangis sambil memegangi tangan sungjae, sungjae memeluk sooyoung memberikan ketenangan untuknya

"aku disini sooyoung-ah kau tidak perlu takut, bilang saja padaku ada apa"

Sooyoung makin menenggelamkan wajahnya pada dada bidang sungjae.

Setelah sooyoung lebih tenang sungjae mengantarkan sooyoung ke apartmentnya.
Sungjar dan sooyoung sudah didepan apartment sooyoung ternyata yang membukakan pintu untuk mereka adalah ibu sooyoung yang sudah menunggu sooyoung cukup lama.

[√] Best MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang