Chapter 01

40.2K 1.9K 41
                                    

Malam itu sangat Indah, Bintang banyak bertaburan menemani sang rembulan. Pada intinya, cuaca malam itu sangatlah Bagus.

Seorang gadis bernama Song Hyeran berjalan santai menikamati indahnya malam sambil memegang sebuah plastik yang berisi makanan yang ia beli saat perjalan pulang untuk adik dan orang tuanya. Hyeran baru saja pulang kerja paruh waktu di sebuah super market, letaknya lumayan jauh dari rumahnya hingga ia harus naik bus dulu. Tapi karena ini sudah malam jadi ia harus berjalan, bus terakhir sudah lewat satu jam lalu.

Saat melewati halte ada orang aneh yang mendekati seorang pria yang sedang mabuk. Ia berhenti sesaat untuk mengamati.

Pencuri.

Pria itu ingin mengambil barang-barang pria yang sedang mabuk itu.

"Permisi!" Hyeran bisa melihat pria aneh itu terkejut saat ia memanggil.

"Ada apa dengan Tuan ini?" tanya Hyeran pada si pria aneh itu.

"Oh? A-ah ya, kurasa dia mabuk berat!" Hyeran mengangguk pelan, lalu pria aneh itu tiba-tiba pergi membuat Hyeran bernapas lega.

Pandangannya teralihkan pada pria yang sedang mabuk berat itu, pria itu bergumam tidak jelas.

Dia masih muda. Pikirnya.

"Permisi, Tuan..." panggilnya sambil menepuk bahu pria yang sedang mabuk itu, membuat pria itu mendongak pelan menatapnya dengan sayu.

Hyeran terkejut tiba-tiba pria itu berdiri lalu memeluknya, hingga plastik yang ia bawa terlepas dari genggamanya karena terkejut.

"Yoora-ya kau disini?"

"Tu-Tuan..." Hyeran mencoba mendorong pria itu, tapi pria malah semakin mengeratkan pelukannya membuat Hyeran risih.

"Ada apa denganmu? Kenapa memanggilku begitu hm? Biasanya kau memanggilku sayang..." Hyeran semakin memberontak saat pria itu mengendus pada lehernya.

"Itu... maaf tapi aku-"

"Sstttt sudah tidak apa-apa. Ngomong-ngomong, sayang apa kau mengganti parfummu? Wanginya sangat enak..."

"Tuan..." Hyeran terus saja memberontak berusaha mendorong tubuh itu, namun sia-sia. Ia merasa pria itu mendongak.

"Sudah malam, ayo menginap saja di pengainapan sekitar sini. Aku tidak membawa mobilku." Mata Hyeran membulat saat pria asing itu langsung menarik tangannya membuat ia panik.

"Tuan! Berhenti! Tuan anda salah orang!!" Seperti tuli, pria asing itu terus saja menarik tangannya. Ia berusaha melepasnya, namun genggaman itu kuat sekali. Menarik Hyeran masuk ke dalam sebuah motel.

"Tuan! Anda salah orang! Tolong dengar! Tuan lepaskan!" Pria itu masih terus menarik Hyeran masuk ke dalam kamar motel yang pria itu pesan. Tubuh Hyeran bergerak gelisah ingin pergi dari sana.

"Kim Yoora, kenapa kau aneh hari ini?" Pria itu kembali memeluk Hyeran saat mereka masuk ke dalam kamar.

"Tu-Tuan anda salah orang..." Hyeran benar-benar ingin menangis rasanya, jika tahu seperti ini ia takkan menolong.

"Kau bicara apa? Kenapa melantur seperti itu..." Hyeran tidak perduli ocehan pria itu, ia sibuk memberontak mendorong pria itu agar melepaskan pelukannya. Tapi sialnya, pelukan itu semakin mengerat.

"Yoora-ya lusa kita akan menikah. Kau tahu? Aku...sangat menginginkanmu..."

Oh, tidak!

Hyeran semakin ingin menangis rasanya mendengar itu.

Sadarlah! Kumohon sadarlah!

Tubuhnya bergerak gelisah, berusaha semakin keras mendorong pria itu. Namun tetap sia-sia karena perbedaan postur tubuh yang sangat jauh.

"Nghh...sayang bisa kau tenang? Kau mengenai adik kecilku, kau membuatku semakin menginginkanmu jika terus bergerak seperti itu." Mendengar itu membuat Hyeran menghentikan gerakan tubuhnya. Ia jadi tidak berani bergerak, matanya sudah berkaca-kaca.

Ibu aku mau pulang...

Tuan tolong sadarlah...

"Sayang kau tahu, aku sudah menantikan moment ini. Dua tahun kita bersama dan lusa kita akan menikah, melakukannya sekarang tak apa bukan? Kim Yoora...aku menginginkanmu..."

Hyeran membulatkan matanya saat pria itu menciumnya penuh hasrat sambil mendorong dirinya dan berbaring di atas ranjang. Ia memberontak mendorong, memukul dan bergerak secara acak.

Tolong aku! Siapapun tolong!!!

***

Suara tangis memenuhi ruangan itu, Hyeran benar-benar merasa dirinya hancur dan hina. Ia melihat pada pria asing itu yang sedang terlelap hanya bebalut selimut, lalu setelahnya ia mengambil pakaiannya yang yang sudah berserakan tak tentu arah.

Hyeran pergi dengan tergesa dari sana, mengabaikan rasa sakit pada tubuhnya saat berjalan. Yang ia pikirkan hanya kembali pulang.

Satu nama yang bersarang di benaknya, yang mungkin takkan pernah ia lupa. Nama pria itu dan wajah pria itu, akan ia ingat sampai kapanpun. Nama dan gambaran wajah yang bersarang dibenaknya.

Jeon Jungkook.

Pria itu bernama Jeon Jungkook, ia tahu saat pria itu memesan kamar dan menyebutkan atas nama pemesan.

Nama itu, hanya akan ia simpan sendiri tanpa siapapun akan tahu.

_Tbc_

Accident ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang