Chapter 06

18.3K 1.6K 29
                                    

Pagi yang Indah, Hyeran sudah berkutat dengan segala peralatan dapur. Rumah ini benar-benar luar biasa, ia sangat beruntung mendapatkan rumah sebagus ini dengan harga yang begitu murah. Tuhan berbaik hati padanya, ia sangat bersyukur.

Tangannya dengan lihai menyiapkan banyak makanan untuk ia berikan kepada para tetangganya sebagai salam perkenalan. Ia berharap semua tetangga disini akan ramah padanya.

Hari ini ia harus menuntaskan membagi makanan sebagai salam perkenalan, lalu setelah selesai ia akan menulis banyak lamaran pekerjaan. Uang yang ia pegang pasti akan habis jika ia tidak bekerja.

Ia merapikan semuanya setelah selesai memasak, menyiapkan untuk para tetangga disekitarnya.

Ia begitu gugup mendatangi tetangganya satu persatu hingga selasai. Tidak semua, hanya yang ada di sekitar rumahnya. Hyeran begitu merasa senang karena para tetangganya terlihat baik. Rata-rata dari mereka sudah menikah, dan ada satu yang masih kuliah. Tiga rumah di depan rumah di depan rumah Hyeran mereka sudah berkeluarga dan memiliki anak, sebelah kanan rumahnya ada seorang nenek, dan sebelah kirinya adalah mahasiswa yang tadi Hyeran sebut.

"Aduh lelahnya..." ucapnya sambil berbaring diatas sofa.

"Syukurlah, sepertinya aku berada di lingkungan yang baik..."

Hyeran menatap perutnya lalu mengusapnya penuh kasih sayang. "Ibu lelah, kau lelah tidak? Maaf jika kau jadi ikut lelah, ibu akan lebih hati-hati."

"Ibu akan menjagamu dengan semaksimal mungkin sayang, sehatlah selalu di dalam sana..."

"Oh, iya! Kita juga harus ke dokter, memeriksa apa kau baik-baik saja di dalam sana..."

***

"Pagi Ran Noona, berangkat kerja?"

"Pagi juga Jisung-a, iya aku akan berangkat kerja."

Lima bulan berlalu begitu saja, menjalani kehidupan sendirian di kota orang. Sebulan atau dua bulan sekali keluarga Hyeran akan berkunjung, melihat keadaan Hyeran yang jauh dari mereka.

Hyeran juga sudah mendapat pekerjaan, sempat diragukan dan remehkan karena ia sedang mengandung. Direndahkan karena ia seorang calon single parent, ditolak beberapa kali oleh perusahaan. Hingga ada satu perusahaan yang menerimanya. Pimpinan disana seorang wanita, ia juga melihat keraguan dimata wanita itu untuk menerimanya bekerja di perusahaannya. Hingga ia memberanikan diri berbicara, meminta satu kesempatan selama tiga bulan untuk menunjukkan semua kinerjanya. Setelah itu barulah keputusan boleh dibuat, apakah ia bisa lanjut untuk bekerja atau diberhentikan. Dan ia langsung menerima pekerjaan tetap, ia di puji. Ia bisa menyelesaikan projek yang di berikan padanya dengan baik. Itu sudah tugasnya saat bekerja di perusahaan Kim Seokjin. Meski harus bersusah payah mengerjakannya, tapi ia rela. Demi kehidupannya dan anaknya nanti dimasa depan.

Perutnya juga mulai tidak serata dulu, sudah mulai terlihat seperti ibu hamil. Hampir setiap pulang kerja, nenek Cha yang ada di sebelah rumahnya selalu mengecek kondisinya. Apakah ia baik-baik, dan menanyakan perkembangan kandungan Hyeran.

Hyeran senang memiliki tetangga yang baik dan perduli padanya, ia tidak salah membeli rumah, dan tidak salah memilih tinggal di kota ini. Rumahnya disini, bahkan lebih Bagus dari rumah yang yang ada di Seoul. Juga lebih luas, benar-benar beruntung.

"Hey, ibu hamil! Serius sekali bekerjanya."

"Eonnie, kau mengejutkanku!"

Hong Kyunghee terkikik saat melihat ekspresi menggemaskan dari Hyeran.

"Maaf, ini waktu istirahat Hyeran. Lepaskan dulu pekerjaanmu. Kau harus makan, dan bayimu juga."

"Ah, iya. Aku terlalu bersemangat mengerjakannya." Hyeran tercengir pada Kyunghee

Accident ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang