Chapter 02

21.5K 1.7K 53
                                    

Suara erangan terdengar saat kesadarannya mulai pulih dari tidurnya. Jeon Jungkook, pria itu mengerjapkan mata. Tangannya terulur memegang kepala yang terasa berdenyut.

Kamar penginapan, itulah yang ia cerna dari nuansa ruangan itu.

"Apa yang terjadi?" ucapnya dengan suara serak.

Jungkook mendudukan dirinya. Seingatnya semalam ia bersama Yoora, gadis yang akan menikah dengannya besok. Lalu kemana gadisnya?

Suara dering ponsel membuatnya menoleh, Jungkook mengambil ponselnya melihat panggilan dari gadis yang baru saja ada di pikirannya. Jarinya menekan ikon warna hijau.

"Yoora-ya kau dimana? Kenapa meninggalkanku sendiri?" Kening Yoora berkerut mendengar rentetan kalimat yang Jungkook ucapkan.

"Oppa kau baik-baik saja? Kenapa menanyakan itu, dari semalam kita tidak bertemu kau tahu? Kau semalam pergi bersama Taehyung Oppa dan yang lain. Kalian bilang ingin minum merayakan pernikahan kita besok." Kening Jungkook juga berkerut mendengar penjelasan Yoora.

"Benarkah? Tapi aku merasa semalam kita bertemu dan-"

"Oppa pasti berhalusinasi karena terlalu banyak minum. Taehyung Oppa juga pulang dalam keadaan mabuk." Jungkook merasa jika sisa mabuknya seketika hilang.

"Oppa? Kau baik-baik saja?"

"Eoh? Ah, ya aku baik-baik saja. Sayang kututup dulu ada pekerjaan yang harus kukerjakan. Tadi pagi-pagi sekali ada e-mail masuk dari sekertarisku."

"Oh, begitu? Benar Oppa baik-baik saja?"

"Hmm, jangan khawatir. Aku baik-baik saja, ku tutup." Jungkook meremas rambutnya saat panggilan terputus.

"Tunggu, tunggu dulu! Jika semalam bukan Yoora, lalu siapa?" Wajah Jungkook benar-benar pucat sekarang. Ia mengusap wajahnya kasar. Tak mungkin ia berhalusinasi, terbukti dengan ia yang naked dan pakaiannya yang berserakan. Lalu siapa? Ia tidak bisa mengingatnya. Ia tidak bisa mengingat wajah wanita yang ia tiduri.

Kepalanya menoleh pada sisi ranjang yang kosong, keningnya berkerut saat melihat benda berkilau berwarna silver. Tangannya terulur mengambil benda itu.

Sebuah kalung dengan liontin bulat, ditengahnya terdapat ukiran berbentuk bunga gardenia.

Kalung itu putus, jelas sekali itu bukan kalungnya. Berarti benar jika semalam ia benar-benar meniduri seorang wanita, tapi Jungkook sama sekali tak bisa mengingat wajahnya.

Jungkook membuka selimut di bagian ranjang yang kosong, ia bisa melihat bekas bercak darah tertinggal di sana. Itu membuatnya semakin frustasi.

"Ya Tuhan! Apa yang aku lakukan? Aku merenggut hal yang tak seharusnya ku renggut..." Gelisah, Jungkook benar-benar gelisah. Apa yang harus ia lakukan? Besok adalah hari besar untuknya, haruskah ia tetap melakukan itu disaat ia sendiri mungkin saja telah merusak masa depan seorang gadis?

"Kau bodoh Jeon, kau bodoh! Idiot! Harusnya kau tak banyak minum semalam!" Jungkook benar-benar merutuki dirinya sendiri, memukul-mukul kepalanya dengan tangan.

"Ya Tuhan aku harus bagaimana?" ucapnya frustasi.

***

Ekspresi Jungkook benar-benar terlihat kacau meski ia telah membersihkan diri. Ia terlihat melamun duduk di tepi ranjang, memikirkan hal yang membuatnya sangat dilema.

Menikah dengan Yoora atau membatalkannya?

Jika ia menikah, bagaimana jika gadis itu hamil dan meminta pertanggung jawabannya? Ia ingat semalam ia melakukannya dua kali. Tingkat frustasinya bertambah, idiot. Ia ingat bagaimana dan berapa kali ia melakukan tapi ia sama sekali tak mengingat wajah gadis itu, ia terlalu fokus memikirkan wajah Yoora.

Accident ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang