Chapter 09

17.7K 1.6K 124
                                    

"Paman, bibi ayo kejar Minjun!"

Hyeran tersenyum melihat putranya tertawa lepas bersama Jisung dan Chaeyeon. Putranya sudah tumbuh besar, dan sekarang ia sedang bermain bersama pasangan serasi itu.

Mereka mengadakan piknik bersama ditaman, karena ini akhir pekan. Mengajak Minjun jalan-jalan dan juga melepas lelah setelah mereka bekerja.

Lima tahun berlalu sejak kejadian itu, dan ia masih betah menyembunyikan fakta yang sesungguhnya dari putranya. Melihat tawa itu membuat ia takut. Takut jika putranya akan kehilangan tawa dan senyuman itu saat mengetahui fakta yang sesungguhnya.

Usia Minjun akan genap lima tahun satu September nanti, dan yang membuat ia semakin takut adalah keluarganya meminta Hyeran merayakan ulang tahun Minjun di Seoul.

Seoul.

Kembali ke kota kelahirannya, terpikirkan olehnya saja tidak tentang hal itu. Ia sudah menolak, tapi keluarganya memaksa. Mereka bilang, lagi pula ini sudah bertahun-tahun dan tak ada yang mencari. Dan juga, belum tentu pria itu akan ingat padanya. Ingat malam itupun, belum tentu. Jadi, ia menyetujuinya dengan terpaksa.

"Ran..." Hyeran terkesiap merasa tepukan dibahunya dan nenek Cha menyadari itu.

"Ya nenek Cha?"

"Kau melamun."

Hyeran menghela nafas, merasakan lengannya digenggam oleh wanita berusia hampir tiga perempat abad itu. "Hanya memikirkan saat ulang tahun Minjun nanti..."

"Aku mengerti. Percayalah takkan terjadi apapun."

"Aku... Aku hanya khawatir. Meski ini sudah bertahun-tahun, tapi aku masih tidak bisa tenang." Nenek Cha mengusap lembut tangan Hyeran dengan ibu jarinya. Memberi semangat pada ibu satu anak itu.

***

Perasaannya kini menjadi campur aduk. Entah senang atau sedih, atau juga takut. Senang melihat Minjun yang begitu antusias, karena untuk pertama kalinya ia pergi ke Seoul. Sedih dan takut, karena masa lalunya yang masih berkaitan dengan Minjun.

Mereka akan berangkat menuju ibu kotanya Korea, Seoul. Perjalanan yang cukup jauh, mereka tempuh menggunakan mobil milik Jisung.

Ya, mereka semua ikut ke Seoul. Jisung dan Chaeyeon mengambil cuti kerja selama satu minggu, dan nenek Cha juga ikut. Sebenarnya sepasang kekasih itu tidak perlu minta izin cuti. Karena Jisung adalah putra pemilik salah satu hotel di Busan, dan sekarang pria itu yang mengelolanya. Hotel itu sepenuhnya diserahkan pada Jisung oleh Tuan Park, dan Chaeyeon ikut membantu Jisung.

"Sayang, ayo bangun."

Hyeran membangunkan Minjun saat mereka sampai di kediaman keluarganya. Orang tua dan adiknya sudah menyambut kedatangan mereka di depan rumah.

Bibirnya kembali mengulas senyum saat melihat Minjun menggeliat dengan bibir yang mengerucut.

"Ayo bangun Song Minjun, kita sudah sampai dirumah nenek dan kakek."

"Sudah sampai?" suara serak putranya itu sampai ketelinga Hyeran.

"Iya, kita sudah sampai. Ayo bangun. Lihat, nenek, kakek, dan bibi Nari sudah menunggumu. Nenek Cha dan yang lain sudah turun."

Hyeran dan Minjun keluar dari mobil. Entah kenapa ia ingin menangis saat melihat keluarganya menantikan kepulangannya.

"Nenek, kakek, bibi Nari!" Minjun berlari kearah mereka, dan memeluk juga menciumi secara bergantian.

Song Soori, menghampiri putrinya yang terlihat begitu terharu.

"Bagaimana? Kau senang kembali pulang? Percayalah, semuanya akan baik-baik saja sayang." Nyonya Song langsung memeluk putrinya yang terlihat akan menangis itu.

Accident ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang