Jeno's guitar Part 11

335 56 0
                                    

Saat aku tertidur menghadap tembok, aku mendengar dengkuran halus di sekitar tengkuk leherku.

saat aku membalik arah badanku, kulihat jisung tertidur pulas.

kupikir dia akan tidur di lantai. kurasa dia sudah tidak waras tidur bersama kakak perempuanya sendiri yang beda setahun darinya.

Jika ibu tahu aku pasti diomeli abis-abisan.

sejak umur 12 tahun aku dipisah oleh jisung. alasanya karena aku perempuan dan jisung laki-laki.

Memang tidak seharusnya, tapi jisung selalu bergantung padaku jika dia ketakutan. ibu mengomeliku kalau aku membuat adik sendiri ketakutan.

Jisung akan menempel seperti hantu. ibu dulu kesusahan, selalu menempel pada ibu.

Tapi ibu marah hingga jisung bergantung padaku.

Sesebal apapun aku pada jisung, dia tidak akan melepaskan aku sama sekali.

dia takut pada ibu, sungkan pada ayah. dan mengikutiku seperti anak ayam.

walaupun begitu, tidak biasanya dia melanggar batas.

mungkin karena aku membuatnya kesulitan tidur di lantai yang dingin.

Kulirik arah jam dua pagi di dinding. kuputuskan pindah kamar,

Namun Jisung menarik tanganku. dia mencegahku pergi.

"Noona, kau mau kemana?" dia mencengkram erat lenganku.

"Pindah kamar" jawabku singkat.

"Jangan keluar. aku lihat sesuatu di jendela. pokoknya jangan. itu sangat menyeramkan. bayangan hitam. aku benar-benar takut, pertama kalinya aku melihat hantu."

Aku menatap jisung yang terlihat sangat ketakutan.

Bayangan yang dia lihat sama persis apa yang aku lihat sebelumnya.

Jisung memohon padaku untuk menemaninya.

Aku menghela napas panjang. aku mengiyakan dan tidur disampingnya. aku akan pergi jika jisung benar-benar tertidur.

Jika ibu tahu aku akan diomeli abis-abisan pagi ini.

"Noona, bisakah kau puk puk punggungku? tolong ambilkan susu juga di kulkas."

dia sedikit takut menatap mataku tapi dia berani memerintahku seperti itu.

dan dengan bodohnya aku mengiyakan dan memanaskan segelas susu di microwave.

tak lupa bersama jisung yang beribu-ribu alasan dengan ocehanya mengikutiku padahal dia yang menyuruhku mengambil susu.

"Cepat tidur." omelku. dia terlihat sedikit lega walaupun ketakutan.

kepalanya menyender di lenganku. dan aku tepuk pelan punggungnya supaya tertidur.

tidak sekalian aku nyanyi nina bobo hah?

suara dengkuran jisung terdengar halus, pertanda dia sudah tertidur.

makin lama aku mengantuk, walaupun rasa pegal di lenganku. ingin kucopot rasanya lenganku dan kupasang kembali supaya bisa kembali ke kamarku.

Pagi ini aku bangun lebih awal, mengingat tanganku keram karena ketindihan kepala jisung.

Ibu tidak tahu aku tidur di kamar jisung semalam. lega rasanya belum ada yang terbangun di pagi buta ini.

Tapi tidak dengan nasibku.

mesti mengantar Jisung ke toilet dan berdiri di depan toilet. dia membangunkan aku di pagi buta karena hal itu.

He is The Student Handsome(Ghost) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang