Jeno's guitar part 7

382 66 0
                                    

Aku tidak bisa tidur dari semalam, memikirkan kejadian tahun lalu. Aku menyelidiki semalam suntuk soal kasus kematian salah satu siswa di sekolah yang terjatuh dari atap gedung lantai 2. Namun wajah gadis remaja itu rusak parah akibat cairan kimia yang merusak kulit menjadi melepuh.

Semua insiden terjadi di kelas ini. tidak ada saksi mata. Jeno orang terakhir yang ditemui gadis malang itu.

Aku pun melihat gadis itu. sangat cantik jika tidak menunjukan wajah ratanya. Aku takut tiap kali dia berubah wujud sewaktu-waktu. Asal aku tidak dekat dengan Jeno dia akan merasa tenang dan tidak mengganggu orang sekitar.

Karena aku bisa melihatnya dengan jelas, dia sering menatapku tajam tiap kali Jeno menghampiriku.

Aku merasa dia over protektif pada Jeno ketimbang rasa takut pada Jeno.

Kalau dia memperingatiku seperti itu sebenarnya apa yang dia ingin katakan padaku?

Mengapa dia menyuruhku menjauhi Jeno?

Ini membuatku dilematis, aku ingin percaya pada Jeno tapi di sisi lain aku takut jika dia memang bersalah.

Karena itu aku putuskan untuk menyelesaikan kasus ini. aku yakin pembunuh sebenarnya akan tertangkap.

Aku bisa melihat hantu, ini kesempatan emas untuk mencari tahu lebih dalam kasus ini. terlebih peristiwa itu terjadi di kelas ini.

Yang tau semua tentang kelas ini dan seisinya.











Hantu Sunbaenim.








"Sunbaenim!" aku mencari-cari keberadaanya yang biasa duduk namun hari ini dia tidak ada.


dengan polosnya aku berteriak sunbaenim di sepanjang lorong sekolah.






Namun tidak ada sama sekali..






"Aish, giliran dicariin malah ngilang." gerutu ku sebal. aku mulai berdiri di depan mesin penjual minuman memasuki beberapa 3 koin didalamnya.

Namun aku melihat bayangan seseorang berdiri di belakangku memakai kupluk hoodie hitam seperti memantau diriku.

Sejak kemarin aku melihat bayangan ini. Aku menduga ini hantu, tetapi setelah kupikir apa iya hantu memiliki bayangan?

Terbesit rasa takut menjalar seluruh tubuhku.
bahkan tak berani ku menengok kebelakang, sekedar mengecek keadaan.
aku masih terpaku terdiam, kedua tanganku sudah gemetar memegang satu kaleng cola ditanganku.

"Hei,Anak Seoul." Yoora menepuk pundaku saat itu juga aku berani melirik ke belakang. tak ada siapapun disana.

Aku bernapas lega. Kakiku lemas hampir terjatuh jika Yoora tidak menahanku.

"Hei, ada apa?" tanya Yoora.

"Aku rasa ada yang membututiku sejak kemarin. Aku takut." Jelasku.

Yoora menuntunku menuju UKS. aku menyelimuti diriku hingga leher membelakangi Yoora.

"Aku juga melihatnya." perkataan Yoora membuatku menoleh penuh kearahnya.

"--Dia salah satu orang yang kucurigai. dia fans Jeno. aku sering memergoki dia membututi Jeno."

"--Kau tidak perlu khawatir, akan kupastikan yang membunuh teman kami hingga menyebarkan Jeno pelakunya akan dipenjara." Yoora menatapku sungguh-sungguh.
dari tatapanya dia sangat serius apa yang dia katakan.

Aku tidak tahu kenapa dia segitu yakin Jeno tidak bersalah. Aku sadar aku baru mengenal Jeno sebentar, tidak seperti Yoora yang sudah bertahun-tahun mengenalnya.

Bahkan Nenek juga berpikir hal yang sama seperti Yoora.

Aku tau pemikiranku sangat jahat, tanpa sadar melukai hati Jeno.


Kini aku benar-benar merasa bersalah pada Jeno.




Aku akan minta maaf padanya, sekaligus menangkap pelaku pembunuhan gadis yang seharusnya jadi teman sekelasku jika dia masih hidup.





"Aku pergi dulu." Tanpa membuang waktu aku keluar UKS mencari hantu sunbaenim.

Walau hari mulai menggelap, aku memutuskan tidak pulang kerumah hingga bertemu hantu sunbaenim.

He is The Student Handsome(Ghost) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang