Jeno's guitar part 15

329 51 0
                                    

Festival sekolah akhirnya dimulai.

bertepatan dengan peringatan kematian Sunbaenim yang tidak pernah dilupakan.

seluruh siswa berduka, membawa bunga kersan putih dan menaruhnya diatas meja kosong.

Kini kelasku menjadi lebih ramai, dari junior hingga senior mampir kesini.

bahkan alumni dari sekolah kami pun datang, membawa bunga dan bingkai foto sunbaenim.

Saat aku menatap bingkai foto itu, sama persis seperti hantu sunbaenim, hantu yang aku lihat pertama kali.

Kini
giliranku memberi bunga kersan itu.

Karena aku bisa melihatnya, arah mata kami bertemu.

Aku memberi setangkai bunga yang sudah bertumpuk di atas meja. tangan kami tidak sengaja bersentuhan lagi.

kedua kalinya aku bisa merasakan dinginya tangan itu.

Padahal biasanya aku tidak bisa menyentuhnya. seperti menyentuh bayangan hologram yang menyala di kegelapan.

Karena terkejut aku tidak menyangka tumpukan bunga-bunga itu jatuh dilantai.

"Maaf." ucapku berkali-kali, menaruh kumpulan bunga itu kembali.

Semua mata memandangiku sinis, mereka juga mengantri sebelum festival dimulai.

Aku yakin mereka juga ingin cepat-cepat menyelesaikan peringatan ini dan bersenang-senang.

"Noona" Jisung melihatku diantara kerumunan. dia menarik pergelangan tanganku dan menyeret ke suatu tempat.

"Untung kita tidak terlambat." Jisung membawaku ke Aula, dimana akan ada penampilan yang dinanti-nanti semua kaum hawa.

Lee Jeno.

terlihat banner bertulis Lee Jeno diantara keramaian.

"Jisung-ah, kau yakin mau menonton?" melihat sekelilingku ramai, aku khawatir kami terpisah dan sulit mencari satu sama lain.

Sedikit di benaku rasa khawatir karena Jisung melihat apa yang aku lihat sebelumnya.

Aku tidak bisa meninggalkan jisung sendirian saat ini.

"Noona, Kak Jeno bilang aku mesti nonton dia main gitar bersamamu."

"Maksudnya?"

"Apa kurang jelas? tadi kan aku bilang disuruh Kak Jeno."

Iya aku dengar tapi maknanya berbeda.

Kenapa Jeno menyuruh Jisung seperti itu?
Ya tentu karena mereka dekat satu sama lain.

Tapi kenapa mesti aku juga ikut nonton?
Ini hanya karena aku Kakaknya Jisung.

Pikiranku beradu satu sama lain. Agar aku tidak berlebihan menanggapi kebaikan Jeno ataupun bentuk perhatian dari Jeno.

Apalagi kejadian waktu itu kita hampir

berciuman.

Hal yang mengganggu pikiranku tiap kali memandang Jeno.

Acara pun akhirnya dimulai. tentu saja bukan Jeno yang pertama mulai tampil.

Pertama penampilan dance yang menarik perhatian di awal. semua orang bersorak ria, padahal Jeno belum tampil.

Saking ramainya aku terpisah oleh Jisung,

aku berusaha mencari jisung di kerumunan, namun seseorang menarik tanganku sampai keluar dari kerumunan ini.

Yang menarik tanganku,


Seseorang yang aku kenal di sekolah ini.

Dan sekaligus pelaku pembunuhan Jessie.








He is The Student Handsome(Ghost) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang