12

1.9K 198 8
                                    

Haku tidak tahu apa yang dia rasakan sekarang saat kembali ke rumah besar dimana dia tinggal selama ini. Tubuhnya berdiri kaku di depan pintu, matanya menerawang ke depan namun pandangannya kosong. Perkataan Naruto masih terngiang di kepalanya. Apa benar dia mampu menghancurkan orang - orang yang selama ini sudah baik padanya.

Awalnya Haku tidak ingin melakukan ini jika saja Suigetsu tidak memaksa. Bukan, pria itu tidak pernah memaksanya dia sendiri yang memilih melakukan itu. Tapi kenapa dia melakukan ini, alasan itu semakin kabur dari otaknya. Haku tidak begitu ingat kenapa dia melakukan ini. Dia tidak punya urusan apapun dengan Karin atau dengan orang - orang yang sudah mati itu, hidupnya sudah tenang di Osaka dan kenapa dia malah membuang kehidupan tenang itu dengan hal menakutkan seperti ini.

Haku mengangkat kedua tangannya, memandangi telapak tangannya sendiri, memikirkan apa yang sudah diperbuatnya. Dia tidak membunuh siapapun, Suigetsu yang melakukannya. Tidak, dia hampir membunuh polisi itu, tapi gagal. Itu adalah kesalahannya. Salahnya karena terbawa perasaan. Salahnya karena dia tertarik dengan Uzumaki Naruto. Tapi pria itu memang menarik. Haku menyukainya saat pertama kali melihatnya. Di restaurant saat Ashura harus membawa Yahiko karena anak itu dia mau ditinggal sementara Karin tidak ada di rumah dan dia harus membicarakan sesuatu dengan Naruto.

Pemuda itu menghela napas panjang, berbalik, mengurungkan niatnya untuk masuk ke rumah yang sudah ditinggalinya saat ini. Haku merasa sekarang dia harus menyelesaikan semua ini. Membereskan semua masalah yang dibuatnya.

-
-
-

"Yakin dia tidak kembali?'' Ini sudah kali ketiga Sasuke menanyakan hal yang sama dan Naruto juga masih memberikan jawaban yang sama.

"Karin bilang begitu. Dia tidak pulang ke rumah'' Pria berambut pirang yang kini duduk di depan kemudi melirik kaca spion, memastikan tidak ada kendaraan di belakangnya saat dia menginjak pedal gas dan menyalip beberapa kendaraan di depannya.

"Lagipula kenapa kau tidak memberitahu kalau Haku masih ada di rumahmu?'' Sasuke menahan kejengkelannya yang sudah hampir menyembur keluar.

"Kenapa memangnya? Aku hanya berjaga - jaga saja agar anak itu tidak menghubungi temannya yang psikopat itu'' Naruto menoleh cepat, menghadapkan wajahnya ke arah Sasuke yang duduk tegak dengan tatapan lurus ke depan. Ke arah jalan raya yang cukup ramai pagi ini.

"Kau tidak suka?'' Naruto semakin mencodongkan wajahnya ke arah Sasuke sembari menyeringai.

"Cih... fokus ke depan. Kau bisa menabrak orang'' Sasuke memukul lengan Naruto lalu mendorong kepala pirang pria itu agar kembali menghadap ke depan.

Naruto terkekeh pelan, menyenangkan menikmati ekspresi Sasuke yang seperti ini. Ingatannya kembali ke satu jam yang lalu ketika dirinya yang sudah dengan berani mencium bibir yang kini sedang di jilat oleh pemiliknya.

Saat mereka terpergok tengah berpelukan di lantai dan Sasuke tanpa berpikir langsung bangun dengan cepat mengabaikan Naruto yang mendesis sakit karena lutut Sasuke menekan daging pahanya.

"Kau tahu awalnya aku curiga pada Ashura''

"Huum...?'' Naruto menaikan sebelah alisnya, heran dengan topik yang tiba - tiba berubah, meski pada dasarnya masih ada kaitannya. Tapi bukankah tadi sedang membicarakan Haku dan Naruto sudah lebih dulu senang dengan reaksi Sasuke yang menurut Naruto ada rasa cemburu. Ini hanya perasaan Naruto saja.

"Sebelum aku diserang Haku, malam itu sebenarnya aku ada janji bertemu Ashura. Aku mendapat bukti kalau dia bertemu Anko sebelum wanita itu tewas dan sepertinya mereka punya hubungan spesial'' Sasuke memiringkan tubuhnya sedikit menghadap Naruto ingin tahu bagaimana tanggapan pria itu.

THE DARKNESS OF HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang