Gue merasa ada sepercik harapan untuk bisa memperbaiki hubungan dengan Diva setelah Taehyung menawarkan bantuan. Gue benar-benar berharap banyak terhadap bantuan ini—tapi agak ragu juga karena Taehyung bakal ngelakuin apa? Dia nggak akan bikin Seokjin datang ke rumah Diva tiba-tiba terus bilang harus maafan sama gue, 'kan? Atau bahkan dengan secara cuma-cuma memberi Diva tiket konser gratis—dimana gue juga iri dong—dengan embel-embel harus baikan sama gue?
Anjir, gue tahu sih hidup gue udah nggak begitu halu karena bisa DMan sama BTS, tapi semua pemikiran berlebihan itu nggak lantas hilang karena Taehyung beberapa hari ini malah ghosting. Gue nggak bisa melakukan apa-apa selain berharap cemas antara apakah dia akan ngelakuin sesuatu yang di luar ekspetasi atau lupa dengan janjinya mau membantu gue baikan sama Diva. Salah gue seharusnya nggak berharap banyak. Lagipula, ini masalah gue sama Diva. Gue nggak boleh membebankan ini semua sama Taehyung mentang-mentang dia udah janji.
Beruntungnya, semester ini belajar udah nggak begitu intensif. Gue bisa bebas bengong sambil ngeliatin kolom DM gue sama BTS. Terakhir adalah chat dari gue yang menyapa mereka tapi nggak kunjung ada jawaban. Itu sekitar dua hari yang lalu. Dan gue sekarang berniat mengirim chat lagi, tapi kaget karena tiba-tiba aja temen sebangku gue menepuk pundak agak keras.
"Nggak usah galau gitu DM gak dibales. Kali aja lagi sibuk," ujar Nadia agak perlahan karena melihat respon gue yang kaget sebab tepukannya.
Nadia tahu soal gue dan Diva yang akhir-akhir ini hubungannya merenggang. Karena biasanya Diva bakal datang ke kelas untuk fangirlingan bareng, namun beberapa minggu ini tiba-tiba absen. Tapi, soal Taehyung yang menjanjikan sesuatu, gue nggak cerita.
Entah, segala perkara yang terjadi antara gue sama BTS, gue nggak pernah cerita ke siapapun. Kecuali waktu pertama kali, pas BTS nggak sengaja follow gue sehingga gue freaking out abis dan kebablasan cerita sama Diva. Kemudian, sekarang gue nggak bisa cerita apa-apa lagi karena Diva yang tiba-tiba ngejauh. Juga, gue merasa orang lain nggak perlu tahu. Terlebih, gue ingin BTS tetap nyaman interaksi sama gue karena gue nggak mengekspos kehidupan mereka. Walaupun, kayak sekarang gue agak bikin risih karena berusaha ngeDM cuman untuk membicarakan perihal pribadi gue.
Tapi—enggak sepenuhnya salah, 'kan? Taehyung bilang kita udah temenan. Dan nggak salah kalau teman mencari temannya kayak gini?
Gue masih memasang wajah bete ke Nadia. Tapi segera menutup ponsel gue supaya Nadia nggak lihat apa-apa. "Udah tiga hari, Nad. Taehyung ghosting,"
Nadia justru ketawa mendengar ucapan gue. "Lagak lo udah kayak ditinggal ngilang gebetan, Ju." gue mendecak. Tapi, kembali sabar karena Nadia nggak tahu keadaan yang sebenarnya. Apalagi rasanya jadi gue. Lebih sakit bahkan daripada ditinggal sama gebetan. "Tapi gue kalo jadi lo juga sedih sih. Apalagi ditinggalnya sama seorang Taehyung."
"Mau sama Taehyung apa bukan, yang namanya dighosting nggak ada yang ena—"
Gue mendengar notifikasi ponsel gue berbunyi. Tanpa menyelesaikan ucapan dengan Nadia, gue segera mengeceknya dan kembali ingin loncat-lancat setelah tahu siapa penyebab notifikasi tersebut.
방탄소년단: miss me that much, huh?
Nadia yang paham dengan gerak-gerik gue setelah melihat ponsel segera mengalihkan atensinya ke buku. Semua orang memang sudah jadi lebih rajin dari biasanya terkecuali gue—yang bahkan sekarang masih mikirin oppa-oppa.
me: OF COURSEEEEEE!!!!!
방탄소년단: do you know who i am
방탄소년단: or how do i look now
방탄소년단: you don't like me like that~
me: ....no....
me: who is this??????

KAMU SEDANG MEMBACA
lucky x bts
Fiksi PenggemarWhat will you do when bts accidentally followed you back? Copyright © 2019 by hipstercake. All Rights Reserved.