Part 14 - Seperti Semula

5.9K 260 6
                                    

Sikap tak terduga Raffa Hari ini membuat aku senang sekali, belum pernah aku merasakan kebahagiaan lebih dari ini, Aku suka Raffa hari ini sikapnya seperti flashback ke masa lalu sebelum dia membeci ku. Perbuatan manisnya sukses membuat aku tersenyum. Walaupun aku yakin ini semua hanya sandiwara belaka.

Raffael Pov:

Dia tampak begitu senang dengan sikap ku yang berubah 180 derajat.

Entah kenapa ketika melihat Ziana berduaan dengan Ryan di pintu apartement membuatku kesal dan ingin membuktikan pada Ryan kalau aku sudah berbaikan dengan Ziana.

Aku melakukan ini terpaksa, karena kebohongan ku pada Ryan sebelum Zia pulang.

Flashback

"Jadi, Ziana kabur dari rumah?" Tanya Ryan sambil menyeruput Kopi buatan ku.

Aku mengangguk.

Dia berdecak."Ck, harusnya tuh lo jangan jahat sama dia, bagaimana pun dia itu isteri lo, liat kan hasilnya dia kabur dan mungkin gak bakal balik." Nasihatnya, ck aku benci mendapat nasihat seperti itu.

Tapi apa benar dia gak bakal pulang? Kenapa Tiba-tiba aku jadi gelisah seperti ini?

Ku tabok kepala Ryan." Dia itu kabur bukan karena gue jahat sama dia, lo gak tau ya kalau gue udah baikan sama dia ? Dia tuh kabur karena keinginan dia gak gue turutin." Dustaku, gengsi dong kalau aku membenarkan ucapan si kampret. Aku yakin habis ini dia pasti kaget setengah mampus.

Benarkan dugaan ku, matanya melebar seperti hendak copot. "Lo udah baikan ? Waah ini baru namanya cowok sejati." Pekiknya kegirangan, kalian jangan kaget teman ku ini memang seperti wanita, Lebay dan Kepo.

Aku tersenyum terpaksa, haah sepertinya aku harus berpura-pura baikan dengan Ziana.

Pertanyaan ku, kapan dia pulang ?

Flashback End

Aku tahu Ziana pasti mengerti dengan sikap ku yang berubah ini, -mengingat dia gadis yang cerdas-.

Tetapi apa yang membuatnya tersenyum hari ini dan kenapa hatiku 'sedikit' menghangat ketika melihat senyumnya ini ?

Sepanjang hari ini aku masih berpura-pura menjadi suami 'sesungguhnya' karena Ryan belum juga pulang. Ck ni anak apa perlu gue usir?

"Ekhem .. Yan lo kagak balik?" Ucapku ketika kami maksudku -Aku, Zia, Dan Ryan-  sedang duduk di sofa sambil mengemil dan bercerita.

Aku berniat mengusir nya secara halus.

Jengah juga jika berlama-lama bersandiwara dan entah kenapa aku kesal karena sedari tadi Ziana lebih sering mengobrol dengan Ryan. Aku tahu dia pasti canggung denganku, -Mengingat kita jarang berkomunikasi-

Lihat !! Ucapan ku saja tidak digubris. Dasar Budeg.

Aku mendengus tak suka, "Ekhemm ... Ekhem !!" dehemku, sengaja ? Memang. Supaya Ryan Kamfret cepet pulang.

Mereka berdua menengok." Lo kagak balik?" tanyaku dan tak lupa ku hadiahi tatapan -pulang gak lo!!- 

Seakan mengerti Ryan bangkit dari sofa."Gue balik, Bye El." Pamitnya. Apa ? Hanya pada Ziana. Apa tadi dia bilang 'El' apa itu ?

Ku beri dia tatapan tajam ku, dan dia malah tersenyum dengan smirknya.

Dasar kamfrett!!.

"Mau gue anter?" Ucap suara lembut di sebelah ku. Ziana hendak bangkit namun ku tahan.

"Gak usah yang, biar si orgil ini pulang." Ucapku tak bisa menutupi rasa cem,-- ahh tidak rasa dongkol ku.

Ziana memandangku dengan pandangan herannya.

Black MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang