Part 5

6.8K 266 7
                                    

Author Pov :

"Kenapa sih lo gak pernah peka ? gue ngelakuin ini karna gue cinta sama lo Raff, Gue cinta. Grace cuma manfaatin lo,"

Raffa tersentak dari tidurnya. mimpi itu kembali menghantuinya. Keringat dingin keluar dari pori-pori kulitnya.

"Sial, mimpi itu lagi!!" Umpatnya kesal.

Melirik ke nakas jam sudah menunjukan pukul 09.00, berhubung hari ini weekend, mungkin dia akan menghabiskan waktu di rumah.

"Gue perlu mandi air dingin supaya bayangan mimpi sialan itu hilang!" gumamnya lalu beranjak dari ranjang menuju kamar mandi.

Setelah menyelesaikan ritual bersih-bersih-nya, Raffael berjalan menuju dapur.Dia sangat lapar hari ini, dia berharap ada makanan di meja makan mini nya.

"Kosong." Gumamnya. Setelah membuka tudung saji di meja makan.

apa dia gak masak ? batinnya.

Raffael mengedarkan pandangannya ke segala arah mencari sosok yang di bencinya.

"Kamu mau makan?" sebuah suara lembut membuat dia mencari asal suara tersebut.

"Lo gak masak?" Raffael bertanya balik dengan nada dingin-nya.

Ziana mendekati Raffael. " Ngapain aku masak kalau akhirnya masakan ku akan terbuang ?" Tanya nya sarkastik.

Raffael sempat tertegun, namun dengan cepat dia bisa mengendalikan air wajahnya.

"Ini kan weekend, dan gue ada di rumah, seharusnya lo masak untuk suami lo!" Ucap Raffa -Masih dengan nada dingin-

Ziana mendengus pelan. "Oh kamu masih nganggep aku isteri ?" tanya nya tenang-- ralat -berusaha tenang- namun nyatanya suara nya bergetar.

Raffa menghela nafas kasar. " Yaudah kalau lo gak mau masak gue gak maksa!" Lalu melenggang pergi menuju ruang kerja-nya.

"Hiks .. Hiks .. Hiks"

Hancur sudah pertahanan Ziana, dia tidak bisa menahan isakan nya. perlahan cairan asin itu menuruni pipi mulusnya.

"Kenapa Raff, kamu masih aja buta karena cinta kamu sama dia?" gumamnya menatap nanar pintu ruang kerja Raffael yang sudah tertutup.

Ziana tidak bisa lama-lama disini, dia harus pergi untuk menata hati nya kembali.

---------

"Jadi cerita nya nana kabur ni?" Goda suara cempreng. siapa lagi kalau bukan Kayla.

Saat ini mereka ada di cafe mereka, --tepatnya di ruangan mereka--.

Ziana mendelik tajam pada Sahabat karibnya, Sedangkan Kayla hanya cengengesan Gak jelas.

"Weeiss Mrs. Khaikal marah ni, uwh atut ah." ucap kayla dengan nada mengejek yang lebay.

Ziana hanya mendengus san tidak mengatakan apapun karena dirinya malas untuk berbicara.

Namun tiba-tiba raut wajah Ziana berubah menjadi keruh. Kayla yang melihat perubahan wajah sahabatnya itu menjadi kasihan.

Beranjak mendekati Ziana lalu  memeluk Ziana dan Berkata. " Udh Zi malem ini lo nginep di apartemen gue aja, biarin aja Suami lo. toh dia juga gak bakal khawatir dan peduli kan ?" Ucap Kayla. Ada nada kesal ketika dia menyebut nama Suami.

Ziana membalas pelukan Kayla. " Oke gue nginep di rumah lo." Zia berlirih,"Eh tapi gue gak ngerepotin kan ?" tanyanya.

Kayla menghela nafas pelan. " Lo itu kayak baru kenal aja sama gue, biasa nya juga lo selalu ngerepotin gue." Ucapnya di akhiri dengan kekehan karena melihat wajah Ziana yang cemberut.

"Sialan!" Umpat Ziana.

Kayla masih tetap cengengesan." Uwh nana jangan marah ntar jelek nya nambah lo." Goda kayla,dan di akhiri dengan tawa cempreng nya yang menggelegar karena melihat Ziana semakin mengembungkan Pipinya.

Namun tak lama kemudian Ziana ikut tertawa bersama kayla. kalian boleh menyebut mereka adalah sepasang sahabat sinting.

Untuk saat ini Ziana bisa bahagia menutupi rasa sakitnya. ya untuk sementara.

-------

Sudah pukul 06.00 PM tapi Ziana belum pulang. Itu yang dipikirkan Raffael, Dia akui ada sedikit rasa bersalah karena kemarin dia mengacuhkan makanan yang di buat Ziana.

Dan sekarang Raffael uring-uringan karena wanita itu belum juga pulang.

"Kemana sih tuh cewek?" gumamnya kesal sendiri.

Raffael berjalan mundar-mandir, tadi saat dia keluar dari ruang kerja-nya dia tidak menemukan Ziana dimana pun, dia pikir Ziana pergi ke cafe-nya. Tapi sekarang jam sudah menunjukan pukul 06.00 PM harus nya wanita itu sudah sampai dirumah.

"Apa gue telepon dia?" gumam Raffa sambil memegang ponsel nya.

Raffael sedang berdebat dengan pikiran dan hatinya.

Udah telepon aja, lo juga penasaran kan dia ada di mana ? ucap suara hatinya.

Ngapain lo masih simpati sama dia, ingat dia itu cewek yang udah buat cinta pertama lo pergi. giliran pikirannya bersuara.

"Fine, Gue hubungin dia." Ucap Raffael setelah berdebat dengan hatinya. Kali ini dia mengikuti kata hatinya.

Raffael segera mendial nomor Ziana,

dia mengetuk-ngetukan jarinya di meja-kebiasaan jika sedang cemas-

tuutt ...tuutt .. tuutt

Raffael memandang bingung ponsel nya, Aneh. pikirnya.

"Kemana sih cewek itu ?" tanyanya lebih kepada dirinya sendiri.

Ketika Raffa sedang sibuk dengan kekesalannya. tiba-tiba ada pesan masuk dari Ziana

From : Zia

Aku menginap di rumah teman, kamu gak perlu hubungin aku.

Raffael melongo. "emang siapa yang mau hubungin dia ? pede gila ni cewek." ucapnya di akhiri dengan dengusan.

masa bodoh deh sama dia, mau balik atau gak pun bukan urusan gue. batinnya.

---------------

Ziana pov :

Apakah aku boleh berharap pesan ku akan dibalas oleh raffa ?

bodoh mana mungkin dia khawatir sama lo nana.

Saat ini aku sedang duduk di balkon Apartemen Kayla, sambil melihat pemandangan malam jakarta yang tanpa bintang.

Setetes air mata jatuh menuruni pipiku, oh tidak. Aku harus menahannya sebelum teman-teman air mata itu menyusul keluar dari kelopak mataku.

Kalau mencintai sakitnya bisa sampai seperti ini, mungkin jika aku di beri kesempatan untuk mencintai lagi. Aku tidak akan mau masuk kedalam dunia merah jambu itu.

Aku jadi memikirkan penyebab Raffael membenci-ku ...

---------------------------------------------------------

haiii haii readers tercinta, masih adakah yg menunggu cerita abal ini ? *krikk .. kriik*

maaf ya kalau authornya late update, karena tadi hari pertama masuk sekolah dan langsung belajar huhuhu *malah curcol

#abaikan

Maaf juga kalau gaje, garing, flat dan jelek :( dan sebagainya karena kalian tau kan ini first story ku jadi mungkin masih banyak cerita yg jaaauuuuh lebih bagus.

ohh yaa setelah ini aku ga bisa janji bakal cepet update :) *kayak ada yg nungguin aja*

Mungkin part selanjutnya akan nge-bahas part -part masa lalu Nana-Raffa (kayaknya sih bakal di bagi beberapa part, tapi gak tau juga ding :p #plak)

Oke sekian dulu cuap-cuap authornya maap kalau author banyak bacot ... byee :D *lambai tangan*

Black MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang