Arziana Pov:
Mulai sekarang tidak akan ada lagi Ziana yang lemah tak berdaya, Mungkin inilah saatnya aku harus berubah demi kelangsungan pernikahan menyedihkan ku ini.
Aku bosan menjadi pihak yang tersakiti, bosan dengan takdir yang seakan mempermainkan aku. Kita lihat saja mulai sekarang aku tidak akan pasrah dengan keadaan.
Aku berjalan menuju pintu rumah sederhana namun asri itu, ya rumah yang ku maksud adalah rumah mama ku.
Tok .. Tok .. Tok
"Assalamu'alaikum." Salam ku di depan pintu.
Pintu terbuka dan munculah sosok wanita paruh baya yang telah melahirkan aku kedunia. "Wa'alaikumsalam, Yaallah Nana mama Kangen!!" Pekik Mamaku dengan senyum merekah dan langsung menariku ke dalam pelukannya.
Aku membalas pelukan Hangatnya, setelah menikah aku memang belum mengunjunginya.
"Ayok sayang masuk dulu!" Mama menarik ku ke ruang tamu, Suasana di rumah ini sepi sekali mengingat hanya mama yang tinggal di rumah ini.
"Kamu mau minum apa biar mama ambilkan." Ucapnya ketika kami sudah duduk di kursi ruang tamu.
Aku tersenyum."gak perlu ma, Biar Nana saja yang ambil."
Mama mengangguk."Okedeh, Eh Suami kamu nggak ikut ?"
Tubuhku menengang, sejujurnya aku tidak ingin membohongi mama, Namun harus aku lakukan demi kebaikan, aku tidak mau mama sedih dengan keadaan pernikahanku, sudah cukup kesedihannya selama ini.
"Nggak Ma, Raffa sibuk." Ucapku.
Mama memberiku tatapan menyelidik. Ahh, aku tahu pasti dia menangkap gelagat aneh dalam diriku. "Kamu gak lagi berantem kan sama dia?" Nah kan! Apa kataku.
Aku tersenyum (Lagi)."Hehe Nggak kok ma, Emm .. Ma, Boleh kan aku menginap disini ? Aku kangen mama."
"Boleh dong sayang, Tapi kamu udah izin kan dengan Raffa ? Soalnya keadaan kamu sudah berbeda sayang, kamu tanggung jawab suami sekarang." Ucap Mama dengan nada lembut penuh keibuannya.
"U-Udah Kok Ma," Ucapku dengan nada sedikit Gugup, Gak mungkin kan aku bilang gak izin ke Raffa, Bisa-Bisa mama ngomel dan menyuruhku pulang ke apart. Setidaknya tadi aku sudah bilang, Ya walaupun belum dapat izin dari Raffa.
"Nah, Itu baru anak mama." Ucap mama dengan nada riang.
Aku tersenyum sedih, Maaf ma aku belum bisa jadi istri yang baik.
"Ma Aku ke kamar dulu ya, Mau istirahat." Ucapku seraya bangkit dari kursi menuju kamarku.
Sampai di kamar, aku langsung menjatuhkan diri ke ranjang di kamarku. Aku ingin tidur sejenak melupakan kejadian tadi.
Raffael Pov:
Dia pergi ..
Aku menghela nafas, Harusnya kutahan dia. Aku tidak tahu perasaan apa yang menghinggapi ku saat ini, Tapi entahlah .. Kenapa hati ini terasa kosong setelah kepergiannya.
"Arrrrggghhhh ... " Teriak ku di keheningan apart ini.
Aku melempar semua barang yang ada di hadapan ku, Aku tidak peduli jika barang-barang itu rusak karena ulah ku.
Aku tahu sikap ku terlalu kekanakan, Hanya karena dia bertelepon ria dengan Michael sialan aku sampai marah besar begini. Jangan tanyakan kenapa aku begini!! Karena akupun bingung dengan perasaan ini.
Aku tahu wanita itu tidak akan pulang dalam waktu dekat, Arggh Bodohnya dirimu Raffael!!
Sekarang apa yang harus aku lakukan ? Membujuknya untuk pulang ? Atau Membiarkannya ? .. Bingung, Dilema.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Marriage
RomanceSuami Ku 'Mantan' Sahabat ku Yang gak pernah peka akan perasaan-ku - Arziana Eleanor Audrelle Dulu 'Dia' sahabat karib-ku, tapi sekarang dia adalah wanita yang paling aku benci - Raffael Adzra Khaikal WARNING!!! Ini hanya cerita gaje yang lahir dar...