Hari-Hari kulalui dengan perasaan gusar. Karena sepasang kekasih itu. Siapa lagi kalau bukan ..
Raffael-Grace
Mendengar nama mereka saja sudah membuat hatiku sakit.
Menangis ? Tidak ada gunanya Rasanya air mataku sudah mengering karena terlalu seringnya aku menangis, toh percuma saja memangnya dengan menangis Raffa bisa menjadi miliku?
Saat ini aku sedang berjalan di koridor sekolah, kudengar beberapa siswi sedang bergerombol membicarakan topik hangat pagi ini.
"Gilaa Raffael sama Grace makin mesra aja jadi envy gue."
"Mereka tuh the best couple banget deh."
"Ahh pokonya serasi deh yang satu ganteng yang satu cantik sama-sama tajir pula."
Ternyata hubungan mereka di dukung oleh semua orang, ini menandakan bahwa aku sudah kalah telak.
Sakit memang, tapi mau bagaimana lagi. bukannya hidup itu harus tetap berjalan dan mundur selangkah untuk kebahagian orang yang kita cintai.
Tapi apakah egois jika aku ingin memiliki Raffa juga ? Apakah salah aku berharap dia akan membalas perasaanku ?
Bodoh.
Mana mungkin Raffael akan melihatku, sementara dia hanya menganggap aku sebagai sahabat tidak lebih.
Sebuah tepukan di bahuku membuyarkan lamunanku."Lo mau kemana Zi ? Lo mau nyium tembok ?" Sebuah suara yang sangat kukenal
Raffael.
Deg Deg Deg Deg
Aku menengok dan tersenyum kikuk ternyata beberapa siswa dan siswi sedang menatapku dengan tatapan gelinya.
Bodoh,
Ternyata secara tidak sadar aku berjalan lurus dan hampir menabrak tembok.
"Heii kenapa ? Lo kok ngelamun terus?"
Ingin sekali aku menjawab.
"Gue sering ngelamun gara-gara lo, dasar gak peka."Ku paksakan senyum palsuku." Gapapa kok."
Raffa terlihat mengrenyit." Beneran, tapi gue perhatiin akhir-akhir ini lo sering ngelamun kenapa ? cerita dong." Desaknya
Aku pikir dia sama sekali gak peka, ternyata masih ada kepekaannya walaupun sedikit.
"Gue gapapa Raff."
"Yaudh kalau lo gak mau cerita, Ayok deh kita kekelas." Ajaknya seraya menarik pergelangan tanganku.
Aku hanya mengekori Raffa namun aku terus menatap lurus tangan kami yang bertautan.
Tidak aku tidak boleh seperti ini, Raffa sudah punya Grace.
Perlahan aku melepaskan tautan tangan kami. Raffa menengok dan memberiku tatapan 'Kenapa?'
"Gak enak Raff diliat sama orang, Lagian lo kan udah punya Grace, berabe kalau dia liat." Ucapku.
Raffa mengrenyit bingung."Emangnya kenapa ? Kita kan udah sering gandengan malah pelukan dan satu lagi Grace gak bakalan Marah karena lo sahabat gue."
Bukan gitu raff, batinku gemas
Aku merasa Raffa itu seperti orang asing sekarang, walaupun persahabatan kami sudah berjalan hampir 2 tahun. Dan sekarang Raffael sudah mempunyai kekasih dan membuat dia lebih sering menghabiskan waktu bersama kekasihnya.
"Y..ya Ta..tapi kan gak enak a..ja git-- udahlah ayok masuk kelas." Ucapku akhirnya dan berjalan meninggalkan Raffa yang masih bergeming.
------------------

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Marriage
Roman d'amourSuami Ku 'Mantan' Sahabat ku Yang gak pernah peka akan perasaan-ku - Arziana Eleanor Audrelle Dulu 'Dia' sahabat karib-ku, tapi sekarang dia adalah wanita yang paling aku benci - Raffael Adzra Khaikal WARNING!!! Ini hanya cerita gaje yang lahir dar...