Kini Illa dan Aslan berada dibawah teriknya matahari, Illa dan Aslan sedang menjalankan hukuman yang diberikan guru BK kepada mereka berdua.
Illa mendapatkan hukuman karena Illa tidak dapat mengawasi Aslan dengan baik sehingga Aslan berhasil kabur dari hukumannya.
Dan bagi Aslan yang tidak menjalankan hukumannya hingga selesai membuat mereka berdua berada dibawah terik matahari sekarang disaat seluruh siswa siswi yang lain diizinkan pulang karena guru akan mengadakan kunjungan kepada salah satu guru yang sedang jatuh sakit.
"Ini semua gara gara lo." Ucap Aslan.
" Kok gara gara gue, gara gara lo lah."
" Siapa suruh nyariin gue."
"Ye, lo siapa suruh kabur kaburan."
Akhirnya dua makhluk ajaib ini diam tanpa harus diminta. Illa dan Aslan tanpa berkutik tetap menghormat kearah tiang bendera walaupun kadang kadang terjadi tatap tatapan mata tanpa sengaja antara dua insan ini.
"Lo ngapain liatin gue?" Tanya Aslan pada Illa.
Illa hanya memutar bola matanya jengah. Untung saja Illa bisa dengan cepat mengubah ekspresi wajahnya kalau tidak bisa bisa Aslan tau kalau dia jatuh cinta pada Aslan entah sejak kapan.
Jam sudah menunjukkan jam 5.30 suasana sekolah mulai sepi ditambah lagi cuaca sekarang sedang mendung. Membuat suasana horor menyelimuti sekolah dengan 3 lantai ini.
"Gila horor banget ni sekolah." Kata Illa pada dirinya sendiri.
"Takut lo?" Tanya Aslan pada Illa.
Illa hanya menelan salivanya sendiri. Sekarang ia dan Aslan bersiap siap untuk pulang karena hukuman yang diberikan buk Siti pada mereka berdua telah berhasil mereka selesaikan.
Illa melangkahkan kakinya menuju ke halte yang berada tepat didepan sekolahnya. Tetapi, Illa merasa ragu apakah masih ada angkutan umum yang melintas ke halte didepan sekolahnya karena sekarang ini sudah jam 5.30 PM.
Jam sudah menunjukkan jam 6.00 PM, berarti sudah 30 menit Illa menunggu angkutan umum dihalte didepan sekolahnya ini. Illa akhirnya memilih untuk memesan ojol dari pada harus terus menunggu angkutan umum ini tanpa ada kepastian.
Ternyata eh ternyata, handphone milik Illa low-bat . Illa sekarang kesal setengah mati, selalu saja ia mendapati kesialan yang berlipat lipat ganda.
' ya Allah, dosa apa hamba mu ini? '
Sekarang Illa tidak ada pilihan lain selain menunggu angkutan umum yang melintas di halte didepan sekolahnya ini.
6.30 PM masih belum ada satu pun angkutan umum yang melintas dihadapan Illa. Cuaca semakin mendung serta membuat minim percahayaan di halte didepan sekolahnya ini ditambah lagi suara gledek yang terus terusan menyambar.
" Woi,lo belum balik?" Aslan membuka helm yang melekat dikepala ya dan berjalan menuju kearah Illa sekarang.
Illa hanya menatap datar kearah Aslan. Kalaupun ia menjawab pertanyaan Aslan sekarang, memangnya Aslan akan membantunya, mengantarnya pulang? Jangan pernah berhalusinasi Illa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Boy
Teen Fiction••• Bagaimana perasaanmu, saat semua kejadian yang begitu menyenangkan sampai merenggut separuh memorimu untuk mengingatnya hanyalah sekedar mimpi? Dan, bagaimana perasaanmu jika sebenarnya mimpimu adalah hal yang sulit untuk dijelaskan? Ini adalah...