Hari ini Illa tidak masuk sekolah karena sedang sakit. Biasa, perempuan yang sedang datang bulan biasanya mengalami keram pada perutnya, hal itu kini terjadi pada Illa.
Aslan yang sudah bolos sekolah kemarin hari ini datang sekolah walaupun telat dan harus melewati hukuman terlebih dahulu yang diberikan oleh guru BP SMA nya. Setelah hukuman selesai ia laksanakan, Aslan terburu buru masuk kekelas. Ia sudah rindu berat terhadap Illa.
Saat dirinya sudah masuk ke area kelasnya rasa kecewa muncul dihatinya, ia tidak menemukan kehadiran Illa disana.
Jam kosong dikelas membuat para siswa dan siswi sibuk dengan aktivitas nya masing masing. Aslan langsung berjalan ke meja Kavita, pasalnya dikelas ini Kavita lah yang lumayan dekat dengan Illa, gadisnya.
"Kav, Illa gak masuk?" Tanya Aslan pada Kavita, bukannya menjawab wajah Kavita jadi memerah karena Aslan berbicara padanya.
"Gak tau gue, coba tanya sama Fina deh. Dia kan ketua kelas." Jawab Kavita masih belum melepas pandangannya dari Aslan yang berada dihadapannya.
Aslan langsung berlalu pergi dari hadapan Kavita tanpa mengucapkan iming iming 'terima kasih' atas informasinya.
Aslan kini dengan langkah besarnya menuju ke meja Fina, mengingat Fina sebagai ketua kelas pasti Fina mengetahui kabar dari Illa yang tidak masuk sekolah hari ini.
"Fina, Illa kenapa gak masuk?" Tanya Aslan pada Fina tanpa babibu.
Fina menengadah mencari asal suara. Fina mendongakkan kepalanya keatas dan mendapati Aslan yang sedang mengharapkan jawaban dari pertanyaannya.
"Oh, Illa tadi kabarin gue. Katanya, lagi sakit. " Ucap Fina selanjutnya ia melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda karena harus menjawab pertanyaan dari Aslan.
Mendengar penuturan dari Fina yang mengatakan Illa sakit, Aslan langsung meronggoh saku celananya dan mengambil iPhone nya selanjutnya ia langsung menelepon Illa menanyakan kabarnya. Tetapi nihil, Illa tidak mengangkat panggilan telephon dari dirinya.
Aslan berinisiatif menuju kekelas sahabat Illa yang ia tahu telah menjalani persahabatan bersama Illa semenjak mereka duduk disekolah menengah pertama. Karin yang duduk dikelas X IPA 1, kini tengah berhadapan dengan Aslan. Banyak siswi siswi dari kelas Karin bersorak gembira melihat Aslan yang berada didepan kelas mereka saat ini.
"Lo sahabatnya Illa kan?" Tanya Aslan memastikan pada Karin.
Karin hanya mengangguk acuh. Ia kini tengah mengerjakan tugas dari guru yang tak masuk untuk mengajar. Walaupun, Aslan lebih bagus untuk diamati dari pada tugas pelajaran geografi ini. Tetapi, Karin tetap memilih untuk terus mengerjakan tugasnya.
"Illa kenapa ngak masuk hari ini?" Tanya Aslan pada Karin.
Karin yang tak dapat percaya, bagaimana Aslan sangat khawatir pada Illa hingga ia menjumpai dirinya hanya untuk menanyakan alasan mengapa Illa tidak masuk hari ini. Selama ini walaupun, Illa sudah telponan dengan Aslan didepannya Karin masih tidak dapat sepenuhnya percaya. Tetapi, kali ini Karin benar benar percaya bahwa Aslan jatuh cinta pada Illa.
"Dianya lagi sakit." Jawab Karin singkat.
Aslan merasa geram mendapat jawaban yang sama seperti yang ia dapatkan dari Fina ketua kelasnya tadi. Ia ingin mendapatkan jawaban penyakit apa yang sedang diderita oleh Illa sekarang.
"Dia sakit apa?" Tanya Aslan lagi.
"Sakit perut." Jawab Karin singkat.
"Dia ada penyakit mag, lambung ngitu maksud lo?" Tanya Aslan masih dengan raut penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Boy
Teen Fiction••• Bagaimana perasaanmu, saat semua kejadian yang begitu menyenangkan sampai merenggut separuh memorimu untuk mengingatnya hanyalah sekedar mimpi? Dan, bagaimana perasaanmu jika sebenarnya mimpimu adalah hal yang sulit untuk dijelaskan? Ini adalah...