1. Hal Penuh Misteri

164 11 0
                                    

"Ada maaf yang tak sempat terucap sebelum rasa itu hadir"

Ayah dengarkanlah, aku
ingin berjumpa walau
hanya dalam mimpi

Lagu ini begitu sering didengar satu Minggu belakangan ini di depan teras menuju kantin saat jam istirahat. Hampir setiap harinya diminggu ini Bisma dan teman satu bandnya bersiap untuk mengikuti lomba ditingkat kota.
Tak heran bila ketenaran kelompok ini sudah menyebar sampai keluar sekolah. Kelompok ini memang tak pernah menganggap bahwa mereka setenar itu diluar. Namun, followers mereka di Instagram menunjukan bahwa banyak orang yang mengetahui mereka, hal ini terlihat dari jumlah ribuan followers di masing masing anggota nya yang tak kurang dari 1000 orang.

Reza, seorang yang piawai bermain drum dan tak pernah hilang akal untuk memeriahkan suasana menjadi heboh karena tabuhannya yang bahkan tetap bisa memeriahkan suasana dengan bermodalkan botol bekas yang baru saja dia habiskan airnya. Temannya Anjas, seorang yang piawai juga memetik gitar dan slalu bermimpi menjadi musisi yang terkenal. Nathan dan Fredrik pun merupakan anggota band yang piawai dalam memainkan organ dan bass, keduanya bisa berganti peran kapan saja karena keahlian yang sudah tak diragukan lagi. Kemeriahan suasana pun selalu tambah meriah karena suara sang vokalis Bisma yang tak pernah terdengar fals terutama bagi para siswi di SMA Cahya Pelita ini.

"Aaaa Bismaaa" teriak para wanita yang mendengar suaranya ketika melihat wajah Bisma yang manis.

Sikapnya yang suka ceplas-ceplos saat memberikan gombalan pada wanita menambah rasa jatuh cinta wanita di sekolah itu.
Tak heran jika mereka para anggota band mudah mendapatkan banyak makanan ketika sedang latihan. Banyak dari para wanita yang menyempatkan mampir dihadapan mereka hanya untuk sekedar memberi makanan dan menyemangati anggota band tersebut. Hal ini menjadi salah satu keuntungan bagi mereka.

"Balik ke kelas yuk cui" saut Reza karena jam sudah menunjukan 09.30 yang berarti 5 menit lagi istirahat berakhir.

"Ayo, beresin dulu tuh botol botol lu Za sekalian rongsokin buat uang jajan lu" canda Fredrik yang melihat botol botol berserakan karena Reza.
Akhirnya seluruh siswa pun mulai berbalik ke kelas dan meninggalkan kantin.

"Lu semua duluan aja, gue mau beli air mineral buat dikelas" ucap Bisma dengan tersenyum.
Teman temannya pun pergi lebih dulu kembali ke kelas nya masing masing.

"Brukk" suara buku berhamburan jatuh ke lantai setelah Bisma menabrak seorang gadis lugu yang rambutnya tak dibiarkan terurai dan diikat satu dengan kacamata bulatnya yang mungkin bisa disebut kacamata boboho pada jamannya.

"Aww.. gimana si jalannya" gadis itu mengerutkan keningnya.

"Aduh.. gimana ya.. tadi gue buru buru jadi ga sempet liat ada cewe didepan gue" jelas Bisma.
Namun gadis yang ditabrak nya hanya mengangguk sembari menunduk seakan tak ingin wajahnya terlihat oleh Bisma.

"Sini gue bantuin bawain buku lu ke kelas. Lu kelas berapa? Kayanya gue baru liat lu deh disini" sembari berniat membantu membereskan buku yang berhamburan dilantai karenanya.

"G-g- ga usah biar saya aja ka" ucap gadis itu dengan nada gugup sembari membereskan bukunya dengan cepat dan langsung berlari pergi meninggalkan Bisma.

"Eh tunggu biar gue bantuinnn!" Sahut Bisma yang sudah tak dihiraukan lagi oleh gadis tersebut. Akhirnya Bisma pun pergi ke kelas nya yang sudah masuk 2 menit sebelum dia datang.

Tentang 'Makna'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang